Persiapan

189 134 51
                                    

H-1, Echi dan yang lainnya sedang mempersiapkan semua baju dan perlengkapan untuk besok. Rencananya mereka akan pergi dari sana bersama-sama.

"Anak Kristal bakalan ikut, nonton kalian. Jadi mereka bisa berangkat bareng sama kita" ucap Erwin setelah latihan tadi.

Acaranya dari jam 10 pagi sampai malam, dan mereka akan tau urutan keberapa nanti setelah nomor pendaftaran diacak oleh panitia.

"Kabarnya yang ikut bukan dari Sukabumi aja lho, ada anak Cianjur juga" ujar Echi.

"Anonim gak ikut", ujar Arsy.

Pernyataan itu mengagetkan mereka semua, Erwin langsung melirik Arsy "Rizal yang bilang?"

Arsy mengangguk "bilangnya sih ke aku gitu"

"Kalo ternyata besok mereka tampil, kamu gimana beb?" tanya Zee.

Arsy menggeleng tanpa berkomentar.

"Ya berarti Rizal ada niat lain macarin kamu" sahut Fany, membuat semua meliriknya.

Zee merangkul Arsy, "it's okay Beb"

Echi mendekati Fany, "lo kenapa sih Fan? Kalo emang beneran gak ikut minta maaf lho ya besok sama Arsy udah ngomong gitu"

"Udah ah. Ikut atau enggaknya mereka, kita tetap punya tujuan yang sama. Menampilkan yang terbaik" ujar Zee.

"Iya betul, kamu jangan kepikiran ya beb" ucap Amy merangkul Arsy.

Arsy tertawa, "pada kenapa sih serius amat? Tenang, aku gak pengaruh kok soal Rizal. Dia juga baru besok balik dari Bandung, katanya sih mau nonton. Jadi diluar itu ya kita harus tetep fokus"

Erwin tersenyum kearah Arsy, "pegang ya Sy kata-katanya!" ujarnya.

"Siap kak" sahut Arsy sambil mengacungkan jempolnya.

"Besok jam sembilan pagi udah harus ada disini ya. Pada izin semuanya keorang tua, kemungkinan kita sampe malem"

"Oke" sahut mereka berbarengan.

Arsy mengeluarkan stik drum yang tadi diberikan Ipung.

"Wuih, ada yang dapet hadiah nih" seru Zee yang melihatnya.

Arsy tersenyum, "iya, baik dia"

Amy "hmmm jangan-jangan ada maunya beb?"

Echi tertawa, "ini kenapa jadi pada ngelantur ya, kemarin kan aku bilang jangan sampe ada yang cinlok"

"Apaan sih Chi, cinta gak bisa milih tau" bela Fany.

Zee tertawa, "itu mah elo Fan!" ledeknya sambil mengacak poni Fany.

"Sial! Gue gini-gini pilih-pilih juga kali kalo soal cowok" timpa Fany.

Echi seolah tak terima mendengar kalimat itu, kali ini di dekapnya tubuh Fany "mana yang bilang pilih-pilih? Coba deretin mantan lo, dari yang satu sampe seratus beda-beda semua. Itu artinya lo mau sama yang gimana juga!"

"Enak aja, mantan gue keren-keren semua kali" jawab Fany tak terima.

Erwin hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka.

Ponsel Arsy bergetar ada panggilan dari Ramon, Arsy berjalan keluar.

"Halo" sapanya.

"Lagi dimana Kuya?" tanya Ramon.

"Di distro. Kamu dimana?"

"Baru sampe tempatnya Denis. Dia bilang hari Minggu nanti ada festival band sini. Kamu ikutan?"

Cumi & Kuya [Complete]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang