Sabtu, Arsy baru sampai rumah turun dari angkot. Melihat motor Ramon terparkir didepan rumahnya.
"Hay" sapa Ramon.
"Ada apa?", tanya Arsy.
"Nomor kamu gak aktif dari kemarin lusa"
"Handphone ku rusak"
"Mana coba lihat?"
"Untuk apa? Kamu gak percaya?"
"Siapa tau kamu ganti nomor gak ngasih tau aku", jawab Ramon lalu tertawa.
Arsy berjalan dan duduk dikursi teras, diikuti Ramon.
Rumahnya tampak sepi, mungkin mamanya sedang pergi. Arsy memastikannya, setelah dirasa aman dia mengeluarkan ponsel dari dalam tas nya.
Ramon langsung meraihnya dari tangan Arsy.
"Kok kayak abis keinjek gini sih kondisinya? Lah ini tangan kamu kenapa luka gini?"
"Stttt.." Arsy berbisik.
"Iya keinjek" jawabnya pelan.
"Keinjek siapa? Kamu?"
"Udah ah, banyak tanya deh"
"Iya iya maaf. Aku bawa ya handphonenya? Aku benerin", ujar Ramon lalu memasukkan ponsel itu kedalam tasnya.
"Emang kamu bisa benerin?" tanya Arsy.
Ramon tertawa melihat ekpresi polos Arsy, "aku bawa ke tempat service handphonelah. Nih sementara kamu pegang handphone aku deh sebagai jaminan" ucap Ramon.
Dikeluarkannya ponsel miliknya lalu menarunya diatas meja dihadapan Arsy.
"Ih Dee gak usah, lagian apa gunanya pake handphone kamu. percuma yang hubungin juga tujuannya ke kamu semua" jawab Arsy.
"Kan sebagai jaminan aja. Atau mau pake sim card kamu?"
Arsy terdiam, "gak, gak usah" jawab Arsy merasa tak enak.
Ramon mengeluarkan ponsel Arsy dari tasnya, lalu berusaha mengeluarkan simcard di ponselnya Arsy namun ternyata tidak bisa, "Yah gak bisa lagi nih, kayaknya part simcard nya juga kena"
"Iya makanya gak usah" jawab Arsy.
"Nih tahan aja hp aku sampe hp kamu bisa dipakai lagi. Biar aku bisa hubungin kamu juga. Maaf aku baru kesini sekarang. Dua hari kemarin aku dirumah, gak kemana-mana. Baru sempet kesini", ujar Ramon.
"Jadi kamu baru hari ini masuk sekolah lagi?"
"Iya. Btw ini tangan kamu kenapa? Abis jatuh ya kamu?"
"Iya. Udah kering kok, dikit lagi aja"
"Jatuh dimana sih Sy? Cerita dong, ada hubungannya sama handphone ini?", tanya Ramon penasaran.
"Hmmm Kamis kemarin aku ke studio mau latihan, terus lagi ada yang berantem aku kejebak disana, trus jatuh deh"
"Orang lain yang injek? Kenapa gak minta ganti rugi?"
"Udah lah Dee, susah kalo diceritain detail. Handphone ini ketemu aja udah bagus"
Ramon mengusap rambut Arsy, "maaf ya aku gak tau"
Arsy menghindar, tak nyaman diperlakukan seperti itu.
"Ihh Dee apaan sih, bukan urusan kamu juga kan? Tadi kamu bilang dua hari dirumah aja, kamu sakit?"
"Seperti yang kamu bilang hari itu, kecapekan" jawab Ramon singkat. Entah kenapa ditanya seperti itu saja oleh Arsy, dirinya sudah cukup senang.
Arsy menyadari Ramon tak ingin bercerita dari jawaban singkatnya.
Ah, kenapa juga gue kepo?
Kalaupun dia sakit juga bukan urusan gue? Gumam Arsy dalam hatinya.
"Ya udah pulang gih, kan udah ketemu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cumi & Kuya [Complete]✔
Teen FictionClassmeeting tahun ini mendekatkan Arsy seorang drummer cantik dan populer, dengan cowok yang disukainya sejak SMP dan merupakan vokalis band yang juga populer. Cowok yang membuatnya memutuskan hubungan dengan pacarnya, ketika dirinya mengetahui bah...