Jam sudah menunjukkan pukul 19:30 kini Aletta dan Nathan sudah sampai di sebuah Mall.
"Mau nonton apa kita?" tanya Aletta kepada Nathan.
"Terserah lo aja Ta?" jawab Nathan.
"Yaudah, kita nonton film horor gimana ?" Tanya Aletta kepada Nathan.
"Jangan kalau itu"
"Kenapa, lo takut sama film horor?" tanya Aletta.
"Nggak, yaudah kita nonton film horor !" jawab Nathan.
Sebenarnya Nathan takut dengan film horor, tetapi dia gengsi dengan Aletta untuk mengatakannya.
"Yaudah ayo !"
Setelah menonton film selama kurang lebih dua jam Aletta dan Nathan keluar dari bioskop. Dan kini jam sudah menunjukan pukul 19:30.
"Gue lemes Ta " ucap Nathan dengan keringat dingin.
"Kenapa, katanya nggak takut ? " Tanya Aletta.
"Gue nggak takut" ucap Nathan.
"Itu, kenapa lo keringetan?" tanya Aletta kepada Nathan yang melihat keringat bercucuran di dahi Nathan.
"Nggak, cuma gerah aja" jawab Nathan.
"Ohh gerah aja, hahaha"
"Kenapa ketawa?"
"Lucu aja, kalau ada cowo yang takut sama film horor tapi nggak mau ngaku. Hahaha" ucap Aletta sambil tertawa.
Nathan tersenyum. "Gue seneng liat lo ketawa Ta, jangan pernah sedih ya!"
Aletta hanya membalas senyuman dari Nathan.
"Yaudah, kita mau pulang apa gimana nih?" tanya Aletta.
"Terserah lo aja Ta"
"Yaudah kita pulang aja, daripada nanti kemaleman"
"Yaudah ayo ! " Nathan menggandeng tangan Aletta dan itu membuat Aletta kaget.
"Nggak papa kan ?" ucap Nathan ketika melihat Aletta sedikit kaget.
"Nggak kok" ucap Aletta sambil tersenyum.
Nathan dan Aletta sudah sampai di parkiran. Hari ini Nathan tidak membawa motor, tetapi Nathan hari ini membawa mobil.
"Nggak usah, gue bisa sendiri" ucap Aletta ketika Nathan ingin membukakan pintu mobil untuk Aletta.
"Nggak papa, biar aku bukain" ucap Nathan.
"Makasih" ucap Aletta ketika ingin masuk ke dalam mobil.
Sudah hampir setengah perjalannan hanya ada keheningan diantara mereka.
Cittt.....
Tiba-tiba Nathan memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Kenapa kok berhenti?" tanya Aletta.
"Ta," ucap Nathan sambil meraih tangan Aletta.
"Why?"
"Ta, untuk yang keduakalinya gue pengen lo jadi pacar gue. Gue sayang banget sama lo Ta. Sejak pertama kali kita ketemu." ucap Nathan dengan wajah serius.
"Apa ini waktunya gue buka hati ya buat Nathan, dia udah baik sama gue selama ini. Tapi gue gengsi mau nerima langsung"
"Ta, kok bengong ?" tanya Nathan.
"Hmm, nggak kok"
"Terus jawabannya?" tanya Nathan.
"Jawaban apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Argata
Teen FictionIni kisah Arga Sanjaya dan Aletta Senja Maharani. Dua orang sahabat yang melewati berbagai cobaan dalam kisahnya. Termasuk penyakit yang di derita Aletta. Happy Reading gays 24 Mei 2020