Senja dan Pagi
Karya : Gita Zahra
@ZihaazAldo dan teman-temannya berada di suatu desa untuk mendaki sebuah gunung yang terdapat di desa tersebut. Sebelum mendaki, Aldo dan teman-temannya akan tidur di rumah salah satu warga desa. Rumah Starla yang menjadi tujuan Aldo dan teman-temannya atas usulan kepala desa.
Starla seorang gadis desa yang wajahnya ayu rupawan serta kurva yang tak bosan melukis di bibirnya. Ia menyambut para tamu dengan hangat dan saling berkenalan kemudian mempersilakan untuk istirahat di kamar yang telah Starla sediakan.
Waktu telah menunjukkan tengah malam tepat dini hari. Namun, Starla masih terjaga. Ia pun memutuskan keluar rumah untuk merasakan embusan angin malam yang menusuk ke dalam kulitnya, ditemani rasa sunyi yang seakan mengingat masa kelam.
"Lho ... eum, Do?" tanya Starla ragu-ragu takut salah menyebutkan nama.
"Aldo," sahut Aldo
Starla kembali ke rumah untuk menyugukan secangkir kopi hangat dan sarung sebagai penghangat tubuh Aldo.
"Ah, terima kasih. Saya bingung tadi kamu balik kirain kenapa. Ternyata ini," kekeh Aldo.
"Iya, maaf saya tadi langsung pergi aja." Starla berucap sambil duduk di sebelah Aldo.
"Enggak apa-apa," ucap Aldo. Pada detik selanjutnya, ia meminum kopi hangat yang diseduhkan Starla.
Keheningan menyelimuti suasa di antara mereka. Namun, tak lama Aldo memulai sebuah percakapan.
"Kamu kebangun atau emang nggam tidur?" tanya Aldo sembari menoleh ke arah Starla.
"Enggak tidur sekalian mau nunggu pagi kalo bisa. Kamu sendiri?" tanya Starla seraya menatap Aldo.
"Saya sama kaya kamu. Kamu suka pagi?" tanya Aldo
"Iya." Starla menjawab antusias. "Senja dan pagi itu memang berbeda. Mereka hidup berlawanan arah di penghujung hari. Namun, mereka bisa bersama-sama menciptakan keindahan di hamparan langit."
Setelah Starla mengucapkan itu, Aldo terdiam. Tak lama, Starla pun merasa ngantuk lalu tertidur di bahunya Aldo. Aldo pun membenarkan posisinya dan starla, memakaikan Starla sarung supaya ia tidak kedinginan.
Keesokan paginya, Starla terbangun memakai sarung. Sedangkan Aldo masih tertidur seraya memeluk kedua kakinya karena semalaman mereka berdua tertidur di luar rumah karena ingin menunggu pagi hari yang indah.
Starla membangunkan Aldo karena paginya Aldo akan berangkat dengan teman-temannya ke sebuah gunung.
"Hei, a-ayo bangun, Aldo!" Starla membangunkan Aldo dengan ragu-ragu.
"Hoammm, jam berapa ini?" tanya Aldo seraya menguap.
"Jam setengah enam pagi, Do," sahut Starla gugup.
Setelah Starla mengucapkan itu, Aldo pun pamit masuk ke dalam rumah. Ternyata, semua temannya telah rapi dan Aldo pun langsung mandi dan segera bersiap-siap untuk mendaki.
Pendakian dimulai sekitar pukul tujuh pagi. Berjalan setapak demi setapak, melewati jalanan yang tak biasa. Beruntung, cuaca sedang tidak buruk, sehingga tak ada kendala ketika mendaki. Membutuhkan waktu dua jam lebih untuk segera sampai kesana, rasa lelah dibayar dengan indahnya pemandangan di gunung.
Aldo dan teman-temannya hanya tiga hari berada di gunung tersebut. Tak lupa, mereka selalu mengabadikan momen bersama. Berkemah, menyalakan api unggun, bermain sebuah permainan dan masih banyak lagi.
--Selesai--
24 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Lifes✔
Short StoryBerisi kumpulan cerpen bertemakan 'Kehidupan' karya anggota keluarga grup kepenulisan Great Writers Soon. #KaryaAsli #NoPlagiat #GWS_Family #Batch1 #Update_Juli2020