7. SIM (surat izin menyukai)

1.3K 181 26
                                    

Siang hari yang tidak terlalu panas, cuaca hari ini cukup berawan dengan udara kering, benar-benar tidak nyaman untuk menghirup nafas dalam-dalam. Bangunan disana cukup padat serta berkelas, ada yang dipenuhi kaca dan berkilauan, ada pula yang dipenuhi rimbun pohon dengan sulur menempeli dinding. Di pertigaan jalan besar, lalu lintas tetap padat dan lancar. Beberapa bunyi klakson bisa terdengar cukup keras, entah berasal dari sopir truk yang ingin segera lolos dari jebakan lampu merah, atau berasal dari seorang pengendara mobil sport yang kesal dengan aksi lovey-dovey sepasang remaja di depannya.

Sekelompok polisi terlihat tengah mengawasi jalannya lalu lintas yang selalu terlihat sibuk. Berbanding terbalik dengan jalanan itu, mereka terlihat bosan. Satu orang dari mereka bahkan beberapa kali melirik jam besar yang ada di salah satu bangunan, terlihat tidak sabar. Dia mulai mengeluarkan pisau dari sakunya, membuat beberapa pengendara motor didekat polisi itu menahan nafas. Rekan yang berdiri di sampingnya mulai bertanya, tanpa melakukan kontak mata, asik dengan name tag diseragamnya.

Haoxuan "Ngapain kau, bro?"

Yibo memutar-mutar pisaunya, merogoh sakunya yang lain dan mengeluarkan sesuatu dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yibo memutar-mutar pisaunya, merogoh sakunya yang lain dan mengeluarkan sesuatu dari sana. Haoxuan yang tidak mendengar tanggapan apapun dari sepupunya, mulai menoleh. Mendengus saat mendapati Yibo sedang mengupas sebuah pisang menggunakan pisaunya yang cukup besar

Haoxuan "Goblok"

Yibo "....."

Haoxuan "Wang Yibo, kau benar-benar goblok kalau sedang menganggur"

Yibo memakan pisangnya dengan tenang, kembali memasukkan pisaunya ke dalam saku, menggenggam kulit buah di tangan kirinya dan mulai mengedarkan pandangan, mencari tempat sampah

Haoxuan mendengus "Bego sih, pantes gak di-notice"

Yibo meliriknya, tersenyum jahat. Meremas-remas kulit pisang ditangannya dan tanpa aba-aba langsung menjejalkannya ke dalam mulut Haoxuan

Haoxuan mendelik, segera memuntahkannya dan terbatuk-batuk "Bajingan"

Haoxuan menepuk-nepuk dadanya "Brengsek, rasanya menjijikkan"

Yibo tersenyum miring, merapikan penampilannya dan berjalan menjauh menuju motornya (motornya sendiri, bukan motor polisi). Sebelum Haoxuan sempat membalas dendam, dia langsung memacu kendaraannya, meninggalkan sepupu yang menyemprotkan umpatan seharum pewangi di pos polisi.

Yibo menutup kaca helmnya, mempercepat laju motornya menuju ke arah rumah sakit besar. Dia benar-benar ingin menepati janjinya pada Xiao Zhan untuk datang saat jam makan siang, bahkan tanpa mengganti seragamnya. Yibo yakin Dokter manis itu pasti sedang menulis laporan di ruangannya, ditemani secangkir kopi dan puluhan fotonya bersama pasien. Xiao Zhan bilang tanpa foto bersama pasien, akan sulit baginya untuk bertahan dalam lingkungan kerja dokter yang selalu lembur dan nyaris tanpa istirahat.

Polisi itu mengernyit saat sadar bahwa Xiao Zhan belum memintanya untuk foto bersama, padahal dia juga salah satu pasien yang ditangani dokter manis itu. Yibo mempercepat laju motornya dan tak lupa untuk mengumpat sepanjang perjalanan.

The Protagonist ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang