chapter 14

210 19 9
                                    

Aku akan mengingatmu
Mungkin. Dengan cara yang sedikit berbeda
Setidaknya biarkan aku menikmatinya, berada disampingmu dalam wujud yang berbeda....

Tsukasa berlari dengan nafas tersengal-sengal, ia tak menyangka berkendara dengan kendaraan umum akan serepot ini. Ia sama sekali tidak menyangka masih ada lelaki hidung belang dibus yang akan menggodanya, belum lagi udara panas yang jujur membuatnya merasa bahwa hidup dengan mewah amat menyenangkan. Ia ingin mengutuk supir bus yang tak mengingatkannya untuk turun dihalte yang tepat, jadilah dia harus berjalan dengan heels diudara yang begitu panas ini dengan jarak yang tak bisa dibilang dekat.

"Noona...." seorang pemuda melambaikan tangannya didepan gerbang masuk taman bermain. Senyuman Tsukasa lansung merekah. Rasa lelah yang menguasainya tadi hilang entah kemana.

"Emu-san." Emu berlari menghampiri Tsukasa.

TAP....

TAP....

Tsukasa berdiri tegak memasang gaya anggunnya. Ia berjalan hendak menghampiri pemuda yang umurnya terpaut cukup jauh darinya itu. Dan...

BRUUUKK....

Untung saja Emu dengan sigap menangkap tubuh Tsukasa yang terjatuh.

"Kau tidak apa-apa? Berhati+hatilah Noona..." ujar Emu.

"Aish....aku tidak apa-apa?" senggak Tsukasa salah tingkah akibat malu. Seluruh perhatian kini tertuju pada mereka.

Emu tertawa. "Heels ini sungguh tidak baik. Kau tau! Itu menyakitimu dan membuatmu terjatuh!" dia segera mengangkat tubuh Tsukasa ala bridal yang cukup membuat Tsukasa malu sekaligus heran. Dari awal berdekatan dengan anak ini Tsukasa sudah menyadari kalau Emu itu seorang omega walau ia tidak bertanya. Namun sebagai sesama omega ia mudah mengenalinya. Dan omega biasanya sangatlah lemah entah itu perempuan ataupun laki-laki. Tapi Emu ini sungguh berbeda. Atau dia tidak menyadari kalo memang dia itu seorang omega? Tapi tidak mungkin. Tsukasa bahkan melihat tanda samar secara tak sengaja dilehernya membuat Tsukasa merasa kalau Emu memang seorang omega dan bahkan sudah mempunyai matenya juga. Tapi Tsukasa tak peduli itu saat ini, yang ia pedulikan adalah ia nyaman bersama pemuda itu. Emu itu tubuhnya agak kurus dan kecil tapi tenaganya kuat juga dan semua orang terkagum menatap pasangan yang entah kenapa terlihat amat cocok meski mungkin semua orang tau sang wanita lebih tua.

Deg.....

Deg.....

Tsukasa merasa berat didadanya.

"Heels ini sungguh tidak baik, Mommy tau? Dia menyakitimu dan membuatmu terjatuh!"

Suara anak kecil yang begitu Tsukasa rindukan terngiang. Kenapa kata-kata itu begitu mirip dengan kata-kata Iijima kecilnya? Amat sangat mirip

Emu mendudukan Tsukasa dikursi panjang taman, membuka sepasang sepatu dikaki Tsukasa. "Hei, Noona! Berhentilah menatapi wajah tampanku, nanti kau akan jatuh cinta padaku!" goda Emu saat menyadari Tsukasa terus menatapnya.

PLAAKK...

Dengan tidak berperi kesepatuan, Tsukasa menggeplak Emu dengan sepatunya.

"Ittai, itu sakit!" rengek Emu mengusap-usap kepalanya.

Autumn Memories (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang