Part 18 - Hari Pertama Sekolah

151 13 14
                                    

20, Maret 2020 - 07.00 KST

Aku telah selesai sarapan. Hari ini adalah hari pertama, jadi aku harus semangat. Kalau di lihat di jadwal, setelah sarapan, kita langsung ke sekolah. Untuk pelajaran akademik dari jam 07.30 - 09.30.

Lalu istirahat, lanjut lagi jam 10.00 - 12.00. Setelah itu istirahat dan makan siang, baru latihan trainee sampai waktu ashar. Setelah itu istirahat dan makan malam, sholat maghrib dan sholat isya, lalu tidur.

Seragam hari Senin sudah diberikan kepada para KISS, sisanya akan diberikan secara bertahap. Disini ada laundry, tapi bayar. Harganya hanya 500 ₩.
Sekitar Rp.5.000 - Rp.6.500. Sekali laundry juga bisa banyak, kira-kira bisa muat baju 2-3 hari.

Bagaimana cara membayarnya? Dari uang jajan yang diberikan orang tua atau bisa membuat choreo/lagu dan ditunjukkan kepada guru KIS. Tapi pastinya harus menarik.

Lalu bagaimana jika benar-benar tidak punya uang sama sekali? Bisa hutang tapi hanya boleh hutang 1-2x dalam seminggu dan harus dibayar minggu depan.

Kembali ke jadwalku, aku sekarang sedang berjalan ke arah gedung putih yang memiliki 10 lantai. Lantainya terdiri dari lantai L, lantai 1 ruang guru, lantai 2-5 kelas, lantai 6 ruang latihan rap, lantai 7 ruang latihan dance, lantai 8 ruang latihan vocal, dan yang terakhir rooftop.

Ada 4 kelas, S, A, B, & C. Sebenarnya kelas itu di bagi sesuai kecerdasan diakademik, tapi di acak dulu karena guru-guru disini belum tau kecerdasan murid-muridnya.

Aku memutuskan untuk memilih kelas S, bukan bermaksud apa-apa. Karena di acak, jadi para KISS terserah untuk memilih kelas apa dia dan teman-temannya.

"Eh, pada milih kelas apa?", tanya Matthew.

"S.", jawabku dan Rifan bersamaan. Seketika aku dan Rifan saling menatap satu sama lain, lalu diakhiri dengan nyengir-nyengir sendiri.

"Apaan sih?! Masih pagi-pagi gini juga...", ucap seorang perempuan dengan sangat pelan tapi masih bisa di dengar karena suaranya nyaring, siapa lagi kalau bukan ARINA. Seketika aku dan Rifan langsung menatapnya sinis.

"Kayaknya emang jodoh ya. Bisa barengan gitu.", sahut Awan dengan suara sedikit lebih besar dari Arina.

"Emang cocok ya lu berdua! Bisa ngomong suara kecil doang, SIRIK DASAR!", kataku sambil sedikit ngegas saat mengucapkan kalimat terakhir, tapi aku tidak teriak. Akupun menarik lengan baju Rifan (lagi) lalu pergi kearah lift.

"Awas aja lu!", kata Garyu sambil menunjuk Arina & Awan lalu pergi kearah di ikuti dengan Fajri yang menatap mereka berdua sinis.

Akupun masuk ke dalam lift bersama dengan mereka. Seperti biasa, selama di lift aku tidak melepaskan lengan baju Rifan.

"Ekhem! Itu boleh... di lepas nggak Nau?", kata Fajri sambil menunjuk tanganku yang memegang lengan baju Rifan. Akupun langsung melepasnya dan bersikap seolah tidak ada yang terjadi.

"Ting tong!", bunyi lift. Akupun keluar dari lift, hampir saja aku memegang lengan baju Rifan lagi. Mungkin sekarang sudah menjadi hobiku.

Dan kami sampai dilantai 5. Disini ternyata ada toilet, dan di sepanjang lorong menuju kelas ada loker, mini kantin juga, kalau kantin utama itu ada di lantai L.

Kami masuk ke dalam kelas itu dan ternyata baru ada 1 orang perempuan. Karena masih banyak KISS yang ribut soal kelas di lantai bawah, jadi masih sepi.

"Eh hai! Sini masuk!", kata perempuan itu. Kami masuk ke dalam kelas dan memilih tempat duduk.

Kelasnya luas, bahkan ini sebesar lapangan bola di Al-Fath. Mungkin karena duduknya berjarak dan ini sebabnya kenapa 1 kelas itu 1 lantai.

(Nggak usah tanya sebesar apa, yang tau sebesar apa kelasnya cuma temen-temen sekolah author mwehehe!)

"Kenalin namaku Hania!", kata Hania.

(Special for SoftMinnie_ 🖤)

"Oh iya, namaku Naura! Ini Rifan, Garyu, & Fajri.", kataku sambil menunjuk mereka satu-persatu.

"Aku boleh duduk di sebelah kanan kamu nggak Han?", tanyaku pada Hania. Jadi kursi di kelas ini seperti kursi dikampus, sendiri-sendiri. Dan satu baris ada 5 kursi.

"Boleh banget Nau!", jawabnya dengan semangat. Akupun duduk disebelah kanan Hania. Ini posisi duduknya :

• M = Me/Aku (Naura)
• H = Hania
• R = Rifan
• F = Fajri
• G = Garyu

H - M - R - F - G

Tidak lama kemudian, banyak murid masuk kekelas disusul oleh guru perempuan yang sepertinya aku kenal... Bae eonni?! Apakah dia menjadi guru disini?

"Selamat pagi! Sebelumnya perkenalkan saya Bae Jina, kepala UKS dan juga guru Biologi kalian! Loker kalian tepat di depan kelas ini! Jadi silahkan taruh tas dan barang kalian di dalam loker itu kecuali alat tulis dan 2 buku tulis. Loker abu-abu untuk perempuan, loker hitam untuk laki-laki.", kata Bae eonni panjang lebar. Eh! Maksudku Bae ssaem.

Aku berjalan kearah loker nomor 9, lalu menaruh tas beserta barang-barangku dan mengambil alat tulis dan 2 buku tulis lalu kembali ke kelas dan duduk di bangku-ku.

Kita semua berkenalan, lalu memulai pelajaran Biologi selama 1 jam. Semua buku pelajaran di KIS berbahasa Indonesia. Kecuali buku-buku pelajaran Bahasa.

Skip belajar Biologi, di lanjut dengan pelajaran Bahasa Korea, hari ini semua kelas ada pelajaran Bahasa Korea tapi berbeda waktu. Seperti biasa, aku sangat cepat tanggap dan seketika mulai lancar berbahasa Korea.

Nama guru Bahasa Korea di KIS adalah Im Sungjoo, Sungjoo ssaem mengajari dengan sangat sabar karena dia tau bahwa kita sudah terbiasa berbicara dengan Bahasa Indonesia.

Sungjoo ssaem juga bilang bahwa kita bisa mempraktekkan Bahasa Korea kepada staff dan guru KIS. Karena hampir semuanya orang Korea, walaupun mereka bisa berbahasa Indonesia.

"Kriiiiiiing! Kriiiiiing!", bunyi bel istirahat.

"Karena sudah bel, kita akhiri pelajaran ini ya! Jangan lupa apa yang saya katakan tadi! Khamsahamnida! Silahkan istirahat!", kata Sungjoo ssaem.

Semua murid berhamburan keluar dari kelas, ada yang ke mini kantin, ketoilet, & dan ada yang pergi ke lantai lain untuk bertemu dengan temannya.

Akupun bangun dari dudukku dan berjalan ke arah loker sambil memegang buku yang tadi di pakai untuk di ganti dengan buku yang lain untuk pelajaran selanjutnya. Tiba-tiba...

"Heh!", kata...

~CAN I?~

AUTHOR NOTES :

Hi! Pertama kalinya author gantung cerita ginikan? Digantung? Lu kira jemuran thor? Lu kira gue thor avenger? Hah? Apaan sih, gaje emang author ya 🙃

Makasih yang udah baca cerita ini! Jangan lupa VOTE, COMMENT, SHARE, & FOLLOW ya! Sampai ketemu di part selanjutnya! Sampai tinggal! Eh, sampai jumpa maksudnya! 🌸💗🌸💗🌸💗🌸💗🌸

CAN l? {✔️}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang