12: Dumb

204 45 30
                                    

"Kita suka mendengarkan orang lain. Kita juga suka membantu menyelesaikan masalah orang lain. Hanya saja kita sering kesulitan dalam membuat keputusan" - ENFJ

Ashley POV

"Wah, kalau kau berhasil jangan lupa ajak kami makan-makan ya. Kita rayakan kesuksesanmu itu. Oh iya, siapa nama gadis itu?"

"Ashley, dia dari kelas 2-1."

Aku terdiam mendengar percakapan mereka. Bukan emosi lagi yang kurasakan, tapi kekecewaan yang sangat amat dalam. Inilah kenapa aku tak memiliki banyak teman. Karena aku tau, ketulusanku sering disalah gunakan oleh orang lain. Bodohnya aku lebih memilih untuk diam karena aku tak ingin ada perkelahian.

"Dan skenario tentang cidera kakimu juga lancar. Mereka berdua mudah tertipu ya. Hahaha, " lanjut salah satu teman Elena.

"Aktingku bagus kan??"

"Yes, Elena. Kau pantas mendapat piala oscar," puji salah seorang gadis lainnya.

"Hey, sudah bunyi bel pelajaran selanjutnya. Ayo kembali ke kelas." Ajak Elena pada teman-temannya.

Keadaan toilet sudah sepi namun aku masih terdiam dan tak sanggup untuk bergerak. Aku terlalu syok mendengar obrolan mereka.

"Bodoh ...." Gumamku pada diriku sendiri.

Kini akhirnya aku hanya sakit hati sendiri kan? Bodohnya aku yang terlalu baik dengan orang lain tapi keras kepala dengan teman sendiri.

"A ... Aku harus kembali ke kelas."

• • • •

Udara sejuk berhembus menjatuhkan beberapa lembar daun maple yang sudah mulai menguning. Sunyinya danau ikut menemaniku yang sedang duduk di bawah pohon maple. Ini adalah tempat rahasiaku yang tak jauh dari sekolah. Tempat yang biasa aku pakai untuk menghabiskan waktu sendirian saat ada masalah setelah pulang sekolah.

Kupetik gitarku dengan memainkan chord yang asal-asalan namun tetap menghasilkan nada yang cukup lembut sambil termenung menatap danau yang tenang di depanku.

"Kalau semua sudah seperti ini, apa yang harus kulakukan?" Gumamku.

Mendadak aku merasakan badanku mulai lesu dan tak bergairah. Kuhembuskan napas dengan cukup keras keluar dari hidungku. Aku lelah. Lelah menjadi orang yang tidak enakan dan mudah di manfaatkan seperti ini. Dan bodohnya aku hanya diam tidak bisa melawan. Ditambah lagi tadi pagi aku lebih membela Elena daripada mendengarkan kata Jean. So dumb.

"I need your love,
I need your time,
When everything's wrong,
You make it right,
I feel so high,
I come alive,
I need to be free with you tonight,
I need your love~"

Kupetik gitarku menyesuaikan lagu yang kunyanyikan. I need your love, salah satu lagu Ellie Goulding yang sering kudengarkan. Entah mengapa lirik lagu ini membuatku berharap seseorang akan datang untuk menyemangatiku sekarang.

"Ashley?"

Aku tersentak kaget setelah mendengar ada yang memanggilku tiba-tiba.

"Mark? Why you here?" tanyaku pada Mark keheranan.

"Aku baru saja ingin menanyakan hal yang sama padamu," balas Mark.

"Ah, aku biasa kesini untuk menenangkan pikiranku, kau sendiri?" lanjutku lagi.

MBTI Series : Mr. Sunshine (INFP girl & ENFJ boy) ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang