42. Konsekuensi

1K 156 23
                                    

Typo tandain!!

"saya tidak akan berlama lama karna saya juga marangkap sebagai murid disini, jadi silahkan anda semua melihat dan mengamati cuplikan video yang kami putarkan di layar" tukas Irene.

Jam menunjukan pukul 14.18 dan mereka baru bisa memulai rundingan ini dengan lengkap, setelah tadi berlama lama menunggu panggilan orang tua yang langsung disanggupi oleh masing2 pihak.

Krystal menekan tombol remot dan layar langsung memulai video yang mereka saksikan juga dilapangan tadi.

Orang tua Jihyo dan yang lainnya sontak menunduk menyaksikan perlakuan anak anak mereka, terlebih  mereka juga mengambil bagian dalam yayasan ini.

Mereka juga shock saat guru pembimbing yang seharusnya bisa mengambil tindakan tegas, dan adil dalam menyelesaikan masalah malah ikut memprovokasi muridnya untuk untuk hal perundungan.

Beberapa donatur yayasan menggelengkan kepala menyaksikan video yg diputarkan, Irene hanya bisa menatap Jihyo dan teman2nya itu dengan tatapan iba.

"maaf menyela, jangan karena mereka putra putri anda kejadian seperti ini bisa dimaklumi, jika sewaktu2 kejadian seperti ini terulang kembali pihak sekolah yang akan menanggung akibatnya" tukas kepala sekolah yang juga menahan emosinya.

"bukan hanya mempermalukan nama baik sekolah, karena perundungan ini seseorang juga bisa menanggung trauma saat bersosialisasi disekolah. Parahnya juga guru yang seharusnya menjadi tempat pengaduan siswa malah menjadi musuh terbesarnya sendiri" saut Dara salah satu donatur yayasan, serta orang tua Jisoo.

"adakah pembelaan, dari pelaku?" tanya Krystal mewakili Irene.

Hening tak ada yang menjawab.

"baik, jika tidak ada pembelaan kita anggap bukti video ini real adanya, untuk menentukan keputusan apa selanjutnya silahkan bapak ibu untuk merundingkan dan untuk para murid bisa menunggu diluar" kata Krystal lembut namun tegas.

Jihyo dan kawan2 akhrinya keluar dari aula.

Terlihat kecemasan dimata mereka.

Chaeyoung menatap ruangan itu melalui jendela luar, miris melihat pemandangan orang tuanya yang sedang bersujud untuk meminta sesuatu. Matanya memanas, tidak bisa jika ia berakhir memalukan nama keluarganya sendiri.

Jangan lupakan Jin dan teman2nya yang juga ikut terseret kasus itu. Bambam dan yang lain sepertinya sudah pasrah dengan keputusanya nanti.

Mingyu yang sedari tadi menahan amarahnya kini tak tertahankan lagi, Ia maju mencekik leher Jihyo dengan mata yang bergetar. Twice sigap menarik tangan Mingyu dan Para lelaki yang melihatnya sigap menghentikan aksi mingyu itu. Naas tenaga Minggu lebih kuat.

"udah cukup lo jadiin gue babu ji, JANGAN ADEK GUE" Bentaknya meninju tembok belakang Jihyo.

"gu-gue gakhk tau dia adekh lo mingg" bela Jihyo berusaha melepaskan tangan Mingyu dari lehernya.

Tangan Mingyu semakin mengencang membuat sang lawan bicara menjadi susah mengambil nafas.

DUGH

"DIA CEWEK ANJING"

Orang orang yang berada disana terkejut melihat Lisa dan ke tujuh temannya kini berdiri dihadapan Mingyu dengan raut datarnya.

"DIA UDAH PERMALUIN ADEK GUE BANGSAT" Teriak Mingyu dihadapan Lisa.

"Daripada lo ngurusin ni nenek lampir, mending lo tengok adek lo ming. Dia kayanya jadi demam" Kata Yeri membuat tatapan marah mingyu menjadi melunak.

[✓] idc | Blackvelvet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang