Part 21

144 11 0
                                        

Bel istirahat berbunyi. Semua murid mulai keluar dari kelas untuk menuju kantin, termasuk Keyra dan Kirana.

Seketika Keyra teringat kala dahulu masih bersama Velcyn dan juga Lettha selalu bersama ketika pergi ke kantin. Akan tetapi sekarang hanya mereka berdua saja, Keyra dan Kirana.

Kirana tau sebentar lagi temannya akan meneteskan air mata. Maka dari itu ia mencoba untuk menenangkan pikiran Keyra.

"Key, makan bakso yok! Gua yang traktir." Ajak Kirana mencoba membujuk Keyra

Tanpa menjawab apapun Keyra langsung mempercepat langkahnya ke arah pedagang bakso yang berada di kantin tersebut.

Cukup simple untuk membujuk Keyra, tapi cukup merugikan juga.

Saat tengah menunggu makanan yang mereka pesan, tiba-tiba seorang laki-laki berbadan tinggi duduk tepat di depan meja makan Kirana. Jelas saja Kirana pasti terkejut ketika menyadari bahwa laki-laki tersebut ialah Krisna.

"Ngapain lu duduk disini?" Tanya Keyra yang sidikit risih akan keberadaan Krisna yang tiba-tiba duduk dihadapan temannya itu.

Kirana menyenggol lengan Keyra, memberitahu agar tetap tenang dan tidak emosi karena hal seperti itu saja.

Krisna hanya memperhatikan Kirana yang berada di depannya dalam waktu persekian detik dan tanpa berkata apapun, kemudian pergi menyusul temannya yang beranjak keluar dari kantin.

Apa maksudnya anak itu?

***

Jam pelajaran berakhir cepat. Waktu yang ditunggu oleh semua murid akhirnya datang. Bel pertanda pulang pun mulai berbunyi. Tak ada satupun murid yang tak senang ketika bel pulangan telah berbunyi. Semua beramai-ramai menuju gerbang keluar sekolah.

Saat Keyra dan Kirana hendak mengeluarkan kendaraan mereka dari parkiran, Kirana melihat Krisna bersama teman-temannya dari kejauhan yang sepertinya berjalan menuju ke arah Kirana.

Diam,

Benar-benar diam,

Seperti membeku.

Astaga Kirana kenapa seperti patung?

Sampailah laki-laki itu di hadapan Kirana.

"Kris, gua duluan!" ucap salah satu temannya sembari melambaikan tangan yang kemudian dibalas dengan anggukan dari Krisna

"Lu Kirana kan?" tanya Krisna memastikan

Tidak ada jawaban. Tanpa sadar Kirana memperhatikan wajah Krisna dengan jelas sampai akhirnya Keyra mendorong pundak Kirana dari belakang.

"Ha?"
"I...iy...iya" Jawab Kirana gugup

"Lu kenapa jadi kaya orang gagap anjir?" Ucap Keyra sambil memukul bahu Kirana

"Mau gua antar pulang?" Tanya Krisna tanpa kalimat basa basi sedikitpun

"Gak usah, gak usah. Gua bawa motor sendiri kok. Gua juga pulang bareng sama temen gua." Jawab Kirana sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal

Kirana mencoba tersenyum ramah kepada pria di depannya itu. Benar-benar baru kali ini Keyra melihat temannya seramah itu kepada orang lain.

"Kir, ayo pulang! Cepat!" Ucap Keyra tanpa menghiraukan Krisna yang masih mengobrol dengan Kirana

***

Malam telah tiba. Bintang-bintang mulai bersinar menghiasi seluruh isi langit. Suasana rumah yang sepi membuat Keyra mengingat semua yang telah meninggalkannya. Entahlah, hanya berharap ada keajaiban. Tapi sepertinya tidak mungkin, sangat tidak mungkin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TWO PSYCHOPATH GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang