Jensoo💜
Maaf ya lama update nya guys. Lagi sibuk di RL plus akhir-akhir ini sedikit ga mood..
Terus biar ga bingung lagi, ceritanya Futa ya dan Jen!Top..Happy Reading
Suasana tegang sangat terasa diruang tengah keluarga Kim saat ini. Jisoo baru saja mengutarakan niatnya yang untuk ikut bersama kakek kandungnya. Hal yang tentunya ditolak mentah-mentah oleh Jennie.
“Kau anakku Jisoo”ujar Jennie pelan. Matanya memerah.
“Aku tau Dad. Kumohon, biarkan aku mengenal lebih baik keluarga kandungku” pinta Jisoo.
“Halmoni, haraboji aku mohon”lanjutnya.
Airmata Jisoo mengalir begitu saja saat ia melihat tatapan sedih dari halmoni dan harabojinya.
“Aku hanya ingin kenal lebih dekat dengan keluarga kandungku.”
“Keluargamu itu kami”sela Jennie.
Jisoo menoleh kearah Jennie.
“Dad, kumohon. Bagiku kau tetaplah daddy ku”
Jisoo memejamkan matanya menahan buliran airmata yang semakin mendesak keluar. Jisoo bertahan mati-matian dari rasa sakit yang menyeruak kedalam relung hatinya.
“Daddy tetaplah orang yang paling kucintai”
Berusaha jujur saat ini, meskipun Jisoo tau tak akan ada yang mengira tentang makna sebenarnya dalam kalimat paling jujur itu.
Jisoo menoleh ke arah haraboji dan halmoninya
“Haraboji dan Halmoni tetap keluargaku, kalian yang terbaik. Kumohon berikan aku kesempatan untuk mengenal keluarga kandungku. Apa halmoni dan haraboji tega membiarkanku tidak mengenal keluarga kandungku sendiri?”
Jisoo menatap sendu kedua orang paruh baya yang ada disana, ia melupakan wanita yang duduk disebelahnya itu.
“Aku tidak mengijinkanmu Kim Jisoo.“ kalimat paling tegas yang dilontarkan Jennie.
Jisoo menoleh “Daddy kumo-“
“Pergilah jika kau tak ingin menjadi anakku lagi.“ sela Jennie.
“D-dad jangan begini-“
Jisoo memegang lengan Jennie. Lengan yang kala itu memeluk tubuhnya posesif, lengan yang menjadi sandarannya disaat ia mencapai kenikmatan penuh dosa itu.
Jennie berdiri dengan tiba-tiba. Melepaskan genggaman tangan Jisoo pada lengannya.
“Pergilah dan jangan pernah datang ke acara pernikahanku “
Sebuah pedang tak terlihat kembali menembus hati Jisoo. Airmatanya kembali mengalir begitu saja. Jisoo menunduk.
“Maafkan aku Dad. Dan semoga daddy bahagia.”
Jisoo tersenyum dalam lamunannya. Ia menoleh, menatap langit melalui jendela kamarnya yang belum ditutupi tirai.
“Jadi, selama ini kau menunda pernikahanmu dad.”
***
Beberapa hari setelah kedatangan Jisoo kediaman keluarga Kim memang terasa lebih hangat. Pagi ini, Jisoo menyempatkan dirinya untuk memberi makan ikan peliharaan haraboji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double 'J ' Library
FanfictionJensoo Short Story Romance + Sad/Hurt/Angst + Mature Only for Jen!top