The Protagonist ✔️

22. Eclipse

Bertahun-tahun yang lalu, mereka adalah seorang senior dan junior biasa di perguruan tinggi. Mereka sama-sama mengambil bidang spesialis bedah jantung, walaupun dengan alasan yang kontras. Jika Huang Jia mengambil bidang itu karena tuntutan keluarga, maka Xiao Zhan memilihnya karena ingin mengisi dirinya sendiri agar tidak lagi merasa kosong. Dua pria yang sama-sama menjadi korban dan bernasib sama. Huang Jia yang menjadi korban dari ekspetasi tinggi keluarga, serta Xiao Zhan yang tidak bisa merasakan gejolak emosional dan hanya bergantung pada senyum tempel sebagai pencitraan.

Huang Jia yang bisa mencintai, tapi tidak pernah bisa memiliki

Xiao Zhan yang bisa memiliki, tapi tidak pernah bisa mencintai

Huang Jia yang berusaha tulus bersikap baik, tapi terus diinjak dan dimanfaatkan

Xiao Zhan yang melakukan pencitraan, tapi selalu dianggap sebagai orang baik yang sesungguhnya

Bukankah itu sangat tidak adil?

Bahkan Huang Jia tidak bisa mendekati Xiao Zhan karena masa depannya sudah ditentukan, bahwa dia harus menikahi seorang wanita bernama Qi Meihe. Huang Jia tidak ingin melakukannya, karena dia tau bahwa adiknya Huang Zitao dan wanita itu, mereka saling mencintai. Dia berusaha membujuk ayahnya untuk menikahkan adiknya saja, tapi dia justru mendapat pukulan dan kata-kata yang cukup kasar. Ucapan ayah komisarisnya itu bahkan sesekali terngiang di otaknya

"Kau adalah anak pertama dan juga seorang pria!! Mau tidak mau, suka tidak suka, kau harus menanggung seluruh anggota keluarga!! Itulah tujuan kau dilahirkan!! Untuk membuat orangtuamu bangga!!"

Adiknya tidak bisa menyalahkan Huang Jia, karena dia tau kakaknya sudah sangat menderita akibat tekanan. Huang Zitao dan Qi Meihe, memutuskan untuk saling melupakan demi meringankan beban Huang Jia dan kedua pihak keluarga. Berpikir bahwa itu wajar saja, cinta pertama memang biasanya berakhir dengan menyedihkan. Bahwa mereka bisa saling melupakan selama diberi waktu, mereka tidak ingin menyusahkan orang lain karena cinta mereka.

Huang Jia yang merasa bersalah, tidak pernah bisa menyentuh Qi Meihe dan tidak mencampuri urusan wanita itu. Bahkan saat Qi Meihe tiba-tiba mengandung anak Huang Zitao, dia tetap bungkam dan meyakinkan keluarga mereka bahwa itu adalah anaknya. Pernikahan mereka dipercepat bersamaan dengan penyerahan gedung rumah sakit untuk diurus oleh Huang Jia, dan tidak ada satupun yang menanyakan tentang apa yang dia rasakan.

Saat itulah Xiao Zhan datang bekerja di rumah sakit miliknya, mereka dipertemukan dan perasaan lama yang dipendam Huang Jia kembali bertunas. Qi Meihe mengetahui hal itu, tapi sama sekali tidak ikut campur karena dia cukup sadar diri. Gara-gara dia, hubungan kakak beradik mereka berantakan. Gara-gara dia, Huang Zitao pergi dan bahkan dicoret dari kartu keluarga. Qi Meihe hanya bisa merawat dirinya sendiri dan anak diperutnya sebagai satu-satunya kenangan dari Huang Zitao, cinta pertamanya. Meski begitu, dia bahagia.

Setidaknya walaupun Huang Jia tidak mencintainya, dia tetap memperlakukan Qi Meihe dengan hormat dan menyayangi calon anak yang sebenarnya adalah keponakannya. Mereka rukun dan saling memahami, bahkan Huang Jia juga sudah mulai terbuka dan menceritakan tentang Xiao Zhan padanya. Qi Meihe yang tidak pernah melihat senyuman tulus Huang Jia, turut bahagia dan memberinya beberapa tips pendekatan. Bersama dengan wanita bermarga Meng yang diadopsi oleh komisaris sebagai pengganti Huang Zitao, kedua wanita itu berusaha membuat Huang Jia bahagia.

Bahkan saat Xiao Zhan menolaknya dengan halus, Huang Jia tidak keberatan selama mereka bisa berteman, dia sudah terbiasa untuk tidak serakah. Qi Meihe juga hanya bisa menggeleng pasrah melihat kelakuan Huang Jia, tapi dia tidak keberatan karena Xiao Zhan adalah orang yang baik. Bahkan Xiao Zhan memberinya amplop merah besar saat dia melahirkan Huang Fei Yu, seorang peri yang sangat cantik dan menggemaskan. Tapi sepertinya kebahagiaan mereka harus selesai sampai disana, tepatnya saat Huang Fei Yu berusia dua tahun.