Part 40 - Terlalu Lelah

132 13 4
                                    

2, Juli 2020 - 08.45 KST

"Mwo?! Kenapa wajahmu pucat sekali?", tanya Jin sunbaenim dengan raut wajah khawatir.

"Em, aku hanya kurang tidur sunbaenim.", jawabku sambil duduk di bangku café. Yap, hari ini member BTS mengajakku ke café yang ada di KIS.

Mereka baru pertama kali kesini, mereka bilang ingin berkeliling dan memintaku untuk mengajak keliling KIS layaknya tour guide.

"Tapi kamu sudah sarapan-kan?", tanya Namjoon sunbaenim yang ikut khawatir. Aku hanya menggangguk.

Sebenarnya aku hanya minum susu saat sarapan tadi. Biasanya jika aku tidak lapar saat sarapan, aku akan meminum susu saja. Tapi sepertinya sejak 2 minggu ini, wajahku terlihat pucat. Tapi aku merasa baik-baik saja.

11.30 KST

Karena mereka sangat khawatir padaku, mereka hanya berkeliling KIS sampai jam segini. Mereka menyuruhku untuk beristirahat saja.

Aku tidak akan beristirahat, karena aku punya tugas untuk menghafal nada gitar dengan lagu How You Like That - BLACKPINK. Rosé eonni sebenarnya ingin membantuku, tapi dia sekarang dalam masa promosi. Tidak mungkin ada waktu untuk membantuku.

Tiba-tiba hpku berdering, tanda ada yang menelepon. Aku melihat nama kontaknya. "Park Jimin Sunbaenim". Aku menerima teleponnya.

"Yeoboseyo sunbaenim. Ada apa?", tanyaku.

"Temui aku di rooftop gedung asrama.", katanya.

"Eoh? Bagaiman—", ucapku terpotong.

"Jangan banyak bertanya, cepat kesini.", katanya lalu mematikan teleponnya. Sepertinya aku salah memilih bias.

Aku bergegas ke rooftop gedung asrama. Setahuku selain warga KIS, tidak diperbolehkan masuk ke gedung asrama. Tapi bagaimana Jimin sunbaenim bisa? Lupakan saja.

Aku keluar dari lift dan berjalan di area rooftop, aku mencari Jimin sunbaenim. Sampai akhirnya aku melihat Jimin sunbaenim dan menghampirinya. Tiba-tiba, kepalaku sangat pusing. Dan seketika aku pingsan dan tak sadarkan diri.

Jimin POV - ON

Setelah kulihat wajah Naura yang begitu pucat, aku jadi merasa bersalah. Aku bersikap dingin kepada Naura padahal aku tahu bahwa aku adalah biasnya.

Akupun pergi ke rooftop gedung asrama. Awalnya aku tidak diizinkan untuk kesana, tapi aku bilang aku punya urusan dengan salah satu KISS dan akhirnya diizinkan.

Aku menelepon Naura agar dia kesini. Dia keluar dari lift dan berjalan kearahku. Tapi tiba-tiba saja dia pingsan dan untungnya aku berhasil menangkapnya. Aku takut menggendongnya, tapi aku harus segera membawanya ke klinik di lantai bawah.

Aku menggendongnya dan berjalan kearah lift. Saat aku sampai di lantai bawah, aku keluar dari lift. Banyak yang memperhatikanku, aku tidak peduli dan berjalan ke klinik.

Sesampainya di klinik, aku menaruh Naura diatas kasur. Salah satu perawat disana. Aku bilang padanya kalau Naura pingsan, setelah itu perawat itu mengecek Naura. Aku duduk di bangku yang ada disebelah kasur Naura dengan khawatir.

Jimin POV - OFF

Back To Naura...

"Ehm?", dehemku sambil mencoba membuka mata. Aku sedang berada di klinik sekarang? Apa aku... Ah ya! Aku pingsan.

Tapi... Dimana Jimin sunbaenim? Bukannya tadi dia... Hhh. Tiba-tiba saja ada yang membuka pintu dan itu adalah Jaemin sunbaenim.

"Naura?", katanya sambil mendekat kearahku.

"Kamu tidak apa-apa-kan?", tanyanya khawatir.

"Tidak kok. Aku hanya pingsan saja.", jawabku lemah.

"Apa kamu bilang? Hanya pingsan saja?", katanya kesal. Ternyata jika ia kesal, wajahnya sangat lucu. Aku hanya membalasnya dengan tersenyum.

"Kamu belum makan dari pagi-kan? Ayo makan. Aku membawa makanan dari ruang makan. Tenang saja, aku sudah makan siang.", katanya bawel.

"Bawel.", ucapku sengaja menggunakan Bahasa Indonesia.

"Aku tahu apa yang kamu ucapkan...", katanya kesal lagi. Aku hanya ingin tertawa sekarang.

"Baiklah, aku makan sendiri saja.", kataku sambil mencoba duduk lalu mengambil bungkus makanan yang dipegang Jaemin sunbaenim.

"Tidak. Aku akan menyuapimu. Kamu tidak bisa makan sendiri.", omelnya lagi. Aku hanya menggangguk tanda setuju. Ia mulai menyuapiku seperti menyuapi anak kecil.

"Emm, oppa? Apa oppa punya pacar? Eh, maksudku... apa oppa pernah menyukai seseorang?", tanyaku dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.

"Aish! Telan dulu makanannya baru berbicara.", omelnya lagi. Baiklah, ia mengomel lagi.

"Kalau pacar, aku tidak punya dan tidak pernah punya. Kalau suka, pernah. Bahkan sekarang aku menyukai seseorang.", jawabnya. Aku menelan makanan dimulutku sampai habis.

"Eoh? Siapa kalau aku boleh tahu? Apa artis SM juga? Atau artis agensi lain? Atau teman? Sahabat? Atau trainee SM? Atau trainee agensi lain? Atau keluarga dari hyungnya oppa? Atau anak t—", kata-kataku langsung dipotong oleh Jaemin sunbaenim.

"Kamu.", jawab Jaemin sunbaenim.

~CAN I?~

AUTHOR NOTES :

Double up is back! Gimana nih ceritanya? Sekarang coba pilih, kalian #NauJim atau #NauNana ? Atau #NauRifan ? #NauRyu ? Hmm? Komen ya!

Makasih yang udah baca cerita ini! Jangan lupa VOTE, COMMENT, SHARE, & FOLLOW ya! Sampai jumpa di part selanjutnya! Annyeong! 🎆💗🎆💗🎆💗🎆💗🎆

CAN l? {✔️}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang