BRUUKKK!
Hantaman keras balok berukuran besar tepat mengenai belakang tubuh Pak Arifin. Seketika badan Pak Arifin terjatuh dan pingsan.
"Yahh pingsan deh." Keluh Keyra yang beru saja memukulnya
"Sekarang mau dibawa kemana nih, Key?" Tanya Kirana
Melihat punggung pak Arifin yang sedikit mengeluarkan darah akibat pukulan yang sangat keras tadi, Keyra mencoba berpikir akan dibawa kemana agar tidak ketahui orang lain selain ia dan Kirana.
"Di rumah lu ada gudang belakang yang gak dipakai kan?" Tanya Keyra pada Kirana
"Iya ada kok, mau dibawa kesana?"
"Oke kita bawa kesana aja, keburu diliat orang lain."
Mereka langsung bergegas menggotong Pak Arifin ke gudang belakang milik Kirana.
Setelah sampai di gudang, Keyra langsung mengikat tangan Pak Arifin lalu menggantungnya dengan rantai besi.
Kebetulan di dalam gudang tersebut terdapat banyak alat-alat yang sesuai untuk sesuatu yang akan dilakukan oleh Keyra dan Kirana terhadap Pak Arifin.
Sore telah tiba, Pak Arifin mulai tersadar dari pingsannya. Ia sangat terkejut melihat kondisi tubuhnya yang terikat dengan rantai besi.
"Astaga! Saya dimana? Kenapa tangan saya diikat dan digantung seperti ini?" Ucap batin Pak Arifin
"Tolong... tolong... tolong saya!!" Teriak Pak Arifin dengan nada panik
Keyra dan Kirana yang mendengar suara teriakan tersebut langsung berlari menghampiri gudang. Mereka melihat dan menyadari bahwa Pak Arifin telah tersadar.
"Selamat sore Pak. Sudah sadar?" Ucap Kirana yang berdiri di depan pintu
"Siapa kalian? Mengapa kalian memukulku tadi?"
"Eh iya kita belum kenalan yah? Kenalin deh nama gua Keyra. Dan ini teman gua Kirana." Jelas Keyra sembari menghampiri Pak Arifin perlahan
"Bapak tadi ngapain yah ngendap-ngendap di depan rumah teman saya? Ada urusan apa?" Tanya Kirana
Pak Arifin terdiam seketika dan terus berpikir keras mengingat kedua nama gadis ini, sampai akhirnya ia mengenali dua nama tersebut.
"Jadi kalian anak dari Pak Robert dan Pak Bimo? (Orang tua Keyra dan Kirana)" tanya Pak Arifin terkejut karena mengetahui bahwa Keyra dan Kirana adalah anak dari Pak Robert dan Bimo.
"Maaf nak maaf, saya hanya disuruh dengan atasan saya untuk mencelakakan orang tua kalian." Jelas Pak Arifin yang mulai dihantui oleh ketakutan
"Lalu mengapa anda mau melakukannya?" Tanya Keyra
"Karena bos kami ingin menghancurkan karir dan bisnis orang tua kalian." Ucapnya semakin memperjelas alasan dibalik tragedi kecelakaan orang tua mereka
Kirana yang mendengar semua penjelasan tersebut tidak bisa menahan amarahnya. Ia menghambur semua barang yang tersusun di atas meja membuat ketakutan pak Arifin semakin bertambah.
"Lalu urusan bapak datang kemari untuk apa lagi hah?! Masih belum puas? Mau mencelakakan kita juga?" Tanya Kirana dengan amarahnya yang meluap
"Maaf, sekali lagi maaf tolong ampuni saya." Ucap Pak Arifin memohon ampun kepada dua gadis itu
"Maaf? Dengan kamu meminta maaf sekarang, apa orang tua kami bisa hidup kembali?!" Ucap Keyra kesal dan mengarahkan pisau kecil ke wajah Pak Arifin
Dengan spontan Pak Arifin menendang Keyra dengan kedua kakinya yang belum terikat.
Keyra pun terjatuh dan menangis.
"AAUUH! Sakit hiks." Ucap Keyra yang terjatuh dan merintih kesakitan
Kirana yang melihat Keyra terjatuh mencoba membantunya untuk bangkit.
"Sini gua bantu." ucap Kirana sembari menjulurkan tangannya kepada Keyra
"Mah, pah, Keyra didorong sama Pak Arifin pakai kakinya, hiks." Ucap Keyra mengangis
"Apa mah? Potong aja kakinya? Oke deh!" lanjutnya seolah mendapat jawaban dari mamanya"Ih gua ikutan dong. Gua yang sebelah kiri deh." Ucap kirana
"Boleh boleh." Jawab Keyra sembari mengambil parang yang kemudian ia berikan kepada Kirana, lalu ia mengambil lagi satu buah kapak
Dengan serentak mereka mengayunkan kapak dan parang tersebut ke Kaki Pak Arifin. Dan... yap, tepat sampai pergelangan kaki Pak Arifin terputus.
"Aaakkhhh!" Teriak pak Arifin kesakitan
"Yah, hilang deh kakinya." Kirana mengeluh sambil merapikan potongan tadi dengan pisau kecilnya
"Dasar anak kurang ajar! gak tau diri! kejam! pembunuh!" Ucap pak arifin yang terus mencaci maki Keyra dan Kirana
"Saya akan melaporkan kalian ke polisi!" Lanjutnya
"Ck banyak mulut lu!" Ucap Kirana
Kirana yang kesal dengan ocehan Pak Arifin langsung berdiri dan menarik bibir bawah pak Arifin lalu memotongnya dengan gunting rumput yang berukuran besar.
Darah mulai bercucuran dari mulut pak arifin. Lagi-lagi ia berteriak dengan keras dan membuat Keyra ikut kesal.
Keyra pun berdiri dan menarik lidah Pak Arifin lalu memotongnya dengan cutter.
Mata Pak Arifin mulai berkaca-kaca menahan tangisnya karena melihat lidah yang seharusnya ada di dalam mulutnya kini berada di genggaman Keyra.
Darah pun kembali bercucuran dari mulut Pak Arifin.
"Lah knp? Bapak mau nangis?" Tanya Kirana
"...."
"Kok diam? Bukannya tadi lu ngoceh mulu yah?"
"Kir coba lu liat matanya deh. Bagus banget ya kalo berkaca-kaca gitu. Kayanya lebih bagus kalo dikasih kaca beneran." Ucap Keyra kegirangan
"Eh bener juga lu, ini gua punya kaca." Ucap kirana sambil mengambil pecahan kaca yang berada di kantongnya
CCRRAATT...
Bersambung
Gimana? Seru kan yak
Maaf kalo ada typo typo area
Kami sangat membutuhkan vote dan comment dari kalian
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO PSYCHOPATH GIRL
Misterio / Suspensodarah yang bercucuran, bau amis darah dimana mana, dan berbagai macam koleksi organ tubuh manusia tersusun rapi. : : #2 psycogirl ↪ Jumat, 28 Juni 2019