Pagi hari.
Kayak zombie.
Waktunya kuliah pagi.
Ya, hari ini hari pertama kuliah semester 2. Setelah pulang sambil berlibur di kota kelahirannya, Jakarta, Echa kembali ke kostnya di Bandung. Sialnya, hari ini ada kelas pagi. Tapi, Echa menjalaninya dengan semangat membara. Remaja 19th itu ingin cepat-cepat sampai ke kampus, bertemu dengan kedua sahabatnya, dan mengemban ilmu tentunya.
Echa. Nama lengkapnya Aresha Mozareena. Kadang juga dipanggil keju. Ya, kalian pasti tahu sendiri keju apa yang dimaksud. Itu lho keju khas Malang yang sering dipromoin dikomenan instagram. Bedanya yang satu ini keju mozarella nya khas jakarta ya sist. Kini, cewek berambut sepinggang itu telah menginjakkan kakinya di depan kampus tercintanya. Sebelum masuk gerbang, ia menghela nafas sebentar.
"fyuh, semangat cha. semangat. fokus ke depan. kejar cita-citamu. Ingat jangan pedulikan apapun kecuali tujuanmu" batin Echa menekadkan dalam hati.
"Cha, Echa! Echa keju mozarella khas Jakarta!" teriak seseorang melambaikan tangan dari kejauhan.
Refleks, Echa menoleh ke samping dan mendapati salahsatu sahabatnya. Bahkan sudah hafal dengan suara cemprengnya yang sudah sebanding dengan toa mushola.
"Cha, mana oleh-oleh nya atuh? Yang udah pulkam téh harus bagi-bagi. Pasti oleh-olehnya Keju Mozarella khas Jakarta ya?" tagih seseorang heboh. Kini, seseorang itu sudah sampai di hadapan Echa.
Ya, dia Zea Mays. Orang terdekatnya yang paling berisik. Tahu Zea Mays? Itu lho, nama latin nya berondong. And you can call her Zea, Zey, Jagung, and of all fuckin called Berondong.
"Hai Jagung, apa kabar lo? Kangen gue nggak?" tanya Echa, mengabaikan rentetan pertanyaan absurd Zea tadi.
"Alhamdulillah saé cha" jawab Zea sambil meluk Echa. "Kalo kamu, kumaha damang? Aku téh kangen buanget sama kamu téh, kangen judes-nya huahuaha" tawa Zea sembari melepaskan pelukannya.
"Sialan lo" toyor Echa ke kepala Zea. "Gue juga fine-fine aja, Zey. Btw, Rosa mana nih? Gue sih kangennya sama dia doang" celetuk Echa sengaja. Kepalanya sengaja celingukkan ke kanan-kiri seperti sedang mencari sesuatu.
"Ish kamu mah gitu ah ga a6" ucap Zea sebal.
Rosa Hybrida. Diantara mereka hanya Rosa yang paling kalem. Ya, parasnya tentu sesuai namanya yang merupakan latin dari bunga mawar. Kalau lagi dibaikkin ia bisa dipanggil Mawar geulis, dan saat sedang dinistakan, you can call her Mawar hideung.
"Tapi kayaknya sih Rosa udah masuk duluan. Hayu kita juga masuk. Kelas dimulai 15 menit lagi, nih" ajak Zea yang sedang melihat jam di tangannya, lalu kembali menatap Echa yang nyatanya sudah tidak ada di depannya, berlalu meninggalkan Zea sendirian begitu saja. Tega memang.
"Ishhhh, Echa kenapa aku ditinggal sih...WOYY KEJU! TUNGGUIN AKU!" teriak Zea sambil berlari mengejar orang yang sudah tega meninggalkannya begitu saja tanpa ada penjelasan. Seperti mantan-mantannya dulu. Sad memang.
~🍁🍁🍁~
Kelas sudah selesai. Semua orang bebas mengelilingi kampus sesuka hati. Ada yang berorganisasi, ikut komunitas, ke gazebo, ke tempat nongkrong, ke kafe, duduk-duduk, ke perpustakaan kampus bersama teman-teman ataupun pasangan, atau bahkan sendirian. Berhubung Echa jones, ia memilih opsi terakhir.
Kini ia sedang duduk manis di tempat favoritnya. Yap, perpustakaan. Sendiri. Entah pergi kemana kedua sahabatnya itu. Echa tidak peduli. Inilah waktu damainya. Sangat damai. Tempat ke-2 yang paling tenang setelah peristirahatan terakhirnya nanti. Ralat. Selagi masih hidup, tentu kamarnya yang menjadi nomer satu. Di saat seperti ini, ia menyumpal telinga dengan earphonenya, sambil membaca buku biologi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible Perfect
Teen Fiction"Di dunia ini, makhluk hidup tidak mungkin ada yang sempurna Riz, semuanya punya kekurangan." -Echa Tentu, ini bukan kisah tentang bad boy, bad girl, good boy, good girl yang tiba-tiba bertemu dan berujung dipersatukan. BUKAN. Melainkan, ini kisah t...