Jalan Hidup
Karya : Dwi Lestari
Wiii_22
Tidak semua yang kita beri, akan kembali. Tidak semua yang kita inginkan, bisa kita dapatkan. Dan tidak semua hal di dunia, bisa kita miliki.
Ada kalanya yang kita beri tak mempunyai arti, yang kita impikan hanya berujung angan-angan, dan semua yang ada di dunia ini tetaplah kuasa Tuhan.
Sama seperti kehidupan Candy yang jauh dari kata baik-baik saja. Setiap detik, setiap waktu, setiap saat, dia selalu memginginkan rengkuhan hangat keluarganya, keadilan dalam hidupnya, dan ketulusan hati untuk selalu bersamanya.
Tetapi hingga saat ini, belum satu pun ia dapatkan. Semua hal sudah ia lakukan mulai dari berbagai prestasi yang ia dapatkan hingga surat cinta dari guru BK di sekolahnya. Itu semua tak mampu membuka mata hati orang tuanya yang telah teracuni oleh kakak tirinya.
Hidupnya selalu jadi yang nomor dua. Hingga kabar mengejutkan datang, Fanessa kakak angkat Candy divonis penyakit gagal ginjal. Dan yang paling mengejutkan lagi, orang tuanya meminta agar Candy mendonorkan ginjalnya untuk Fanessa.
Hati anak mana yang tidak sakit jika mendengar itu semua? Walaupun begitu, ia tetap menuruti permintaan orang tuanya. Ia pikir dengan memenuhi permintaan orang tuanya, itu akan merubah perilaku keduanya. Naas, yang ia dapatkan adalah sebaliknya. Layaknya permen karet, habis manis sepah dibuang, itulah Candy.
Kini, ia sendirian di lorong rumah sakit. Padahal,keadaannya belum sepenuhnya pulih. Ia menangis dalam sunyi, melampiaskan segala rasa sakit di hatinya. Kapan semuanya berakhir? Ia lemah dan sangat membutuhkan sandaran.
Dalam kesunyian, seorang pria berjas putih kebanggaannya duduk di sampingnya.
"Jangan bersedih. Bersyukurlah atas apa yang kita punya. Jangan mengharapkan lebih jika tak mau tersiksa. Serahkan semua pada Sang Pencipta. Jangan berpikir tak akan ada hari bahagia. Coba lihat ke samping. Maka, kamu akan melihat betapa beruntungnya kamu terlahir di dunia ini," ucapnya dengan senyuman. Kemudian, ia melangkah pergi meninggalkan Candy begitu saja.
Setelah kepergian, pria itu ia tersadar akan suatu hal. Selama ini, ia hanya terpacu akan satu hal sampai ia lupa bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan untuknya.
Pada detik ini, ia bertekad merubah semuannya. Ia akan membuka lembaran baru dengan awal yang baru dan tujuan baru.
Semakin lama, hidupnya semakin berubah. Yang dulu penuh luka, air mata, dan harapan semu, kini menjadi lebih bermakna dan penuh warna.
--Selesai--
Imogiri, 25 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Lifes✔
Historia CortaBerisi kumpulan cerpen bertemakan 'Kehidupan' karya anggota keluarga grup kepenulisan Great Writers Soon. #KaryaAsli #NoPlagiat #GWS_Family #Batch1 #Update_Juli2020