11

400 68 6
                                    

🍩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🍩

Mood Arin hari ini terlihat lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Kejadian semalam tentu menjadi penyebab, tak percaya ciuman pertamanya resmi direnggut Mark. Ah, mengingatnya saja membuat dua pipi Arin bersemu.

"ah, aku pasti sudah gila" monolognya terkekeh kakinya ia bawa melompat-lompat girang. Bunga di toko menjadi saksi betapa terlihat bodohnya Arin hari ini. Senyum-senyum sendiri, Arin rasa ia sudah gila haha.

Ting

Suara lonceng membuyarkan kebodohan Arin. Gadis yang hari ini mengenakan jeans putih serta cardigan merah muda itu berbalik. Menatap seorang pelanggan perempuan yang baru saja masuk. Si perempuan membawa sebuket bunga mawar merah muda di pangkuannya.

"selamat datang di flower house" sapa Arin ramah, berjalan selangkah mendekat "ada yang bisa-"

"buat kakak" si gadis memotong ucapan Arin, seiringan dengan mengulurkan buket yang tadi di pangkuannya.

Alis Arin jelas terangkat kebingungan. Si gadis tersenyum lepas, ia lupa ia belum memperkenalkan diri. "ini dari bang Mark. Aku Lee Joowon adiknya bang Mark,kak hehe" beritahu Joowon

Kali ini rahang Arin yang terasa terjatuh, Joowon tertawa melihat tingkah Arin, lucu juga.
"kakak nggak niat ngambil bunga lambang pernyataan cinta ini? Aku mulai pegel tau" Joowon kembali berujar. Arin dengan cepat mengambil buket pemberian Joowon.

"makasih" ucap Arin dibalas senyum oleh Joowon. Mereka terdiam untuk beberapa saat, Arin masih bingung dengan keadaan, sementara Joowon kembali terkekeh, sikap Arin itu lho.

"kakak nggak niat nyuruh aku duduk? Yang diambil bukan cuma hati bang Mark,kak. Hati aku juga, nggak direstuin baru tau rasa" Joowon duduk di kursi yang ada di ujung ruangan.

"oh maaf, tunggu saya ambilkan minum"

Sifatnya lugu, pemalu,maniak merah muda,ckck pantas saja Mark suka.

"maaf cuma punya air putih" Arin kembali, meletakkan segelas air putih di hadapan Joowon lalu ikut duduk diseberang.

"nggak apa-apa kak santai aja"

"kamu masih sekolah?"

Joowon mengangguk "kelas 12"

Alis Arin mengerut samar, hari ini Selasa kan?! "kalau masih sekolah ngapain disini? Ka-"

"hari ini aku harus cuci darah jadi izin hehe" katanya yang segera mengatup mulut Arin, cuci darah? Arin merinding mendengarnya. "bang Mark bentar lagi datang"lanjutnya dengan nada ceria. Wajah cantik yang sedari tadi tersenyum lepas benar-benar bisa menyembunyikan kelemahannya.

"mau bunga nggak?kakak punya bunga yang cocok buat kamu" Arin bangkit. Joowon mengangguk.

"tunggu sebentar" Arin sibuk untuk beberapa saat sampai akhirnya ia selesai, kembali menuju Joowon dengan sebuket bunga Krisan berwarna ungu di tangan.

[✓]Remember meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang