42.janji atau bertahan

297 28 14
                                    

Atmosfer malam ini cukup dingin dari biasa nya bahkan angin membawa serta salju turun di kota itu
Jungkook lebih memilih berdiam di balkon dengan meneguk sebotol alkohol dengan tujuan untuk menghangatkan tubuh dan menenangkan pikiran nya dari pelik kehidupan yang ia jalani saat ini, atensi nya lurus menatap malam yang kian larut namun mata nya belum ingin terpejam setelah pergulatan panas dengan kekasih nya.

Sesekali jungkook menatap ke dalam kamar melihat kekasih nya tengah terlelap di balik selimut yang cukup tebal untuk mengurangi rasa dingin yang cukup menusuk, sudut bibir nya tertarik ke atas menatap wajah polos kekasih nya itu.

Jungkook memejam kan mata nya mengingat hal bodoh, lebih tepat nya janji yang ia ucapkan sebelum berangkat keparis bahwa ia menerima dan akan bertunangan dengan yuna, di tengan situasi bingung dan tak bisa berfikir lebih saat itu jungkook sedang patah hati lebih tepat nya.

Tidak ingin ambil pusing lebih baik fokus pada satu tujuan, kembali kepada kekasih nya dan menikahi, jungkook berjalan menghampiri ranjang dan merebahkan tubuh nya tepat di samping somi memilih diam sesaat lalu memeluk gadis itu hingga ia juga ikut terlelap.

Somi terbangun kala sinar matahari menebus masuk jendela hingga menerpa wajah nya, mata nya mengerjib beberapa kali sebelum kesadaran nya kembali, ia merubah posisi nya setengah berbaring senyuman terukir kala mengingat malam tadi, begitu indah untuk di lupakan, masi terngiang bagai mana jungkook membisik kan kata cinta di telinga nya, pria itu sedang tidak ada di kamar saat ini, somi lebih memilih membersihkan diri nya terlebih dahulu, baru menyusul jungkook yang mungkin berada di bawah.

"Mau ke mana hari ini?"tanya jungkook yang ketika itu sedang berada di dapur tengah menyiapkan sarapan pagi

Tidak ada jawaban, justru somi tersenyum saat memperhatikan jungkook begitu cekatan dalam memasak"calon suami yang baik"gumam somi begitu pelan

"Aku mendengar nya"ujar jungkook"kemari lah, ayo bantu suami mu ini"somi berjalan menghampiri jungkook lalu memeluk laki-laki itu dari belakang dan menggesekan hidung nya pada bagian belakang jungkook.

"Aku sudah menetapkan tanggal pernikahan kita, kurang dari satu bulan dari hari ini"ujar jungkook yang tetap fokus memotong bawang

"Secepat itu?"tanya somi

"Kalau bisa hari ini"jungkook tertawa pelan

"Aku ingin ke restoran barbeque hari ini"mendengar permintaan kekasih nya jungkook menoleh kesamping"di kabulkan tuan putri"

Di pusat kota paris yang lebih di kenal kota romantis tersebut, di tengah gedung khas eropa yg berdiri kokoh hampir di tutupi salju tak mengurungkan niat orang atau para pelancong untuk menikmati kota indah itu tentu mereka mengenakan pakaian yang cukup tebal khas musim dingin, disana jungkook membawa serta kekasih nya untuk berlibur sejenak sebelum kembali ke seoul.

Mengingat kejadian lampau membuat jungkook berfikir bahwa ia tidak akan bisa seperti dulu lagi bersama somi namun dugaan nya salah, justru mereka kembali mengukir masa-masa yang terlewatkan.

"Aku punya judul untuk cerita cinta kita hari ini"ujar jungkook, nafas nya tampak sedikit mengeluarkan asap karena dingin, mereka setia bergandengan sepanjang jalan"apa?"

"Winter love"

Somi tertawa"apakah cerita itu ada di novel?"

"Tidak, karena cerita itu sedang berlangsung sekarang di musim salju seperti ini, kau dan aku, aku berharap bisa kesini lagi tentu bersama mu dan malaikat kecil kita, bertiga nanti nya"ujar jungkook sambil melepas genggaman tangan nya dan beralih untuk merangkul somi, untu menuju restoran barbeque.


Setelah melakukan perjalanan panjang dari new york, umji dan taehyung telah tiba di korea, tepat nya di apartemen gadis itu. Kini keadaan umji jauh lebih baik, ia sudah bisa melihat seperti biasa, ia berucap terimakasih banyak kepada taehyung karena laki-laki itu setia menemani nya padahal mereka tidak memiliki hubungan apa pun. Umji membawa segelas coffelate ke ruang tengah di mana taehyung sedang duduk sambil menatap beberapa miniatur dan lukisan di ruangan itu.

"Minum dulu"ujar umji sembari duduk di samping taehyung.

"Kau suka melukis"tanya taehyung tanpa mengalih kan pandangan nya dari lukisan yang ada di dinding sembari meneguk coffelate.

"Iya, ini karya ku dan salah satu hobi ku dari kecil"ujar umji yang juga ikut menatap ke arah lukisan yang terdapat tiga orang dua di antara nya adalah laki-laki dan satu adalah perempuan."aku melukis nya ketika aku rindu pada mu dan jungkook, gadis yang ada di dalam lukisan itu adalah aku dan dua laki-laki itu adalah kau dan jungkook, tapi semua nya berubah setelah kehadiran somi aku fikir aku masi ada di posisi itu"umji merunduk seolah menahan sesuatu yang bergejolak di hati nya

"Coba kau bayangkan jika kau buta, kau tidak akan bisa berkarya lagi"gumam taehyung sambil meletakan gelas berisikan coffelate di atas meja.

"Semua salah ku, karena-"

"Berhenti menyalahkan dirimu"ujar taehyung sambil menatap lekat kearah umji, umji juga menoleh ke arah taehyung manik ke dua nya bertemu saling menatap beberapa saat sebelum umji lebih dulu mengalihkan pandangan nya, ia bisa gila jika hanya dengan menatap laki-laki yang ada di hadapan nya saat ini,sungguh sempurna.

"Maaf kan aku dulu pernah menyakiti mu taehyung"kali ini umji memberanikan untuk menatap taehyung"aku-"

Begitu cepat rasa nya taehyung meraih tengkuk umji dan melumat bibir gadis itu hanya sebuah kecupan tidak menuntut, umji terdiam ia merasa tubuh nya kaku dengan ciuman lembut dari laki-laki bermarga kim itu.

"Sudah ku katakan jangan menyalahkan diri mu"gumam taehyung setelah melepaskan pangutan nya."mian"sambung taehyung setelah menyadari hal yang baru saja ia lakukan


Mungkin tidak membutuh kan waktu yang begitu lama di paris bagi jungkook, ia lebih senang berada di seoul dan sudah memperisap kan segala keperluan nya untuk berangkat besok pagi.

"Ketika sampai di seoul nanti aku ingin bertemu dengan jimin hyung"ujar jungkook

"Untuk apa?"tanya somi sedikit bingung

"Meminta restu, dan sekalian kita ke makam appa mu"jungkook berujar tanpa mengalihkan atensi nya dari laptop yang ada di depan nya, jungkook meremas rambut panjang nya prustasi ntah apa yang ada di dalam laptop tersebut sebuah berkas-berkas penting pastinya.

Somi yang tadi nya berbaring di atas kasur pun bangkit setelah melihat kekasih nya itu terlihat gelisa, berinisiatif untuk memberi ketenang dengan memilih duduk di atas kedua paha kekar pria itu tanpa peduli apa yang sedang kekasih nya itu lakukan.

Dengan posisi seperti itu membuat jungkook berasumsi lain, bagai mana tidak jungkook adalah laki-laki normal, berada di dekat somi tentu membuat pikiran nya melalang buana dan berakhir dengan memasukan salah satu dari bagian tubuh nya ke dalam tubuh gadis yang kini tengan bergelayut manja dengan melingkar kan tangan di leher jungkook.

"Berniat menggoda ku yah?"tanya jungkook sedikit menyeringai

"Apa kah posisi seperti ini menggoda mu"tanya somi sedikit mengelus rahang dan rambut jungkook"aku tahu kau sedang banyak pekerjaan di kantor setelah kau tinggal beberapa hari"

"Semua ku lakukan demi pernikahan kita sayang"

"Itu masih lama, ayo tidur, kau butuh istirahat untuk hal ini besok kita juga akan berangkat ke seoul kau tidak boleh lelah apa lagi sakit"jungkook pun mengangguk dan langsung mengakat tubuh somi menuju kasur dan membaringkan nya secara perlahan di susul jungkook yang juga ikut berbaring di samping kekasih nya itu.

Kulit lembut jungkook terasa menyentuh kulit nya, somi menegang kala pundak nya di kecup oleh jungkook bayangan dan memori tadi malam masi teringat jelas.

"Apa masi sakit?"tanya jungkook dengan gamblang nya

"Apa nya?"tanya somi begitu polos nya atau mungkin tidak paham apa yang jungkook tanya kan

"Yang tadi malam, jika tidak, ayo lakukan lagi"

Somi menyenggol dengan sengaja perut jungkook dengan siku nya karena posisi nya sedang membelakangi jungkook"tentu saja ini sakit"jawab somi saat mengetahui jalan pikiran kekasih nya itu

Jungkook mempoutkan bibir nya kecewa karena hasrat nya tidak tersalurkan malam ini, melihat bibir jungkook mengerucut somi langsung mengecup nya singkat"nanti saja yah, sudah menikah".

Tbc...

Jadi selama ini kalian pikir ldr itu hubungan jarak jauh dan berakhir indah

LDR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang