PROLOG

251 51 8
                                    

🍁HAPPY READING🍁

Echa. Cewek dengan kecantikan diatas rata-rata ini bisa dibilang monoton, terlalu nyaman dengan zona nyamannya. Ia tidak peduli dengan lingkungannya. Temannya pun tidak bertambah. Hanya yang itu-itu saja. Sahabat, Zea & Rosa. Dan teman sekelas lainnya di kampus. Ya, ia berkuliah di salahsatu universitas di Bandung. Ia berasal dari Jakarta. Sudah pasti jadi anak kost. Ia masuk ke jurusan Biologi. Sebenarnya ia bingung, setelah lulus nanti, bagusnya ia akan menjadi apa. Hm, Echa akan mecari tahu selagi masih bisa berusaha, asalkan sekarang ia masih bisa bertemu dengan lab. Ya, Echa sejak SMA suka sekali dengan laboratorium. Tak lupa perpustakaan juga.

Tentang pasangan..tidak, Echa tidak terlalu memedulikannya. Ya, dia jomblo. Bahkan ngenes, jones. Sungguh malang.

Ditambah lagi, sejak ia masuk kampus, sampai sekarang yang akan memasuki semester 2, ia masih nge-gebet Reza teman rekan lab nya yang sampai sekarang belum jelas bagaimananya.

Ya, menurut Echa, Reza cowok ganteng tinggi kurus--.Tunggu,tunggu Echa juga tinggi kurus, lantas bagaimana jadinya nanti? Akan menjadi sebuah tower? Ah, tidak peduli nanti apakah akan dikatakan perfect couple atau bukan.--dengan segala humor recehnya, dan tentu ramah. Ya, Echa suka dengan cowok humoris yang suka membuatnya tertawa dan terhibur melalui lelucon-lelucon retjeh-nya. Ralat. Membuat orang lain tertawa dan terhibur. Ya, Echa sadar ramahnya Reza pun ke semua orang.

Tidak seperti dirinya, ramah ke orang yang sudah ia kenal saja tidak bisa dikatakan ramah. Apalagi ke orang yang belum dikenalnya, judes. Ia bahkan sering mengabaikan orang yang mengajaknya tersenyum saat di jalan. Banyak cowok yang ingin berkenalan dengannya. Banyak pula cowok yang sakit hati dicuekkin Echa.

Tak jarang Zea memberinya wejangan abal-abal agar dirinya terlihat lebih ramah ke orang lain termasuk cowok, supaya dirinya cepat lepas jabatan, tidak sebagai jones lagi.

"Kamu téh nya, kalo aja tampangmu itu dikasih bumbu senyum dikiiiiit aja, pasti cogan-cogan udah ngantre" begitu kata Zea yang sok menasehati.

"Gue nggak mau masa muda hidup gue dipergunakan untuk memanfaatkan tampang aja" Echa selalu menjawab seperti itu.

Selain terkenal sinis, superserius, dan paling misterius. Echa membuat tembok tinggi untuk orang-orang yang ingin tahu hidupnya. Hal itulah yang membuatnya menjadi incaran cowok-cowok yang penasaran, tetapi harus siap menerima resiko penolakan Echa.

Walaupun begitu, sahabatnya tetap menerima Echa untuk menjadi dirinya sendiri kalau itu memang zona nyamannya. Toh, mereka tidak memaksa.

Selama satu semester hidupnya monoton seperti biasa. Dengan Reza pun tidak ada kemajuan.

Sampai akhirnya, di hari pertama masuk semester 2...Si hidup monoton bertemu dengan seseorang yang hidup lebih monoton, bagaimana jadinya nanti? Abu-abu? Hambar? Atau bahkan bisa menjadi warna warni?

~🍁🍁🍁~
To Be Continue

_________________________________________

Gimana menurut kalian di awal ceritanya? Menarik nggak? Aku butuh saran readers juga nih, kalo ada yang janggal di setiap partnya dipersilahkan komen ya!

Semoga kalian suka!

Btw, maap ya aku bikin ceritanya agak ke anak SMA-an bahasanya, walopun di sana Echa udah kuliah. Fyi, nanti dipercakapannya ada beberapa kata bahasa sunda hehe.

Find me on instagram ;
@hlytl_

Impossible PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang