[✓] idc | Blackvelvet

O6. Pindahan

Kesembilan perempuan itu sekarang tengah berdiri di ambang pagar rumah minimalis atas hasil patungan mereka sendiri.

Segitu minimalis trus rumah orang tua mereka segede apa dong?😭

"Gimana?" tanya Irene

"good"
"lumayan"
"saik lah"

Jawab mereka serempak

"mulai pindah kapan?" tanya Seulgi

"ntar malem gimana? biar besok bisa berangkt bareng?" usul Jisoo

"wahhh setuju gue" kata Joyy

"okee, ntar malem langsung kesini ya. Ini kuncinya kalian bawa satu satu" kata Irene sembari memberikan kunci kepada mereka satu persatu.

Mereka pun mengangguk dan langsung mengendarai kendaraan masing2 untuk mengambil keperluan yang dibutuhkan.

Berbeda dengan Irene dan Wendy yang masih berdiri dan sedikit berbincang tentang kegiatan mereka setelah tinggal bersama.

"bagi jadwal ayok" kata Irene yang langsung masuk dan duduk dipos satpam.

Wendy menaikan alisnya bingung.

"lo bisa masakkan?" tanya Irene, Wendy hanya mengangguk sembari bersandar di depan irene.

"selain lo siapa aja?" tanya Irene

"Jisoo, lo" kata Wendy sembari menggaruk tengkuknya.

"oke, hari minggu nggak usah masak aja lah ya" kata Irene sembari menggambar tabel.

"ren kan bisa manggil pembantu?" tanya Wendy

"nggak nggak, kalo makanan kita masak sendiri" kata Irene

"bedanya apa anjir"

"lebih enak kalo mereka bisa ngrasain masakan kita kita"

Jadi yang irene tulis itu ;
Senin : Irene
Selasa : Jisoo
Rabu : Wendy
Kamis : Jisoo
Jumat : Wendy
Sabtu : Irene
Minggu : terserah

"trus masalah rumah yang lain gimana?" tanya Wendy

Tin Tin

Mobil pick up pembawa barang barang memasuki perkarangan rumah.

"gila ini barang siapa banyak banget" kaget Wendy

"ini perabotan rumah yang gue beli" Kata Irene yang berhasil membuat Wendy menganga.

"Gila lo nggak ngomong sama kita semua?" tanya Wendy

"gue nggak suka ngrepotin" kata Irene acuh

"Kita tinggal bareng tuh apanya yang ngrepotin sih njing?" umpat Wendy yang terlanjur kesal.

"gue tau lo tinggal beli ini itu, tapi ya ngomong dulu lahㅡgue nggak mau lo yang nanggung semua ren" lanjutnya

"iyaiya elah maaf" kata Irene yang masih sibuk memeriksa barang yang sudah di letakkan dibawah.