Part 10

1.4K 87 2
                                    

"Hallo Keyra."

"Tunggu, kok suara ini gak asing?"

"HHUUAA!!"

Keyra membalikkan badannya ke belakang dengan wajah yang sedikit kesal.

"Apaan si kak?" Ucap keyra kesal ternyata orang yang membuat ia curiga dari tadi adalah kakaknya sendiri

"Hahaha maaf, lagian kenapa lu pulang malam banget? Habis dari mana?" tanya Arga

"Aduh, mati deh gua. Harus jawab apaan nih?"

"Badan lu kok bau amis?" tanya Arga sedikit curiga

"Ha? Itu kak e-ee... tadi Key habis bantuin Pak Sunardi motong ayam di sekolah hehe."

"Malam malam?" tanya Arga kembali untuk memastikan

"Ha? I-iya malam. Sama Kirana juga tadi." Jawab Keyra terbata bata

"Oh gitu? Ya sudah sana mandi, habis itu makan malam."

"Oke sip." Ucap Keyra sambil berlari kecil menuju kamar mandi

***

"Kir, buruan!"

"Sabar gua lagi BAB. Lagian kenapa lu gak mandi di atas aja?" ujar Kirana

"Lah iya, kamar gua kan ada kamar mandinya juga. Ngapain gua nungguin Kirana mandi disini?"

"Hehe gua lupa." ucap Keyra kemudian berlari lagi menuju kamarnya

Arga P.O.V

"Ya udah sana mandi, habis itu makan malam."

Setelah itu Keyra berlari kecil menuju kamar mandi. Gua merasa ada sesuatu yang mengganjal saat gua melihat tangan Keyra yang sedang menggenggam pisau kecil dan sedikit berlumuran darah.

"Keyra bawa pisau? Masa iya pisaunya pak sunardi dibawa pulang? Ya kali dia motong ayam pake pisau kecil?"

***

Kirana P.O.V

Setelah beberapa menit berada di kamar mandi, gua keluar dan berjalan menuju kamar Keyra yang berada dilantai atas.

Akan tetapi langkah kaki gua terhenti ketika melihat kak Arga yang menuju ke arah koper Gua dan Keyra dengan raut wajah yang bingung dan curiga.

Gua pun khawatir jika nanti kak Arga melihat isi dalam koper tersebut. Dengan cepat gua berlari menghampiri kak Arga.

"Ehh kak, ngapain?" Ucap gua sambil mengambil koper yang hampir dibuka olehnya

"Oh, gakpapa Kir. Lu masih nginep disini?"

"Ya gitu deh kak hehe. Gua balik ke kamarnya Keyra dulu ya kak."

"Yaudah sana."

Gua pun pergi berjalan menuju kamar Keyra dengan membawa koper tadi.

At Keyra's room

Akhirnya gua sampai di depan pintu kamar Keyra. Seperti biasa, gua masuk ke dalam kamar Keyra tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu.

"Key lu belum selesai mandi?" Ucap gua yang duduk di ujung kasurnya

"Belum, sebentar lagi."

Selang beberapa menit kemudian Keyra keluar dari kamar mandi dan langsung duduk disamping gua.

"Eh kunyuk! Kenapa lu taroh sembarangan kopernya?"

"Emang kenapa?" Tanyanya dengan nada datar

"Kakak lu hampir aja buka kopernya nyet. Untung aja gua sempet ngambil."

"Huft, bagus lah."

"Kayanya gua mau naroh koper ini dirumah gua aja deh, kalo disini ntar ketauan kak Arga gimana?"

"Iya juga sih, tapi lu balik kerumah gua lagi gak?" Ucap Keyra yang sibuk dengan HP nya

"Gak." Ucap gua singkat dan membuat Keyra menghentikan aktivitas senam jarinya

"Aishh kenapa?"

*kayanya takut banget kirana pulang, padahal rumahnya cuma depan belakang doang'-'

"Gua baru ingat sebentar lagi ada keluarga gua datang. Masa mereka datang guanya gak ada dirumah?"

"Ihhh ya udah lah, gua masih ada kak Arga juga. Ya udah ayo makan dulu di bawah."

"Ayo."

Author P.O.V

Keyra dan Kirana segera menuju ke ruang makan untuk menikmati makan malamnya.

Setelah usai makan malam, Kirana berpamitan untuk kembali pulang ke rumahnya.

Sementara Keyra kembali ke kamarnya untuk segera beristirahat.

Ia membuka tirai yang menutupi kaca jendela di kamarnya. Angin berhembus begitu kencang dan meniup setiap inci wajahnya. Sesekali ia memejamkan mata dan merenungkan kembali kepergian orang tuanya.

"Mah, Pah asal kalian tau, aku sangat frustasi karna kehilangan kalian. Entah apa yang merasuki jiwaku sehingga aku kini begitu kejam. Banyak dendam yang berada dalam hatiku. Aku masih ingin kalian membelai rambutku di pagi hari saat kalian membangunkanku. Aku rindu dengan kalian Pah, Mah."

Tidak ia sadari air matanya mulai menetes dan mengalir membasahi seluruh pipinya. Tangisnya pecah ketika melihat foto dirinya bersama kedua orang tuanya terpampang di meja belajar.

Ia mencoba menghapus sisa air matanya dan merebahkan diri di atas tempat tidur dengan tenang. Perlahan matanya mulai terpejam dan terlelap dalam dinginnya malam.

Bersambung

Maaf telat update
Because, author kehabisan kuota again :)
Pokoknya jangan lupa vote aja deh biar author makin semangat gitu bikin ceritanya.

TWO PSYCHOPATH GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang