Setelah bel pulang berbunyi sugar tak langsung keluar dari kelasnya.
“Gar, pulang bareng yuk?” kata angel
“Nggak usah deh, gue pulang naik bus aja” kata sugar sambil tersenyum
“yakin? Diluar hujan loh”
“iya gue yakin, hujan baik kok sama gue hehe”
“yaudah take care byee” katanya sambil melambaikan satu tangannya.
Tak lama selang kepergian angel. Sugar duduk termangu sendiri di kelas. Sugar menerawang kira kira apa yang akan terjadi kedepannya. Sugar mengabaikan handphone yang tergeletak di atas mejanya. Kesal karna sedari tadi tak berhenti berbunyi. Sugar memilih mengaktifkan flight mode. Sugar sedikit tidak enak kepada lenta, karna tidak menuruti janjinya kepada Lenta. Entahlah ia seperti cemas dan khawatir. Sugar kembali menatap kosong kedepan ia mengingat masa SMPnya yang kelam. Seketika Sugar mengingat masa SMPnya dulu.
**
FlashBack
Sugar POV
Gue sugar, manis seperti gula. Masa SMP gue keren banget. Gue eksis, baik, pinter, cantik. Semua orang pengen deket sama gue. Daddy gue orang politik. Jadi gak heran, banyak orang yang segan sama gue dan keluarga gue. Tapi, disaat gue berpikir hidup gue tenang dan indah, Tuhan berkata lain. Saat masa masa gue menikmati hidup. Gue hancur. Keluarga gue berantakan, mom and dad cerai tanpa sebab. Sahabat gue berkhianat. Dan yang terakhir Pangeran gue hilang bersama sahabat gue itu. Gue terpuruk. Ujian terberat selama gue hidup adalah ini. Ketika keluarga, cinta dan persahabatan gue ancur secara bersamaan.
Pangeran gue dia Matthew, Sahabat gue yang busuk Sasha. Kita berempat sahabatan dari kecil. Gue, kembaran gue (Angel), Sasha, Matthew. Gue suka sama Matthew, gue nembak Matthew, Matthew terima gue. Tapi, satu yang gue nggak tau. Ternyata Matthew dan Sasha udah pacaran 2 bulan lebih. Tapi gue nggak tau. Matthew nerima gue cuman modal ‘kasihan’ sama gue. Dan setelah mom and dad cerai. Angel dibawa Dad. Matthew dan Sasha lari ke NewYork lanjutin SHS mereka. Nggak lama, Dad masuk penjara karna korupsi. Saat itu gue merasa hilang. Mom juga terpuruk karna dad. Gue ancur. Setelah luka yang teramat dalam. Gue menutup rapat rapat pintu hati gue. Banyak orang yang ngajakin kenalan dan berharap bisa jadi teman gue, tapi gue nolak mentah mentah. Bukannya sombong atau apa. Gue nggak percaya hal hal tabu seperti teman dan sahabat. Kalimat yang menurut gue paling menjijikan dan paling bullshit ialah ‘BEST FRIEND FOREVER’.
**
sugar duduk dibalkon rumahnya. Ia menyesap green teanya. Ia memandang langit. Gelap, tak ada satupun bintang muncul karena hujan tadi sore. Ia kembali berpikir dan berimajinasi tentang hujan.
**
Waktu yang sama
Lenta tampak cemas dan khawatir pada sugar. Sedari tadi lenta terus mengirimkan pesan dan menelpon sugar tapi sugar tak mengangkatnya sama sekali. Tadi lenta sempat memikirkan apa yang dimaksud matthew tadi. Sebelum menghampiri Sugar kekelasnya, Matthew tadi sempat berkata pada Lenta.
“lo pacar sugar? gue gak yakin. Karna sejujurnya dari dulu sampai sekarang sugar nggak pernah mau buka pintu hatinya terkecuali gue. Karna gue pangeran di negeri dongengnya dan selamanya akan kayak gitu” sungguh Lenta sangat penasaran akan hal itu. Apalagi senyum sinis dari Matthew. Lenta sangat sayang pada sugar, terlebih sugar adalah cinta pertamanya. Tapi lenta tak langsung ciut akan tatapan dan senyuman sinis dari Matthew yang terang terangan menunjukkan kebenciannya kepada Lenta. “Jadi orang gak usah ke ge’eran.” Gumamnya. Teringat sugar, lenta mencoba menelpon saudara kembar sugar. “Halo?” sapa Lenta

KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar
Short StoryLenta yang berarti tangguh dalam bahasa latin, sedikit aneh memang tapi begini adanya. Dan Sugar yang berarti gula, selalu manis dalam keadaan apapun. Mereka dipersatukan oleh hujan yang melankolis. Dan sugar tak suka hujan melankolis ia ingin mengu...