Fany yang masih cinta

333 196 90
                                    

Bel sekolah berbunyi, menandakan jam pulang. Zee menoleh kearah Arsy disampingnya, "beb kamu ada kumpul osis ya? Aku kekantin duluan ya"

"Iya beb, sorry ya" jawab Arsy.

"It's okay", sahut Zee yang membereskan buku-buku dimejanya.

Dari keempat sahabatya, hanya Arsy yang masih tertarik untuk eskul dan OSIS. Menyibukan diri disekolah, karena begitu sampai rumah dia hanya jadi anak rumahan saja.

Sebelum ada Blackqueen, dia sudah terbiasa dengan kegiatan eskul paskibra dan osis, dan Arsy masih bisa menjalani kegiatan itu ditambah Blackqueen. Meskipun jika dalam satu saat yang bersamaan harus ada yang dia pilih, jika itu untuk Blackqueen manggung pasti itu menjadi pilihan utamanya.

Arsy selesai membereskan semua barang-barangnya kedalam tas, lalu dia teringat Ramon dan Fany.

"Beb, sebenarnya ada yang mau aku ceritain ke kamu soal Fany", ujar Arsy.

"Kenapa?"

Arsy menatap jam tangannya, "gak keburu nih, nanti ya aku cerita. Takut telat nih" jawab Arsy sambil berlalu meinggalkan Zee yang masih santai membereskan beberapa buku diatas mejanya.

Dikantin sekolah masih cukup ramai meskipun jam sekolah sudah berakhir. Tampak Amy sedang menikmati juice yang dipegangnya.

Zee menghampiri dan duduk dihadapan Amy.
"Echi, Fany belum kesini?", tanya Zee.

"Belum. eh ada cilok baru tuh beb, cobain yuk?"

"Ya udah nitip aja boleh? Nih duit gue", lalu memberikan uang satu lembar uang kepada Amy.

Amy berlalu, Zee tinggal sendirian di meja itu sampai akhirnya Fany bergabung. Wajahnya terlihat kesal, cemberut, terlihat jutek seperti itu memancing Zee untuk bertanya.

"Kenapa lo Fan?", tanya Zee.

"Diputusin gue sama Ramon. Kesel!", jawab Fany.

"Lha, baru jadian bukan minggu lalu? Kok udah putus aja?"

"Lo inget gak Sabtu kemarin pas kita selesai manggung di SMP? Hendrik kan kesitu jemput gue. Terus katanya dia liat gue sama Hendrik. Dia kira gue selingkuh. Udah deh dia mutusin gue"

"Hendrik? Gue pikir lo ngeloyor gitu aja Ramon yang jemput. Lagian kok bisa dijemput Hendrik?", tanya Zee.

"Ramon bilang gak bisa jemput gue. Ya udah, ada yang bisa ngasih tumpangan gratis kenapa enggak?" jawab Fany.

Zee menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Fany.

Amy datang membawa cilok yang dibelinya, belum sempat dia menawarkan sahabatnya itu, Fany langsung menarik cilok dari tangan Amy dan menyantapnya "enak juga nih"

"Ya ampun Fan, tuh cilok yang belinya aja belum nyicip", ujar Amy.

Zee tertawa, "dia doang yang masih punya selera makan meski lagi kesel"

Kali ini Amy yang penasaran, "kesel kenapa lo Fan?"

"Diputusin brondong", ujar Zee sambil menahan tawa melihat ekpresi Fany makan cilok kepasanan.

Echi baru datang dan duduk disebelah Fany.
"Jadi lo samperin gak tuh berondong?", tanya Echi tiba-tiba seolah tau apa yang sedang dibahas.

Zee melirik Echi, menayakan apa yang belum dia ketahui.

"Diputusin dia sama si Ramon. Gak terima, mau minta balikan", jawab Echi.

"Penjelasan ya, bukan balikan!", ujar Fany menekankan.

Cumi & Kuya [Complete]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang