Dia Berubah
Karya : LangitPilu
@User315268599
Dulu, dia anak yang bisa dikatakan sedikit nakal. Malas mengerjakan tugas sekolah, malas beribadah, dan suka membuat keributan.Suatu ketika, terjadi keributan di kelas 7C.
"El!" panggil seseorang padaku.
"Apa? "
"Gue copas punya lu, dong," pintanya kepadaku.
"Gak, ah!" tolakku.
Dia mendengus kesal mendengar jawabanku. "Ih kenapa?"
"Kerjain sendiri!"
"EL PELIT!" teriaknya memenuhi ruang kelas.
"Bodo, wleee!" godaku sembari menjulurkan lidah.
Itu sedikit memoriku yang masih kuingat tentangnya. Memang benar, terkadang kenangan yang koyol dan buruk akan mudah diingat. Tetapi dalam sekejap, semesta mampu mengubah dia.
Kini, dia berubah seratus delapan puluh derajat. Sekarang, dia menjadi sosok yang lebih baik dan rajin beribadah. Aku pun kaget melihat perubahannya yang drastis dan sedikit tidak menyangka.
Tetapi, aku sedikit lega karna dia sudah berubah. Yah, dia bisa berubah jadi seperti sekarang karena ternyata dia telah kehilangan sosok pahlawan hidupnya--ibu--tepat di umurnya yang ketujuh belas tahun.
Bahkan aku orang terdekatnya saja baru mengetahui berita itu setelah satu bulan berlalu. Dia benar-benar sudah berubah.
Dulu, dia mudah sekali bercetita apa saja tentang hidupnya. Tentang rintangan yang dialaminya, kebahagiaan yang ia rasakan, dan hal-hal lain yang bahkan bisa dianggap hal sepele pun, dia selalu meceritakannya padaku. Tetapi sekarang, dia lebih suka bungkam, menutup rapat mulutnya.
Katanya, "Karena nggak semua hal bisa aku bagi padamu. Aku ingin belajar menyelesaikannya sendiri dan aku hanya ingin belajar membaginya pada-Nya."
Sungguh, aku terkejut dengan ucapannya. Tetapi, aku bersyukur dengan perubahannya dan aku pun menghargai keputusannya kala itu.
Aku hanya akan jadi pendengar yang baik jika dia bercerita dan akan memberi saran semampuku dan aku juga belajar seperti dia. Walau terkadang, kami terlibat pertengkaran kecil kala bercerita atau mendiskusikan sesuatu. Karena jujur, dia orang yang berbeda sekali dengan kebanyakan teman-temanku.
Katakanlah dia terlalu perhatian dan aneh. Ya, dia itu seperti bunglon menurutku. Kenapa bunglon? Karana dia terlalu pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Dia akan jadi orang yang kurang relate di kalangan-kalangan temannya yang hmm mungkin di seluruh indonesia ada. Anggaplah teman yang ada tapi belum pernah bertatap muka.
Yup, temannya terlalu banyak, hingga aku saja malas mrnghitungnya. Dan dia juga akan jadi seperti pacar yang cemburuan. Kalian salah jika dia itu pria karena dia itu perempuan. Akan lebih feminim bila bersamaku dan akan jadi seperti anak 'pondokan' bila bersama teman kerjanya. Dia seperti bunglon, 'kan?
Kini, dia sedang berjuang agar bisa masuk di salah satu universitas negri di Jakarta. Dia berjuang agar bisa menjadi 'Bu Dokter'. Awalnya dia takut dan tidak pernah berpikir untuk mengambil keputusan yang besar ini. Tetapi, memori tentang ibunya mengingatkan dia agar dia berani mengambil jalan ini dan tidak perlu takut gagal. Yang penting sudah berusaha maksimal.
"Karena kehilangan itu membuat dia sadar jika dia harus melangkah maju dan berubah jadi lebih baik."
--Selesai--
Tegal, 24 juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Lifes✔
Short StoryBerisi kumpulan cerpen bertemakan 'Kehidupan' karya anggota keluarga grup kepenulisan Great Writers Soon. #KaryaAsli #NoPlagiat #GWS_Family #Batch1 #Update_Juli2020