chapter 13

404 30 1
                                    

Chapter 13

Sugar mengeratkan pelukannya di pinggang Lenta entah kenapa ia seperti tak ingin kehilangan Lenta.

 Sugar menutup matanya menikmati hembusan angin pagi yang segar. Ia tersenyum mengingat sikap sikap Lenta yang selalu manis kepadanya.

Lentapun tersenyum merasakan pelukan Sugar dari belakang. Tapi senyuman Lenta seketika pudar melihat mobil yang melaju sangat kencang datang dari arah berlawanan.

Lenta spontan membanting setir kearah kanan dan menabrak pohon. Mobil yang tadi menabrak mereka langsung pergi dengan kecepatan penuh

Seketika itu juga motor Lenta jatuh, posisi mereka berdua tertindih oleh motor besar Lenta.

Sugar meringis merasakan sikunya mengeluarkan darah dengan sangat banyak walaupun lukanya hanya sedikit.

“Awww..” Sugar menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakit di sikunya, Lenta yang mendengar suara Sugar langsung berdiri walau lengannya pun sepertinya patah, dengan sigap Lenta segera mengangkat motornya yang tadi menindih mereka berdua dan membantu Sugar berdiri.

Lenta merogoh kantungnya menelpon kakaknya dan ambulance, kebetulan jalan yang mereka lewati sangat sepi jadi tidak ada yang menolong mereka.

Lenta melepas dasinya dan menutupi darah disiku Sugar dengan dasinya ia melilitkan dasinya di siku Sugar “Bertahan Sugar bentar aja please” kata Lenta dengan mata berkaca kaca.

Sugar hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Darahnya terbuang banyak, ia sudah sangat lemas. Pandangan matanya meredup yang ia lihat sekarang hanya Lenta dan Lydia serta beberapa orang yang membopongnya. Setelah itu matanya tertutup sempurna.

**

Lenta duduk di ruang tunggu menatap pintu operasi dengan rasa penyesalan dan rasa bersalah, bajunya telah berlumur darah dan lengannya telah di gips oleh kakaknya tadi.

Ia menatap pintu itu dengan kosong, ia merasa bersalah seharusnya tadi ia menaiki mobil, seharusnya ia tak membanting setir, seharusnya tadi ia mengerem saja.

Ia berusaha mengingat ciri ciri mobil tadi, tapi yang ia ingat hanya mobil sedan itu berwarna putih. Itu saja.

Angel dan Mommy datang ia menghampiri Lenta yang duduk dengan tatapan kosong. “Sugar gimana?” kata Angel dengan khawatir.

Lenta bungkam bukannya tak mau menjawab hanya saja lidahnya kelu dan tak tenggorokannya juga tak bisa mengeluarkan suara.

“Dia di dalam lagi ditangani sama dokter” kata Lydia membuka suara. Lydia memang belum jadi spealis jadi belum bisa menolong adek iparnya itu.

Mommy duduk disamping Lenta dan bersandar pada bahu Angel, Mommy menangis terisak. Angel menggenggam tangan Mommy dengan kuat.

“Mommy jangan nangis dong, Sugar bakal baik baik aja dia kuat kok” Angel dengan sekuat tenaga menahan air matanya yang ingin tumpah.

Dokter keluar dari ruang operasi dengan keringat yang membanjirinya. Lenta seketika berdiri dan menanyakan apakah kekasihnya baik baik saja?

“Pasien mengalami pendarahan yang cukup banyak, keadaan pasien masih belum sadar apalagi riwayat pasien yang menderita hemofilia membuat darahnya susah membeku dan sekarang yang kita butuhkan adalah mencari darah yang cocok untuk si pasien dan untungnya kepala pasien tak mengalami apa apa” Dokter itu tersenyum

“Saya dok ambil darah saya dok” kata Lenta sambil mencengkeram lengan dokter itu.

“Pasien mempunyai darah yang langka, sebisa mungkin yang berhubungan darah dengan si pasien”

Angel kemudian berdiri di susul mommynya “saya dok, saya saudara kembarnya” kata Angel dengan bersemangat.

“saya ibunya dok”

“Tolong sus antar untuk tes darah” kata sang Dokter kepada suster disampingnya

“Dok, boleh saya melihat keadaannya?” Lenta bertanya kepada dokter

“silahkan, tapi jangan terlalu banyak orang yang masuk kedalam”

Lenta memasuki ruangan itu dan diranjang itu ada wanita yang selalu membuatnya tersenyum, selalu membuat jantungnya berdetak tak karuan.

Lenta duduk di sisi ranjang itu, ia mengenggam tangan Sugar dan meletakkannya di pipinya.

“Hi, Sugar”

 “Maafin aku”

 “aku memang bodoh banget” mata Lenta mulai mengeluarkan cairan bening yang langsung mengenai pipi Sugar. Lenta tersenyum masam.

 “kok gue cengeng sih?” Lenta seolah berkata pada dirinya sendiri.

 “Gue kan Lenta, Gue tangguh, iya kan?” ia mengecup tangan Sugar.

“kamu bangun dong, aku takut nih. Kalo kamu gak ada, aku sama siapa?”

Lenta mengusap rambut kekasihnya ini. Ia mengecup kening Sugar. “Bangun dong Sugar” Lenta menghapus air matany dengan punggung tangannya.

“Aku sayang kamu” kemudian Lenta mengecup bibir Sugar lama, bagaikan cerita dongeng tangan yang digenggamnya bereaksi. Lenta melepaskan ciumannya. Kemudian mata Sugar terbuka dengan perlahan.

Ia menatap Lenta yang memegang tangan kirinya yang tidak terinfus, lalu tersenyum dengan manis. Saat Lenta ingin memencet tombol untuk memanggil dokter, Sugar menahannya dan menggeleng dengan lemah.

“Aku juga sayang sama kamu” Sugar tersenyum dengan manis.

“Aku pengen tidur dulu yah, aku bakalan bangun secepat mungkin buat kamu” Sugar kembali tersenyum dan menutup matanya perlahan.

Lenta memencet tombol itu berkali kali dengan tidak sabaran. Dokter dan suster masuk ke kamar rawat inap itu. Dokter memeriksanya dan para suster memindahkan Sugar. Lenta menahan langkah Dokter.

“dia kenapa dok?”

Sang dokter menghela nafas dengan kasar. “Dia koma”

Bak disambar petir di siang bolong yang cerah Lenta terduduk di lantai dengan isakan kecil yang keluar dari mulutnya. Ia memukulkan tangannya yang tidak di gips ke lantai sampai mengeluarkan darah segar.

Angel, mommy, dan Lydia menahan Lenta yang sudah sangat merasa bersalah. “please don’t do that Sugar pasti nggak mau lo kayak gini” Lydia mencengkeram bahu adiknya dengan sangat kuat.

“dia bilang ke gue kalau dia pengen tidur tapi dia bakal bangun lagi” Lenta menatap Angel dengan perasaan bersalah.

“dia juga bilang ke gue lewat telepati, sekarang kita cuma perlu sabar dan cari siapa yang nabrak kalian, right?” Angel membuka suara

Lenta mengangguk sekenanya. “Sekarang gue obatin tangan lo, Andre juga lagi cari tahu siapa yang nabrak lo” Lydia menenangkan adiknya.

**

vomments pleasee 

for next chapter kalau votenya sampai 7

bisakann?? ((((; 

SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang