Hi, it's me, setelah cukup lama libur akhirnya update lagi...
Warning, sebelum kalian baca, chapter ini ada cukup banyak kata-kata yang kasar, atau gak sopan. Mohon disikapi dengan baik, dan buat yang ngerasa gak nyaman aku minta maaf 🙏
Enjoys..... Dan jangan lupa buat vote ya,,, vote sebanyak-banyaknya, biar aku tambah semangat update, hehe 😘
Love you guys, and please stay safe Y'ALL!!!
🌸🌸🌸
"Eunghhh....." Dengan mata yang masih menyesuaikan diri dengan keberadaan sang surya, Sai mencoba bangkit dari tempat tidurnya. Mata pria itu tampak sedikit bengkak, efek habis menangis.Merasa perlu menyegarkan diri, ia berniat untuk segera menuju kamar mandi. Tetapi, sesuatu yang berat menimpa kakinya dan menghalanginya untuk bangun. Sai menyingkap selimutnya dan, taraaaaa~
Terpampang lah kaki berotot yang seksi milik seorang pria berambut pirang dengan posisi tidur salah kaprah.
What the hell? Sejak kapan gue seranjang sama Naruto?! Ewhh... Batin Sai. Seingatnya Naruto kemarin tidur di kamar tamu, bukan disini. Membayangkan Naruto yang malam-malam naik ke kasurnya membuat Sai merinding.
"Woy, bro, bangun!! Woy, anjing, Naruto!!! Bangun... Lah kumprett!!! HEH DUGONG! BANGUN LO! SAT!! ENAK WAE TIDUR DI KASUR GUE!!!"
Buaghhh... Duakk...
"Awww... Euh... Nyam-nyam. Krokkkk...fushhhh, ehm... Hinata sayang banguninnya pelan, hoamm... Pelan dong, kroakkkk... Fushhh... Ehmm..."
Sai menendang Naruto, membuatnya terjungkal ke bawah. Tapi pria itu tetap tidur, bahkan sempat-sempatnya menyebut nama Hinata. Sai hanya geleng-geleng kepala takjub melihatnya.
"Lama-lama bisa gila gue temenan sama ini makhluk hidup satu..." Tak mau membuang waktu lebih lama lagi, Sai segera menuju kamar mandi.
20 menit kemudian, pria berambut hitam itu telah selesai dengan ritual mandinya. Begitu keluar dari kamar mandi, hal pertama yang tertangkap di indera penglihatannya adalah Naruto yang masih tidur di lantai dengan aliran sungai buatan di kedua sudut bibirnya.
Sai mendengus pelan, kemudian mengambil langkah untuk membangunkan putra kesayangan Kushina itu. Tetapi.....
"Sai! Naruto! Ayo bangun----"
Pintu tiba-tiba terbuka, menampilkan wajah segar Temari yang sudah berpakaian rapi. Wajah gadis itu tampak memerah. Sekedar info, saat ini Sai dan Naruto sama-sama bertelanjang dada. Yeah, sungguh mengejutkan bagi Temari mendapat suguhan roti tawar dan roti sobek di pagi hari ini.
"WHAT THE SHIT! WHAT ARE YOU DOING, GUYS?! ARGHH... SAI, WAKE UP HIM! AND DON'T WASTE OUR TIME!! WE'LL GO TO INO'S HOUSE AFTER BREAKFAST, QUICKLY!!!"
Blammmm.....
Dan setelah berteriak dengan kencangnya, Temari menutup pintu kamar Sai dengan begitu barbar.
Mengingat betapa keras teriakan Temari, tak heran Naruto juga sampai terbangun karenanya. Pria itu mengelus-elus telinganya yang terasa sedikit berdengung.
Sedangkan Sai, dia terpaku. Dari perkataan Temari tadi hanya satu hal yang dapat ia dengar dengan baik. Pergi ke rumah Ino. Baiklah, ini saatnya. Saatnya meluruskan segalanya.
"Naruto cepatlah, gue gak mau buang waktu lagi." Ucap Sai serius.
Naruto yang mengerti dengan situasi langsung ngacir ke kamar mandi, meski dengan nyawa yang baru 20% sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Instagram And Daily Life / SasuSaku
FanfictionHaruno Sakura, mahasiswi teknik arsitektur yang berprofesi sambilan sebagai model. Sebagai mahasiswi cantik yang sangat amat langka di fakultas teknik, Sakura malah dengan senang hati masih mempertahankan titel JOMBLOnya hingga sekarang. "Sorry, gue...