5. Pria cantik berotot

1.6K 188 13
                                    

Sesosok pria terlihat menikmati waktu istirahatnya dengan memakan beberapa hidangan oriental di sebuah cafe, memikirkan beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan terhadap kasus yang sedang ditanganinya. Dia mulai merasa tertekan dan makan lebih cepat, perutnya sudah tidak sakit karena dia pulih dengan sangat baik. Dia mengedarkan pandangannya, makin cemberut saat sadar bahwa hanya dia yang datang sendirian, dia jadi merasa menyesal sudah menolak traktiran chicken dari si bapak

"Petugas Wang Yibo?"

"....."

"Aku tau kau disana! Jawab aku!!!"

Yibo menyeruput tehnya tenang

"Petugas Wang Yibo ... Cepat kembali ke posisimu"

"Duh ... Baru juga selesai ngunyah"

"Aku masih mendengarmu"

"Memang itu tujuanku"

"Sial ... Cepat kemari! Aku menemukan satu saksi lagi di penyeranganmu selain dirimu!!!"

Yibo beranjak setelah meminum habis tehnya "Lokasi?"

"Distrik XX bagian selatan kota A"

"Oke"

"Ah! Tunggu deh, Yibo ..."

"Hm?"

"Kalau ternyata penyerangmu bukan buronan yang sama dengan yang kita cari ... Bagaimana?"

"...."

"......."

"Berhenti berspekulasi"

Yibo bergegas menuju parkiran restoran dan menyalakan motornya, mengacuhkan tatapan kagum orang sekitar dan memacu motornya secepat mungkin. Sedikit banyak berharap kasus penyerangan bersenjata yang sudah terjadi selama tiga minggu ini menemukan titik terang, dan semoga dua buronan yang melarikan diri itu segera ditangkap. Dia berbelok ke arah distrik yang terkenal dengan banyaknya jumlah gedung apartemen tingkat menengah ke bawah, mendapati jalanan yang dilaluinya hanya berisi bangunan toko dan beberapa gedung apartemen yang dimaksud. Banyak dari toko itu yang sudah tutup, tapi ada juga yang hendak buka. Kalau dilihat teliti, bangunan di wilayah ini cukup berantakan, membuatnya tidak nyaman dipandang lama-lama.

Dia memarkir motornya tidak jauh dari tempat dia melihat mobil polisi disana, Yibo bergegas turun dan menghampiri rekannya yang cemberut

"Lama!!!" Hardiknya

"Mana dia?"

"Tuh di depanmu"

Yibo mendapati seorang pria mungil yang berwajah cantik, menatapnya takut-takut. He Peng yang tadi meneleponnya, menepuk pundaknya

"Oit bro!"

"Sudah dimintai keterangan?"

He Peng mengangguk, lalu menarik kepala rekannya, mulai membisikkan sesuatu yang membuat Yibo mengangguk paham. Dia mendekati pria berwajah cantik itu

"Dengan siapa?"

"Shi ... Shimei"

"Shimei? Bukannya anda laki-laki?"

"I ... Itu memang nama saya"

"Baik, silahkan katakan apa saja yang anda ketahui"

"....."

Yibo dan He Peng saling berpandangan, laki-laki cantik di depannya ini terlihat gelisah untuk entah-apa-itu. Yibo mengikuti pandangan laki-laki itu. Jemarinya yang saling bertautan, pupil matanya tidak fokus, dan terus menerus menggigit bibirnya. Ada yang tidak beres disini

The Protagonist ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang