Destroy Her Heart •2•

2.4K 280 31
                                    

Jensoo💙

Happy Reading




Still Jennie Side

Setelah mengucapkan janji pernikahan dan menyelesaikan upacara pernikahan, kami segera meluncur menuju rumah baru kami.

Di dalam mobil aku dan ia hanya diam tak berbicara sedikit pun, kami sibuk dengan pikiran masing-masing. Aku sedang malas berbicara saat ini.

“Jennie-ssi di mana rumah baru kita?” Tanyanya memecah kesunyian. Suaranya sangat merdu walaupun terdengan seperti anak kecil.

“ Sebentar lagi kita sampai.” Ucapku datar.

“ Oh..”

Ia hanya membulatkan bibirnya sambil menganggukkan kepalanya, wajahnya terlihat sedikit tertekuk. Kenapa? Tak puas dengan jawabanku?

Mobil yang kami tumpangi sampai di depan rumah yang bisa di bilang sangat mewah. Menurutku ini sangat berlebihan.

Appa membelikan rumah ini sebagai hadiah padaku. Apakah ia tak berpikir bahwa rumah ini sangat besar? Ini sangat besar dan mewah hanya untuk aku dan Jisoo.

Aku segera masuk dan meninggalkan ia yang kesulitan berjalan dengan gaun pangantinnya yang sangat mengganggu.

Aku berjalan tanpa memperdulikannya, sementara ia masih sibuk dengan gaun kebesarannya itu.

Sebelum masuk kamar, ku balikan badanku dan menatapnya sebentar, ia tengah memandang takjub pada dekorasi rumah yang menurutku sangat mewah. Memang sangat mewah.

“ Kau tidur di kamar yang sana.” Ucapku padanya sambil menunjuk kamar di samping kamarku.

“ Ne?” Ia menyahut dengan intonasi tanya, sepertinya ingin meyakinkan pendengarannya.

“ Kau tuli, huh? Aku tak sudi tidur denganmu.” Ucapku kasar.

Ia melemparkan tatapan bingung. Inilah aku, kejam dan tak peduli dengan apapun.

“ Kenapa? Atau kau ingin kita melakukan malam pertama??” Tanyaku memojokannya.

“ T..tidak..” Jawabnya gugup dengan gelengan kepala.


BRAKKK

Kututup pintu dengan keras, ia pasti terkejut. Setelah menutup pintu aku segera mengganti pakaianku dan tidur di kasur yang seharusnya untuk pengantin.

Biarlah, lagipula aku tak mencintainya kenapa aku harus tidur dan dekat dengannya. Hatiku selalu sakit saat melihat Jisoo, tidak tepatnya kaum wanita kecuali Eomma. Di mataku ia sama saja dengan semua wanita jalang di luar sana.




***

Aku tertidur cukup lama hingga aku mendengar suara pintu kamarku seperti ada yang mengetuk. Mengganggu saja. Dasar gadis sialan.

“ Jennie-ssi, ayo kita makan. Aku sudah membuat makanan.” Ucap Jisoo mengganggu waktu tidurku.

“ Aishhh, awas kau wanita sialan.” Umpatku sambil berjalan dan membuka pintu kamarku.

“ Mian, apa aku mengganggumu? Apakah kau mau makan?” Tanyanya lagi.

“ Hmmmm…” Gumamku sambil berjalan menuju ruang makan. Amarahku mendadak hilang, lagipula sejak tadi aku belum makan.

Saat tiba di meja makan, aku terkejut melihat masakkan yang ia masak. Kenapa semuanya sayur? Dasar bodoh. Aku tak suka sayur.

Ku tatap wajahnya dengan tajam, kenapa kalau sudah menyangkut dirinya aku selalu marah-marah?? Aishh. Gadis ini benar-benar.

Double 'J ' LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang