32-SAKIT HATI

1.4K 108 25
                                    


Yuk merapat semuanya aku up nih📢📢

Bagi para reader yang setia baca cerita ini, yang udah negeluangin waktunya hanya buat baca cerita ku yang receh makasih yah😘

Dan yang nge-vote cerita ini aku sangat-sangat berterima kasih, l love you deh😘😘

Nggak pernah aku bosen buat beritahu kalian, sebelum baca harap vote dan komen nya yah. Tinggal tekan bintang di bawah gak susah kok😁 aku maksa nih😁😘

Yang udah deh, selamat menikmati part ini, semoga bisa menghibur kalian.

.
.
.
.
.
.
.

Semenjak kepulangannya dari acara camping sekolah, Galang tidak bisa berpikir jernih ini semua karena kejadian di tengah hutan yang tiba-tiba saja mengecup bibir Keyla. Galang muak, setiap mau tidur, bangun tidur, mau makan, mau mandi, mau nafas sekali pun bayang-bayang wajah manis Keyla selalu berputar mengisi pikirannya.

Dan entah bagaimana kabar gadis pengangu itu, semenjak insiden tersebut Keyla menghindari Galang, seolah Galang adalah mahluk yang harus dia jauhi sejauh-jauhnya. Padahal Keyla itu sudah seperti cicak yang nempel di dinding jika ada Galang.

Galang bersyukur karena akhirnya dia bisa terlepas dari kejaran dan tuntutan Keyla. Tapi perasaanya sedikit mengganjal, entah mengapa Galang merasakan ada hal yang kurang dalam dirinya. rasanya hampa mungkin kah karena diri nya sudah bisa menerima kehadiran Keyla, atau bahkan hatinya telah menerima?.

"Woy Saripudin!!, ngapain lo bengong mulu? Kesambet dedemit tau rasa lo." Rangga melempari Galang yang tengah duduk di hadapannya dengan kulit kacang.

"Tenang kalau si Galang kesambet dedemit. Gue rukiyah dia." Saut Dailan yang tengah mengusap-usap kucing yang ada di pangkuannya.

Seperti biasa weekend kali ini mereka menghabiskan waktu di rumah milik Galang.

"Sebelum lo rukiyah gue, lo dulu Sono yang di rukiyah."

"Lah napa jadi gue yang kuduk di rukiyah?." Dailan menatap heran kearah Galang.

Galang tidak menyahuti pertanyaan Dailan, dia hanya mengangkat bahunya acuh.

"Cing, majikan lo emang gak waras kuduk di rukiyah sama gue, bener gak nih?" Dailan mengangkat kucing berwarna putih dan Oren hingga membuat muka mereka berhadapan.

Namun tanpa di sangka respon sang kucing malah membuat Dailan harus menahan sakit.

Meoung... (Anggap aja suara kucing yang lagi marah)

"EH BANGSAT!! sakit anjir." Dailan melemparkan sang kucing ketika kuku tajam kucing tersebut mencakar pipi mulus nya.

"Buahahahahaha, kena azab lo." Rangga tertawa terbahak-bahak ketika melihat Dailan yang di cakar.

Sementara Galang dia tidak tertarik sama sekali dengan apa yang barusan terjadi.

"Emang biadab tuh ya kucing, sialan muka aing yang kasep membahana ini harus rusak. Duh dosa apa hamba ini ya rob."

"Udah banyak dosa di hidup lo." Dailan melirik tajam Galang.

"Eh sekate-kate maneh kalau ngomong, gini-gini aing itu orang paling suci. Gak kaya maraneh berdua yang udah gak suci, penuh dosa!" Ujar Dailan tak terima.

COOL BOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang