Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
“Yeonjun kemana Bun?” Arin bertanya soalnya penasaran tumbenan sekali sang kembaran belum terlihat dari tadi pagi. Sudah periksa dikamar manusia itu juga tidak ada. Tidak mungkin kerja kan?hari ini kan Minggu, libur!!
Nayeon yang hendak menjemur pakaian terjeda sejenak, ia tegakkan tubuhnya menatap sang anak gadis yang baru bertanya “bunda juga nggak tau. Tadi pagi sih pamit olahraga cuma sampai sekarang belum pulang-pulang tuh adek kamu”
“kok tumben” Arin berjalan kembali kedalam, melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sembilan. Tak ingin terlalu memusingkan soal Yeonjun, Arin bawa langkahnya ke arah pintu. Pagi ini ia akan ke minimarket sendirian saja. “Bun,aku keluar bentar ya” selesai berpamitan Arin keluar dari rumah.
Berjalan dengan tempo pelan, mata dibawa sesekali melihat langit yang hari ini sangat cerah, beda dengan kemarin. Mata yang kelewat liar tanpa sengaja menemukan objek yang menarik. Arin menghentikan langkahnya saat melihat dari depan sana ada Yeonjun yang sedang menggendong seorang wanita? Matanya mengerjap sesaat, dirasa tak salah orang. Arin berlari cepat kearah Yeonjun. Ini kali pertama Arin mendapatkan Yeonjun sedekat itu dengan wanita, jelas penasaran.
“Yeonjun dicariin juga” ucapnya terdengar tepat ketika kaki berhenti selangkah di depan Yeonjun.
Yeonjun melirik Arin dengan kekehan yang mengembang “maaf maaf”
“siapa?” Arin melirik gadis yang dalam gendongan sejenak, pertanyaan itu tertuju pada Yeonjun.
“eoh. Ini dokter magang dirumah sakit. Namanya Hyunseo, tadi keserempet motor, mau bawa kerumah buat diobatin” jelas Yeonjun cepat
Arin mengangguk, gadis bernama Hyunseo ini... Cantik juga “Arin” Arin ttiba megulurkan tangannya ramah kearah sang gadis
Dengan cepat Hyunseo menyambut “Hyunseo kak” senyum terlempar, Arin tertegun, mengagumi kecantikan yang dimiliki si gadis berambut panjang ini.
“kamu mau kemana?” pertanyaan Yeonjun membuyarkan lamunan kagum Arin
“minimarket, yaudah aku duluan ya. Diobatin yang bener Hyunseo nya” kata Arin kemudian mendekatkan mulutnya ke telinga kiri Yeonjun “aku doain berjodoh” bisiknya lalu lari secepat mungkin meninggalkan. Takut Yeonjun akan meneriaki hehe.. tapi Arin salah, Yeonjun yang mendengar bisikan random Arin malah mengukir senyum, ada doa yang terbesit dalam benak 'semoga saja'
.
Arin keluar dari minimarket dengan sekantong belanjaan, ia siap pulang ke rumah lagi. Setangkai eskrim menemani perjalanan. Tapi lagi-lagi langkahnya harus terhenti sejenak, jika tadi ada Yeonjun yang menarik perhatian sekarang ada Haechan yang sedang menghadang jalan.
“hai kak Arin” sapanya dengan senyuman lebar
“kamu ngapain disini?” bukannya menjawab Arin lebih memilih bertanya