Destroy Her Heart •3•

2.4K 266 18
                                    

Jensoo💙


Happy Reading

Pagi ini aku bangun tanpa bantuan Jisoo. Ketika aku keluar kamar ku lirik di meja makan sudah tersedia banyak makanan tapi aku tak melihat Jisoo ada di sana.

Aku segera berjalan menuju meja untuk sarapan. Sudah ku katakan aku sangat benci makan sendirian tapi mengapa gadis itu tak pernah mengingatnya.

“ Ya!! Kim Jisoo!!!!” Teriakku keras.

Ku dengar derap langkah kaki mendekatiku dari arah belakang.

“ Mwo?” Ucapnya datar tanpa melihatku.

Nada suaranya terdengar berbeda dari biasanya. Biasanya adalah nada patuh dan ketakutan tapi kali ini berbeda dari nadanya aku dapat merasakan adanya pemberontakan dan sikap waspada tapi rasa takut masih bisa ku rasakan. Dia mulai berani padaku sepertinya.

“ Ambilkan tas kerjaku di kamar.” Perintahku padanya.

“ Ne..” Ia hanya menjawab singkat. Ku lihat ia berbalik dengan malas.

Ia kembali dengan membawa tasku. Wajahnya masih datar-datar saja. Ia tak banyak bicara bisa ku lihat matanya yang bengkak, sepertinya ia menangis semalaman. Hatiku sedikit terenyuh, bagaimanapun aku sudah menjadi orang yang sangat kejam tadi malam. Ada apa denganku?

“ Aku pergi dulu.” Ucapku padanya.

“ Hmm..” Ia hanya bergumam.

Setelah kejadian itu, aku dan Jisoo tak pernah berbicara lebih dari lima kalimat. Ia selalu menutup pintu kamarnya bahkan menguncinya. Ia tak pernah lagi menungguku pulang.

Aku sempat kesal tapi lama-kelamaan aku mulai membiarkan ia sedikit bebas. Ku biarkan ia keluar rumah dengan bebas mulai saat ini. Aku tahu ia sangat ingin kabur dariku tapi ia tak punya cukup nyali untuk melakukan itu.

Bila ia melakukan itu maka ia akan mendengar kabar terburuk tentang kedua orang tuanya dan membuat kedua orang tuanya kecewa.

Jisoo, gadis itu akan selalu ada dalam bayang-bayangku. Ia tak akan mampu untuk melepaskan diri dariku selamanya.

***

At Myeongdeong, Seoul

Aku dan rekan-rekan bisnisku sedang melakukan survey pada sebuah taman bermain. Kami akan membangun sebuah wahana baru untuk menarik lebih banyak pengunjung.

“ Sajangnim, wahana akan terbagi menjadi tiga lokasi.” Ucap sekertarisku membaca selembaran rancangan wahana baru tersebut.

“ Ah, lalu kapasitas bisa untuk berapa pengunjung? Dan..” Ucapanku terhenti seketika.

Tanpa sengaja aku melihat seorang wanita yang ku kenal sedang berbincang dengan seorang pria. Kim Jisoo? Itu dia kan?? Rambut panjangnya ia kepang ke arah samping, tak salah lagi itu dirinya.

“ Sajangnim? Kau baik-baik saja??” Tanya sekretaris ku lagi tapi tak ku hiraukan.

Hatiku semakin tak menentu. Rasa kesal, benci dan khawatir bercampur jadi satu melihat Jisoo bersama dengan pria tersebut.

Tanpa membuang waktu aku segera berjalan ke arah mereka dengan cepat. Entah mengapa aku tak ingin Jisoo dekat dengan pria itu. Ada rasa takut kehilangan yang sangat besar.

Apa ini??

Langkahku semakin mendekati mereka, ku lihat Jisoo tampak menghambur ke pelukan pria tersebut. Kenapa rasanya sangat sakit? Ku lihat tangan pria itu bergerak lembut mengusap punggung Jisoo seolah menenangkan gadis itu.

Double 'J ' LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang