MBTI Series : Mr. Sunshine (INFP girl & ENFJ boy) ✔

14: Same

"ENFJ adalah pribadi yang hangat dan penuh perhatian. Itulah yang dibutuhkan dari seorang INFP"

Mark POV

Pagi ini aku bangun kesiangan. Aku telat pergi kesekolah karena sepanjang malam aku teringat dengan kejadian pernyataan cinta Ashley kepadaku.

Sungguh, aku tidak bisa tidur semalaman karena itu. Dan yang sangat membuatku kepikiran adalah kenapa dia kabur sebelum aku menjawabnya? Aku harus menemui Ashley hari ini.

Kupercepat langkah kakiku menuju sekolah. Kulihat suasana sudah mulai sedikit sepi karena jam pelajaran akan segera dimulai.

Aku melangkah memasuki lobi sekolah dan mendapati keadaan di depan mading begitu ramai. Apakah terjadi sesuatu?

"Jean! Apa benar kau dibalik semua ini?" Seru seorang pria yang kukenal dari suaranya.

Dan benar saja aku melihat Leon dan Jean di samping kerumunan. Tampak Leon sedang memegang bahu Jean dengan kedua tangannya. Wajahnya terlihat menahan marah. Apa ini? Apa yang sedang terjadi?

"Huh?? What?" balas Jean kebingungan.

"Apa semalam kau menghubungi Ashley dan menyuruhnya ke hotel?" tegas Leon.

"Bagaimana bisa aku menghubunginya, handphoneku hilang saat aku sedang membersihkan ruang kelas tepat beberapa menit sebelum aku pulang,"

"Sudah kuduga kalian berdua sedang dipermainkan. Ayo ikut aku!" seru Leon sembari menarik tangan Jean.

Belum sempat aku menghampiri, mereka sudah pergi. Aku terlalu penasaran dengan apa yang sedang terjadi saat ini. Mengapa mereka menyebut Ashley tadi. Ada apa dengannya?

"Excuse me, apa yang sudah terjadi di sini? Kenapa di sini ramai sekali?" tanyaku pada seorang siswi yang sedang lewat di sampingku.

"Tadi ada siswi dari kelas 2-1 berkelahi dengan Elena."

"W-what? Why?" tanyaku lagi. Apakah yang berkelahi itu Ashley?

"Kau bisa lihat di mading sekolah." Jawab siswi itu sebelum pergi meninggalkanku.

Dengan cepat kusalip kerumunan yang ada di depanku. Setelah itu kutatap mading yang sudah berada di depanku. Di mading terpajang foto Ashley beserta tulisan yang menurutku tidak masuk akal.

"Mark, kau pasti sangat terkejut kan dengan sosok asli Ashley?" ucap salah satu teman Elena kepadaku.

"Dimana mereka sekarang?" tanyaku tegas.

"Ruangan Kepala sekolah. Aku yakin Ashley sudah dikeluarkan dari sek-"

Belum selesai ia berbicara aku langsung berlari menuju ruangan Kepala sekolah. Sesampainya aku disana aku langsung melihat ibunya Ashley masuk kedalam ruangan.

Bel sudah berbunyi namun aku lebih memilih untuk berdiri dan mondar-mandir di depan ruang kepala sekolah menunggu mereka keluar dari sana.

Tak lama kemudian pak Rudy keluar disusul oleh Elena dan ibunya. Begitu pula dengan Ashley. Ia keluar bersama ibunya.

"Ash...," sahutku.

Namun yang dipanggil hanya menoleh sebentar dan kemudian berlalu begitu saja melewatiku.

Keadaan Ashley sangat acak-acakan. Tampak beberapa luka di pelipis dan dahinya. Ada juga beberapa luka bekas cakar yang tampak di pipinya. Seganas itukah perkelahian mereka?

"Mark, Ashley tega melukaiku. Padahal aku hanya berusaha untuk melindungimu dari pelacur sepertinya," sahut Elena tiba-tiba menghampiriku dan bergelayut manja di lenganku.