Mungkin rindu?

241 152 39
                                    

Ini adalah minggu terkahir sebelum akhirnya minggu depan ujian tengah semester diadakan. Biasanya guru-guru sudah mengakhiri mata pelajaran dan lebih fokus kepada kisi-kisi apa saja materi yang akan keluar di ujian minggu depan.

Untuk Arsy minggu ini adalah minggu yang cukup sibuk, selain harus mempersiapkan diri untuk ujian.

Arsy dan pengurus osis lainnya sedang mengejar apa-apa saja yang harus mereka lakukan untuk acara classmeeting yang mulai berlangsung setelah seminggu ujian nanti.

Zee sudah merasakan kesibukan Arsy, bel masuk biasanya Arsy masuk beberapa menit setelahnya karena keruang osis dulu.

Jam istirahat juga sudah pergi duluan bukan kekantin tapi menemui pengururus osis lainnya.

Pulang sekolah kadang harus kesekolah SMA1 dan juga rapat kembali dengan seksi lainnya yang bersangkutan. Kadang Zee mengantarkan minuman atau cemilan keruang osis karena tau Arsy belum sempat makan atau sarapan tadi pagi.

Arsy sangat beruntung memiliki sahabat sebaik Zee, dan juga yang lainnya Fany, Echi, Amy tidak protes karena Arsy lebih fokus ke osis dulu.

Mereka paham mungkin setelah ujian selesai. Masih ada waktu dua minggu untuk mereka akhirnya mengikuti festival lentera.

Arsy terbilang cukup cepat memperlajari lagu, mungkin benar yang dibilang Erwin "drummer itu yang penting feeling nya pas. Gak usah baca not balok juga aman kalo feeling nya udah pas"

Setiap Arsy absen latihan posisi Arsy aman karena digantikan Erwin.

Rapat selesai, jam sudah menunjukan pukul 3 sore. Sekolah sudah sepi, beberapa pengurus sudah mulai pulang tapi beberapa masih ada terutama bagian seksi acara.

Arsy sudah mulai membereskan tasnya dan berpamitan. Lalu merasa ponselnya bergetar, dengan cepat Arsy menjawab panggilan itu tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

Pikirnya pasti itu Ramon yang memang sesekali menelponnya hanya untuk menanyakan sedang apa, Arsy sudah mulai terbiasa akan hal itu.

Suaranya sudah cukup Arsy kenal, seperti yang saat ini.

"Ya, halo"

"Udah pulang?" tanya Ramon dari sebrang telpon.

"Belum, masih disekolah" jawab Arsy.

"Rapat osis?"

"Iya"

"Kok bisa angkat telpon aku?"

"Ya ini baru selesai, mau jalan pulang"

"Aku jemput mau?"

Arsy sempat terdiam, sempat berfikir tidak apa lah ya Fany juga sudah pulang. Hanya ada beberapa pengurus osis yang mungkin akan melihat Arsy dijemput seseorang dan itupun bukan perhatiannya mereka.

Ada rasa rindu yang cukup sulit Arsy akui, itu yang akhirnya membuatnya menjawabnya, "boleh deh"

Dari sana Ramon langsung menutup telponnya setelah menjawab "ok, tunggu ya"

Arsy berdiri didepan gerbang, motor itu menghampiri dan berhenti didepan Arsy.

"Hey gadis" sapa nya.

"Hay abang"

"Kok abang sih? Aku ini adik kelas kamu kali", sahut Ramon.

"Oh ya lupa, hai adik"

Ramon tertawa dibalik helmnya,
"Cie dijemput adik pulang sekolahnya"

Arsy tak menanggapi, setelah duduk sempurna Arsy langsung refleks melingkarkan tangannya dipinggang Ramon.

Cumi & Kuya [Complete]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang