Destroy Her Heart •1•

6.1K 330 46
                                    


Happy Reading


¤ Destroy Her Heart ¤


Ruby's Corporatian

Aku Jennie Kim penerus Ruby's Corporation. Perusahaan terkaya dan terbesar di Asia. Saat ini usiaku 25 tahun.

Keluargaku sangat terpandang di Korea. Keluarga kami tak membutuhkan materi yang berlimpah yang kami inginkan hanya kepuasan dan kebahagiaan.

Adik satu-satuku saat ini sedang belajar seni musik di Jepang usianya 23 tahun. Aku memiliki seorang kekasih yang sangat ku cintai. Hidupku sudah terlewat sangat sempurna. Ku rasa tuhan memang menakdirkanku menjadi seberuntung ini.

Seperti biasanya aku menjalani aktivitasku mengurus perusahaan kami. Seharian ini aku belum mendapat pesan atau panggilan dari kekasihku Park Sooyoung a.k.a Joy.

Entahlah ia sedang sibuk atau melupakanku. Tapi ku rasa ia mungkin sibuk. Maklum ia seorang model terkenal Korea. Lagi-lagi aku beruntung mendapat kekasih seorang model cantik.

Ku putuskan untuk menghubunginya lebih dulu.

Tut…tut…tut..

“ Yeobosseo?” Ucap suara lembut dari seberang.

“ Yeobosseo Joy-ah, aku rindu padamu. Apa yang sedang kau kerjakan? Kenapa kau tak menghubungiku?” Ucapku dengan manja.

“Mianhae, Aku benar-benar sedang sibuk.” Balas Joy lembut, dari nada suaranya aku tau ia menyesal.

“ Tak apa. Kau sudah makan? Jangan lupa makan.” Ucapku lagi.

“ Ne aku akan makan, kau juga jangan lupa makan.” Balas Joy.

“ Sampai jumpa nanti.” Ucapaku sambil memberi kecupan padanya.

Cup

“ Hmmm,” balasnya.

Klik

Ku matikan ponselku dan kembali fokus pada pekerjaanku. Mendengarnya saja sudah membuatku tenang.

Aku benar-benar ingin menjadikannya milikku seutuhnya dengan menikahinya. Tapi, kontrak kerjanya membuat ia tak bisa menikah. Sudahlah aku harus bersabar.

Tiba-tiba ponselku berdering. Ku tatap layar ponsel dan mendapati appa yang memanggil. Ada apa?

“ Hallo appa?” Ucapku sopan.

“ Jennie-ah, kau ada waktu? Appa ingin bicara denganmu.” Ucap appaku.

“ Ne appa.” Jawabku dengan ringan.

“ Temui aku di ruang kerjaku sekarang.” Ucap ayah terdengar ringan tapi aku tahu dari nada suaranya sepertinya ada hal penting yang ingin ia sampaikan.

“ Baik, aku akan ke ruangan appa.” Balasku cepat.

Aku langsung berjalan menuju ruang kerja ayahku. Sebenarnya ada apa? Aku merasa firasat yang aneh.

Ketika tiba di depan pintu ruang kerja ayahku aku menarik nafas dalam-dalam. Setelah itu aku mengetuk pintu ruang tersebut.

Tok…tok…tok…

“ Masuklah !!!” Perintah suara dari dalam.

“ Aku datang appa.” Ucapku setelah membuka pintu.

“ Ah, kemarilah.” Ucap ayah dan mengajakku duduk di sofa yang terletak dekat meja kerjanya.

“ Ada apa appa memanggilku?” Tanyaku langsung sambil duduk.

Double 'J ' LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang