PART 09

29 9 0
                                    

Happy Reading 🌻

Di sudut ruangan bernuansa black white terdapat seorang perempuan yang sedang sibuk dengan buku yang tengah ia pegang. Mulutnya tak henti berkomat kamit tanda ia sedang menghafalkan sesuatu yang ada di dalamnya. Terlihat jelas note kecil di depan buku. 'Vanya Alester B - Matematika.'

Tapi baru saja 20 menit bergelut dengan matematikanya, ia langsung berhenti. "Lah sejak kapan gue jadi penurut?" monolognya sendiri. Vanya langsung menutup kembali buku yang tengah ia pegang, lalu ia simpan di meja belajar. Bodo amatlah, si Algara Doremi itu, toh ia juga tak mengerti apa yang si anak songong itu jelaskan.

Vanya keluar dari kamarnya berjalan menuruni anak tangga, langkahnya menuntun ia menuju dapur. Diraihnya gelas yang sudah ia isi kan air putih dan menegaknya sampai kandas. Vanya melihat pembantunya yang sedang membereskan pantry.

"Bi, Aldo ke mana? Kok saya nggak liat si anak curut itu yah." Tanya Vanya pada Bi Nani.

"Den Aldo biasanya suka main sama temennya Non." Vanya mengangguk dengan penuturan Bi Nani. "Biasanya pulang jam berapa?"

"Biasanya teh aden pulangnya jam 10 malem non." Jawab Bi Nani.

Vanya melihat arloji yang terpasang indah di tangan kirinya. 21:00. Itulah yang di tunjukkan arloji miliknya. Senyuman kecut terbit di bibir pinky miliknya. Ia harus membalas perbuatan si Dodol tempo lalu.

"Oh gitu ya Bi, makasih Bi." Ucapnya sambil melenggang pergi untuk melancarkan aksinya.

Tunggu kejutan Babang Aldo, batinnya berseru.

***

Algara baru saja sampai di depan rumah minimalis berlantai dua. Langsung saja ia memarkirkan mobilnya di garasi dekat mobil BMW putih milik Alvaro. Berarti semua anak Angkasa sudah berada di dalam.

Rumah minimalis itu sangat terlihat elegan dengan cat putih bercampur abu-abu lebih terkesan manly. Miniatur yang terpasang di setiap sudut rumah itu menambah kesan glamor tersendiri.

Alga meraih kenop pintu lalu ia buka, dan hal yang pertama ia lihat adalah keadaan temannya yang sedang bermain PS. Mungkin kalian berpikir ini rumah salah satu geng Angkasa? Kalian salah besar.

Rumah minimalis ini adalah basecamp anak Angkasa. Apa yang kalian pikirkan ketika anak geng berkumpul di basement? Mabuk? Atau hal hal yang berjurus ke negatif ? Kalau kalian berpikir itu maka kalian salah besar. Basement mereka penuh dengan berbagi buku koleksi masing-masing. Mulai dari buku fiksi sampai buku yang berisikan ratusan rumus didalamnya.

Basement ini terdapat tujuh ruangan. Tiga ruangan di lantai satu, dan sisanya berada di lantai dua. Ruangan pertama lantai satu terdapat note yang bertuliskan “[Algara Denanra Putra]ruangan pertama milik Alga. Di dalamnya ada sembilan rak berukuran besar, dan tiga belas rak berukuran mini. Tiga rak pertama bertuliskan 'MATEMATIKA.' Mulai dari buku tingkat SMP sampai buku tingkat Universitas. Tiga rak tengah terdapat tulisan 'FISIKA' juga tiga rak terakhir bertuliskan'KIMIA' Well, basement yang menarik bukan.

Beralih ke ruangan kedua lantai satu. Disana terpampang jelas nama “[Nendo Alfian]”. Di dalamnya tak kalah menarik dari ruangan sebelumnya. Di sana terdapat dua belas rak berukuran sedang, dengan puluhan buku sejarah yang berjejer rapih. Mulai dari sejarah peradaban muslim, buku sejarah kemerdekaan, buku sejarah Konstatinopel, dan masih banyak lagi. Di sana juga terdapat tempat duduk yang dilengkapi meja bundar berukuran mini, serta miniatur seperti lampu belajar. Sungguh nyaman.

A L E S G A R A       Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang