chapter 13

226 19 8
                                    

"Irasshaimase Nyonya Iwanaga!" beberapa orang pelayan dihotel yang jadi tempat pertemuan itu membungkuk hormat pada seorang wanita cantik yang baru saja tiba. Sang wanita yang bisa dibilang tidak muda lagi tersebut melangkahkan kakk jenjangnya yang terbalut gaun panjang berwarna merah marun yang terkesan glamour, belim lagi suara langkahnya yang terdengar pasti dan anggun. Heelsnya yang bergesekan dengan lantai menimbulkan decakan kagum para orang-orang disekitarnya. Ternyata sang Nyonya Iwanaga belum kehilangan pamor primadonanya meski sudah berumur.

Seorang pelayan mengambil mantel bulu yang dikenakan sang wanita cantik itu.

"Arigatou." ucap wanita itu-Tsukasa Iwanaga dengan penuh wibawa khas seorang wanita yang berkelas. Dia yang hanya seorang omega namun begitu kuat seperti alpha. Tife omega yang tak mau dianggap lemah walau demikian ia hanya tunduk kepada alphanya saja.

"Irasshaimase Tsukasa sachaou, senang rasanya anda ikut meramaikan pesta kecil-kecilan perusahaan kami." seorang lelaki mencoba berbasa basi. Buaya bisnis berbalut jas mahal itu menjabat tangan Tsukasa. Tsukasa hanya tersenyum lembut.

"Anda terlalu merendah, Ren-san. Andalah sang bintang hari ini. Loverica Corp tak akan seperti ini tampa anda."

"Tentu saja tidak jika tidak ada investasi dari keluarga Iwanaga." sahut sang lelaki paruh baya tersebut. Tsukasa tertawa kecil.

"Wah...anda tetap cantik, Nyonya!" beberapa wanita  bersama suaminya ikit bergabung bersama Tsukasa, mencoba meraih hati sang nyonya terhormat agar tak sekedar menyulitkan keluarga mereka. Beberapa diantara mereka mengenalkan putri keluarga mereka-berharap jika mereka beruntung, Tsukasa akan tertarik menjodohkannya dengan putra tampannya itu.

"Abunai! Itu Nyonya Hanaya." Ren terpekik saat seorang wanita bertubuh agak mungil berbalut busana formal tradisional korea memasuki ruangan megah ini. Tsukasa ikut membalikan tubuhnya menatap sang nyonya yang sering ia dengar namanya. Seorang omega terkuat dari keluarga Takizawa yang terkenal dengan kekayaan yang takkan pernah habis dan telah menikah dengan putra dari keluarga Hanaya yang berasal dari Negeri ginseng Korea itu. Entah perasaannya saja atau kebetulan, ia merasa marga Hanaya mirif dengan marga sang mantan kekasih hanya saja mungkin itu hanyalah kebetulan, mengingat marga Hanaya tak mungkin hanya dimiliki satu keluarga saja. Lagi pula Hanaya yang ini berasal dari korea sementara mantan kekasihnya itu hanyalah mahasiswa miskin dulunya.

"Konbanwa, Nyonya Sawa Sachou." sapa orang-orang disana membungkuk padanya. Sawa-hanya membalas dengan anggukan.

"Santai saja, jangan terlalu formal seperti itu." ucap Sawa, saat orang-orang terlalu begitu sungkan padanya. Ia tersenyum begitu ramah.

"Nyonya Sawa Sachou." Ren membungkuk pada Sawa.

"Kau sungguh hebat. Tak disangka perusahaan yang kita bangun bersama akan mendapat keuntungan sebesar ini, Tuan Amagaki-kun!" ucap Sawa sekedar memuji.

"Itu juga berkat anda, Nyonya!"

"Ah, saya belum pernah bertemu anda. Apakah anda investor juga?" tanya Sawa pada Tsukasa yang kini mematung menatapinya. Tsukasa balas tersenyum, kemudian membungkuk formal pada sang investor terbesar itu.

"Are, watashiwa Tsukasa Iwanaga desu."

"Oh, anda Nyonya Iwanaga? Tak disangka anda bahkan lebih cantik dari yang dibicarakan orang-orang." ucap Sawa jujur.

"Anda terlalu memuji, hanaya-san." Lelaki yang berdiri disamping Sawa hanya tersenyum samar. Matanya tak teralihkan sedikitpun pada sosok cantik yang ada dihadapannya. Sosok yang begitu setia mengingatkan dirinya, meski sekarang hatinya telah membeku akibat sosok yang sama.

Autumn Memories (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang