Part 14

1.1K 69 4
                                        

Oke jadi gua mau minta maaf sebelumnya. Gua udh lama kaga ada nge update cerita ini. Karna gua sempet uninstall wattpad + sibuk untuk unbk.
Nah gantinya gua bakal double atau tripel update deh :')

Tapi jgn lupa vote sama komen dulu oke 😚

.
.
.
.
.
TUK TAK TUK TAK

Suara langkah kaki semakin terdengar jelas.
Gua segera sembunyi di balik pintu.

"What?! Kemana Kirana arghh?" Jesi kesal dan memukul meja

"Udah biar aja dia urusan terakhir, yang penting kita udah dapat si Arga," ujar Iqbal dengan santai

Jesi hanya mengangguk, sementara itu Kirana sedang berusaha mencari selah agar bisa keluar dari tempat itu. Namun seketika ia terkejut ketika melihat Arga yang tidak sadarkan diri di gotong oleh Jesi dan Iqbal.

"Astaga itu kak Arga? Kok bisa sih? Gua harus selamatin dia tapi gimana caranya?" Batin kirana

"Eh kak, lu kok bisa dapat Arga? Gimana ceritanya?" Tanya Jesi kepada kakaknya

Flashback on

[Iqbal P.O.V]
Gua harus bisa nangkap si pengecut itu. Gua pun berjalan mencari cari keberadaan Arga di rumah sakit. Akhirnya gua memutuskan untuk bertanya kepada seorang perawat yg kebetulan sedang bekerja di ruang utama.

"Permisi mba apa ada pasien yang bernama Keyra Adelia Gresanta?"

"Oh iya ada, tapi mas ini siapanya?"

"Saya temanya, kalau boleh tau nomor kamar rawatnya berapa?"

"Ada di sebelah sana nomor 17." Ucap perawat tersebut

Gua segera menuju kearah yang telah ditunjukkan.

Gua melihat Arga yang baru saja keluar dari ruangan tempat Keyra dirawat. Dan sepertinya dia tidak mengetahui keberadaan gua disini.

Gua terus mengikutinya sampai kearah parkiran. Dan sangat kebetulan sekali situasi di tempat ini sedang sepi, ini merupakan satu satunya kesempatan buat gua.

Gua mengeluarkan kain yang sudah tertetesi obat bius, kemudian menutup mulut dan hidung Arga dengan kain tersebut.

Tidak butuh waktu yang lama, Arga pun jatuh pingsan di tangan gua.

Back to present

[Author p.o.v]
"Owh gitu," ucap Jesi

Kirana masih bersembunyi di belakang pintu yang tertutupi oleh beberapa kayu. Ia terus mencoba agar dapat keluar. Akan tetapi sepertinya ia terlalu tergesa gesa.

BBRRRUUK!

Kirana menjatuhkan sebuah kayu yang ada di depannya. Jesi dan Iqbal terkejut dan langsung menghampiri suara tersebut.

"Owh jadi lo disini, hah?!" Ucap Jesi dan Iqbal bersamaan

Jesi emosi dan menjambak rambut Kirana sambil menyeretnya.

Kirana hanya bisa menangis dan pasrah dengan keadaannya yang ia alami sekarang.

Dengan kondisinya yang mulai melemah ia melihat Jesi dan Iqbal mengambil sebuah benda tajam dan mengarahkan ke wajahnya dan Arga.

Entah mimpi buruk apa yang sedang ia alami.

Kini penglihatannya mulai redup, benda tajam tersebut semakin mendekat di wajahnya.

Hanya berharap suatu keajaiban datang saat itu juga.

BERSAMBUNG...

Hemmm greget nda?
Don't forget!
Follow, and votmen

TWO PSYCHOPATH GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang