"Yahhyuyyy!!! Salam anak muda, tetap semangat, di hari yang cerah ini ketemu lagi sama gue, Lee dan dosen greget kesayangan semua mahasiswa, Mr. Guy!!!"
"Lee!!!" ............ "Mr. Guy!!!"
"Perkenalkan kita adalah... Duo Greget!!!"
"Ohohhoh Lee, mari kita sebarkan semangat anak muda di Universitas Tokiyo yang yang greget ini!!!"
"Hiyahhh!!! Siap selalu, Mr. Nah untuk mengawali hari yang greget ini, mari membakar semangat masa muda kita, dan tembakan bara api penuh semangat dalam diri dengan Bang Bang Bang dari BigBang... Yoshh!!! Selamat mendengarkan."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Ughh, gue selalu pengen muntah tiap denger siaran radio kampus di hari Selasa." Tenten menyuarakan pendapatnya, dengan antusias pula memperagakan gerakan seperti orang muntah.
"Setuju! Biarpun masih awal minggu, kalau denger mereka berdua siaran rasanya pengen langsung libur kuliah." Hinata menambahkan persetujuannya. Sepertinya bergaul dengan Temari membuat bakat julid Hinata berkembang pesat. Yeah... Sebuah prestasi yang membanggakan. Mungkin nanti Hinata bisa ikut lomba julid antar jurusan...
"Gue kasian sama mikrofon di ruang siaran, apa gak cepet rusak ye denger suara mereka begitu." Ujar Temari, The Queen of Julid.
"Hmm... Gimana lagi, toh kuping mahasiswa sini udah pada kebal, kecuali maba."
"Hahhh... Lo bener, Sak. Setidaknya teriakan mereka lebih bagus daripada teriakan si Orochimaru."
"Em... Btw, Ino tumben belum dateng jam segini. Kalian ada tau dia dimana? Gue tadi cek WhatsApp juga dia gak online. Dia gak kenapa-kenapa kan?" Sakura kini khawatir, itulah alasan mengapa dia lebih banyak diam dari tadi.
"Gue gak tau sih, palingan Ino emang lagi gak ada kelas makanya gak dateng kali?"
Sakura menggeleng merespon jawaban Tenten. "Dia ada kelas di hari Selasa. Kemarin gue sempet chatan sama Ino sebelum chat gue di read doang dan dia gak online lagi."
"Positif thinking aja, mungkin Ino ketiduran." Ujar Hinata yang dibalas anggukan oleh Temari.
"Iya deh, mungkin guenya overthinking, soalnya entah kenapa firasat gue gak enak-------"
"HARUNO SAKURA!!!"
Suara menggelegar itu memotong perkataan Sakura. Semuanya menoleh dan mendapati asal suara itu adalah Ino.
Gadis berambut pirang itu mendekat dengan wajah yang tidak biasa ke arah Sakura dan.....
Plakkkk....
Semua orang menahan nafasnya karena terkejut. Seisi kantin menjadi hening. Hinata, Temari, dan Tenten tak mengeluarkan sepatah kata pun. Mereka terlalu terkejut dengan fakta bahwa Yamanaka Ino baru saja menampar Haruno Sakura.
"Penghianat!! Lo... Penghianat! Sakura, tega ya lo ngelakuin ini semua dibelakang gue! Gak nyangka gue, topeng yang lo pake selama ini benar-benar bagus, hebat lo, Sak. Bertingkah seolah lo cewek paling innocent supaya banyak cowok yang terpikat. Heh, primadona kampus ini katanya, nyatanya cuma cewek perebut pacar sahabatnya sendiri!!!"
Semua orang tidak bisa menjadi lebih kaget dari ini. Tuduhan yang dilayangkan Ino pada Sakura benar-benar tak terduga. Mengingat persahabatan mereka yang sangat dekat, siapa sangka hal seperti ini akan terjadi. Banyak pertanyaan mulai bermunculan di benak tiap orang yang menyaksikan adegan itu.
"Ino, lo apa-apaan dateng, dan ngomong kayak gitu tiba-tiba...." Ucapan Temari disela oleh Ino yang menyahut dengan nada tinggi. Sepertinya amarah gadis itu sedang ada di puncaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Instagram And Daily Life / SasuSaku
FanfictionHaruno Sakura, mahasiswi teknik arsitektur yang berprofesi sambilan sebagai model. Sebagai mahasiswi cantik yang sangat amat langka di fakultas teknik, Sakura malah dengan senang hati masih mempertahankan titel JOMBLOnya hingga sekarang. "Sorry, gue...