Barak... Barak... Barak...
Suara gedoran pintu yang begitu membabi buta terdengar nyaring si rumah Galang, Lala yang tengah minum di dapur sampai tersedak oleh air yang iya minum.
Sedangkan Galang yang tengah bermain PS jadi terganggu. Dia membanting stik PS nya lalu beranjak dari duduk di atas karpet, Galang berjalan menuju pintu depan, dia ingin sekali menyiram sang pelaku yang tengah menggedor-gedor rumahnya dengan tidak sopan.
"Siapa sih Lang?" Galang menoleh ke belakang, dia mendapati Lala yang berjalan dari arah dapur.
"Gak tau."
"Jangan-jangan ada pengerebekan lagi?" Ujar Lala was-was.
Galang berdecak sebal, mana ada yang mau menggerebek rumah nya ini. "Ngaco."
Mereka berjalan menuju pintu utama, ingin melihat siapa gerangan orang yang datang berkunjung di sore hari ini.
Galang membuka pintu lebar-lebar. Dia mendapati sosok cowok tengil yang selau membuat Galang ingin menendang jauh-jauh manusia satu ini.
"Vero!" Petik Lala tak percaya, di depannya kini ada calon tunangan nya sedang berdiri dengan wajah kesal.
"Ngapain lo ke sini?" Galang menatap datar Vero.
"Ambil Lala."
Mendengar jawaban yang di lontarkan Vero, Galang langsung menyembunyikan tubuh mungil Lala di balik punggung nya.
"Gak bisa." Sentak Galang, sementara Lala hanya diam mematung.
"Lala ikut gue." Vero berusaha menggapai lengan Lala namun dengan sigap Galang menepis dengan kasar.
Bagai mana pun dia tidak ingin Lala bersama Vero si badebah yang selalu membuat onar, Galang tidak bisa menjamin bila Vero tulus menerima Lala sebagai tunangan nya.
"Galang." Lala mengisap lengan Galang lembut dia ingin pergi dengan Vero.
Galang menatap Lala yang tengah memohon padanya. Tidak bisakah Lala menurutinya untuk saat ini?, Galang sungguh tidak ingin menyerahkan Lala kepada Vero.
"La."
"Please. Satu kali aja, aku mau dia." Pinta Lala dengan menunjuk kearah Vero.
Vero tersenyum lebar. So, terbukti kan bila kini Galang tengah kalah dari dirinya, walupun Galang selau unggul dalam hal apapun dan Vero selalu kalah telak darinya, namun kali ini dia lah si pemenang utamanya.
Tidak bisa. Galang tidak bisa melihat Lala memohon seperti ini kepada nya, walupun tidak ikhlas namun Galang harus mengalah pada Lala.
"Awas lo sampai apa-apa in dia." Sontak perkataan Galang membuat Lala tersenyum senang.
Lala memeluk Galang dari samping. "Makasih Lalang." Ujar Lala tulus.
"Hem."
Vero yang melihat adegan itu membaut dia jadi kesal sendiri. Dengan sekali tarikan Vero kini sudah memposisikan Lala di sisinya, Galang menatap kesal Vero yang menganggu momen pelukan nya dengan Lala.
"Ayo."
"Dadah Galang. Hati-hati di rumah, jangan nakal!" Ujar Lala.
Galang hanya bisa menatap kepergian Lala dengan Vero. Tak mau berlama-lama di berdiri sendiri akhirnya Galang masuk ke rumah, entah kenapa tiba-tiba saja kepalanya jadi pusing, sekarang dia butuh tidur untuk sementara.
*****
Keyla membuka matanya lebar-lebar. Dia tengah di landa ke bosanan, hari ini sekolahnya di liburkan selama dua hari, dan otomatis Keyla tidak pergi ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
COOL BOY [COMPLETED]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] -REVISI SEDANG DILAKUKAN- "Kamu tau apa itu definisi cinta?" "Menurut gue cinta itu gak ada definisinya, hanya orang bodoh aja yang percaya adanya cinta, kaya lo." "Percaya deh sehebat-hebatnya ahli fisika di manapun, pasti...