24

514 72 22
                                    

MALAM TERAKHIR ..

malam ini terasa begitu menyiksa bagi jisoo . Ia hanya mengurung dirinya didalam kamar yang sengaja ia kunci , ia ingin sendiri . Menenangkan dirinya sendiri .

Matanya selalu tertuju kearah jarum jam yang terus berputar , entah mengapa jisoo merasa malam ini waktu terasa begitu cepat .

Perasaan waswas dan takut semua menjadi satu . Membayangkan apa yang akan terjadi setelah hari esok .

Rasanya jisoo ingin memejamkan mata , tapi ia takut . Takut ketika ia terbangun hari sudah berganti , dan waktu yang tak diinginkan jisoo akhirnya terjadi .

Samar samar jisoo mendengar suara seseorang yang saat ini sedang berkeliaran dalam pikirannya .

Bergegas ia lari , bukan keluar dari kamar , melainkan sebuah jendela .

Perlahan jisoo membuka tirai , meski tak terbuka penuh jisoo bisa melihat jelas pemilik suara yang tadi jisoo dengar .

Jisoo melihat haechan disana , tengah berkumpul bersama teman temannya .
Jisoo melihat haechan yang tengah tertawa bersama dengan yang lain , namun tawa haechan membuat hati jisoo sakit .

Ingin rasanya ia berlari menghampiri haechan saat ini , namun gengsinya mengalahkan segalanya .

Karena rasa gengsi yang terlalu besar , pada akhirnya jisoo hanya bisa menatap haechan dari jendela kamarnya .
Menatap dengan air mata yang mengalir deras dipipinya .





...

" chan , udah pamitan sama jisoo ..?" Tanya doyoung dengan suara pelan
Haechan menggelengkan kepala .

" kenapa ..?" Tanyanya lagi .

" enggak kenapa napa .." sahut haechan .

Tak ada pertanyaan lagi yang diajukan kepada haechan , kini tatapan haechan tertuju kearah kamar jisoo .

Haechan mengerutkan dahinya ketika melihat bayangan seseorang yang sedang berdiri dijendela .
Tahu siapa sosok itu , haechan menghela nafas ....





...

Hari yang tidak diinginkan oleh jisoo akhirnya tiba . Meski semalaman jisoo memilih untuk tak memejamkan mata agar waktu berjalan lebih lama , namun jisoo tak bisa melawan garis tuhan .

Dengan wajah sendunya jisoo menatap pantulan dirinya dicermin , jisoo sudah terlihat rapi , hari ini ia dan kedua orangtuanya akan mengantar haechan dan ibunya menuju bandara .

Awalnya jisoo menolak , namun bujukan dara akhirnya meluluhkan hati jisoo .

Tok tok tok .

Jisoo menoleh kearah pintu , dengan langkah malas , ia berjalan guna membuka pintu .

Ketika pintu terbuka , sosok dara muncul dibalik pintu .

" kamu udah siap ..?" Tanya dara dengan senyum dibibirnya .

" aduh ma , emang harus sepagi ini apa .. kenapa enggak nanti siang aja sih , aku masih ngantuk nih .." sahut jisoo , yang jisoo ucapkan hanyalah alsan . Agar waktu keberangkatan haechan bisa diperlambat .

" ya enggak bisa lah .. ditiket yang mereka pesen kan pagi .. ayo nanti mereka terlambat .." kata dara .

Jisoo berpura pura memasang wajah kesal , ia pun mendengus kearah dara . Namun dalam hati jisoo ingin menangis .

Mau tidak mau akhirnya jisoo mengikuti dara keluar rumah .



Diluar rumah jisoo tidak menyangka jika semua orang sudah berkumpul , meski mereka tidak ikut mengantar , mereka hadir untuk memberikan salam perpisahan .

cinta untuk kamu .. " CUKA " Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang