23

79 12 4
                                    

vote!!!!!!

Komen!!!!!!


Hari sudah berganti, jam sudah menunjukkan pukul 09:00 WIB dan kini semua sudah berkumpul di rumah Aletta.

"Yaudah berangkat sekarang aja!" ajak Arga kepada Aletta, Andre, Vano, Alin, dan Devi.

"Yaudah ayo. Alin, lo sama gue ya, motor lo tinggal sini aja ! " ucap Vano dan mengajak Alin untuk semobil dengannya.

" Nggak bisa dong, Alin sama gue. Yakali gue naik mobil sendiri " ucap Devi kepada Vano. Devi memang kerumah Aletta dengan mengendarai mobil, Devi sangat jarang menggunakan mobil karena Devi tidak terlalu suka mengendarai mobil, bahkan ketika Devi sekolah dia memilih untuk naik Taxi atau bus, bahkan kadang Devi menggunakan jasa Ojek untuk berangkat ke sekolah.

"Lo sama Andre aja tu!" suruh Vano sambil melirik ke arah Andre.

"Ogah!!" jawab Andre dan Devi secara bersamaan.

"Cie, cie, cie" ejek Vano.

"Apaan sih lo, mau gue tampol lo" ancam Andre kepada Vano.

"Ampun- ampun" ucap Vino sambil bergaya layaknya orang minta maaf.

"Yaudah, kita berangkat sekarang aja ! Keburu siang, nanti panas" ucap Arga.

"Yaudah, lo bareng gue Dev" ucap Andre kemudian memasuki mobilnya.

Mereka pun sudah berada di mobil masing-masing dan mereka langsung menuju tempat tujuanya sekarang, yaitu Dufan.

Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 2 jam akhirnya mereka sampai di tempat tujuanya, dan sekarang mereka sedang berjalan- jalan di sana. Suasananya yang sedikit ramai karena sekarang masih liburan membuat mereka susah untuk mencari wahana yang tidak mengantre panjang.

"Rame juga ya," ucap Aletta sambil melihat sekelilingnya yang sangat ramai.

"Namanya juga pada liburan Ta, pasti rame lah" ucap Devi.

"Kita naik bianglala aja yuk, keknya lumayan sepi tuh !" ucap Andre sambil menunjuk kearah bianglala yang lumayan sepi dari wahana lainya.

"Yaudah ayo gas!" ajak Arga yang sedari tadi menggandeng tangan Aletta.

Mereka pun sudah berhasil mengantre kurang lebih sepuluh menit dan akhirnya mereka menaiki bianglala.

Tadi Aletta menginginkan untuk bertiga saja dengan Alin dan Devi, tetapi Arga melarangnya. Bukan karena itu juga, tiba-tiba Vano mengajak Alin untuk berduaan saja.

Benar-benar sok misterius si Vano.

"Aaaa, bunda Devi takut" teriak Devi sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Nggak usah takut Dev, nggak bakal jatoh kok" ucap Aletta berusaha menenangkan Devi.

"Tapi semuanya bisa aja terjadi Ta," ucap Devi yang masih ketakutan dan tidak mau melihat ke bawah.

"Dasar bocah, makanya kalo nggak berani nggak usah ikut. Hhhhhh" ucap Andre sambil menertawakan Devi.

"Andre, sekali lo ngomong gue tabok lo" ucap Devi sesekali melihat ke arah Andre dan kemudian menutup wajahnya kembali.

"Tabok aja kalo berani, tinggal lo gue lempar ke bawah"

"Awas aja ya lo!" ketika Devi ingin menyerang Andre tiba-tiba bianglalanya berhenti, dan posisi mereka berada di paling Atas.

"Bunda!!" Devi melihat ke arah bawah dan sontak saja Devi memeluk Andre yang berada tidak jauh darinya.

"Bunda, Ayah maafin Devi kalau ada salah" ucap Devi yang masih memeluk Andre dengan erat.

ArgataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang