Try to Trust ¤6¤

934 152 21
                                    

Jensoo💙

Happy Reading


“Siapa?”

Jisoo tak mendengar pertanyaan Jen, ia sibuk membalas pesan. Jen geram dan kembali mengambil ponsel Jisoo dengan paksa. Jisoo mendongakan kepalanya dengan terkejut. Ada apa lagi dengan namja itu?

“Rosean Park?” ucap Jen sesaat setelah membaca pesan di ponsel Jisoo.

Jisoo hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar, percuma ia melawan dan merebut ponsel itu. Toh hasilnya ia tetap kalah.

“Kau masih ingat perkataanku padamu untuk menjauhinya? Apa kau lupa? Atau kau tuli hingga tak mendengar apa yang ku katakan?” tanya Jen dengan datar.

Pria itu tak suka dengan kedekatan Jisoo dan Rosean.

Jisoo menatap Jen sebentar, ia sedikit berpikir untuk memancing pria itu agar mengatakan semuanya. Mengatakan tentang hubungan buruk diantara dirinya dan Rosean. Walaupun ia sudah tahu semuanya. Jen membenci Rosean karena pria itu pernah merebut Lisa dari dirinya dulu.

“Jen, kau ini kenapa? Kau melarangku melakukan sesuatu tanpa alasan yang jelas. Rosean itu baik. Ia tak seperti yang kau gambarkan. Sepertinya kau benar-benar sangat membencinya. Aku merasa nyaman berada di sampingnya.” Ucap Jisoo.

Ia ingin tahu sebesar apa pria itu menutupi rahasia bahwa Rosean adalah pria yang merebut kekasihnya dulu.

“Oh, jadi Rosean mu itu sudah bisa membuatmu nyaman? Bagaimana rasanya berangkulan dengan orang baik itu? Bagaimana rasanya saat pria baik itu menyentuh tubuhmu? Ah, aku tahu setelah ini mungkin kau akan berlari ke pelukannya” ucap Jen dengan menyeringai.

Jisoo terkejut dengan perkataan kekasihnya ini. Jangankan berlari kepelukan pria lain, melihat pria lain saja ia tak mampu. Apa Jen mulai mencari alasan untuk bisa meninggalkannya dan kembali pada Lisa dengan berkata seperti itu? Seolah dirinyalah melakukan perselingkuhan dengan Rosean.

“Cih, kau bicara seolah Rosean habis meniduriku saja,” balas Jisoo dengan sinis.

“Ya, bisa saja. Kau tahu Jisoo-ah, malam ini kau sangat menggoda. Tak menutup kemungkinan pria di luar sana untuk tidak menggodamu,” ucap Jen lalu menarik kursi kayu di depan meja rias memposisikan kursi tersebut di depan sofa lalu mendudukinya.

Sehingga kini ia berhadapan dengan Jisoo yang duduk di sofa.

“Kau bicara apa sih Jen?? Rosean tak mungkin seperti itu. Ia salah satu pria baik yang ku kenal dalam hidupku. Kalau bukan karena segelas Wine tumpah mengenai diriku, ia tak mungkin menyentuhku seperti tadi,” balas Jisoo sengit.

Ia mulai menaikan nada suaranya. Ia tak habis pikir dengan jalan pikiran Jen. Tega sekali pria itu mengatakan hal seperti tadi. Sedangkan ia kemana saat gadis itu merasa bosan di tengah ramainya suasana pesta.

“Ya, tak menutup kemungkinan bukan bahwa pria baik menggunakan pesona mereka untuk membuat wanita luluh? Ku katakan padamu gadis polos yang manis,” ucap Jen menggantung lalu mendekatkan wajahnya ke arah Jisoo, sedikit seringai. Nafas mereka bahkan saling bertabrakan sekarang.

“Semua laki-laki itu sama.. kita semua serigala!” tambah Jen dengan penekanan, kali ini tanpa seringai melainkan tatapan tajam.

Tubuh Jisoo menegang, ia tak tahu bahwa Jen bisa berkata seperti itu. Menghindari serangan jantung tiba-tiba karena wajah mereka yang berdekatan, Jisoo mendorong tubuh Jen lalu kembali menyerang pria itu dengan perkataannya.

“Cih, berarti mulai sekarang mungkin aku juga harus menjauhimu Kim Jen. Besar kemungkinan bahwa kau juga mungkin akan memanfaatkan diriku untuk tujuan hidupmu,” ucap Jisoo mulai emosi.

Double 'J ' LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang