chapter 3

722 42 0
                                    

Chapter 3

Sugar mengerjapkan matanya yang selama ini ia cari akhirnya ia temukan. Tapi berbeda dengan angel wanita itu terlihat sedikit takut. Tangannya yang mulus tak berhenti bergetar, bibirnya terkatup rapat. Angel mulai berdiri dari tempatnya, tapi sugar lebih dulu menahannya.

“apakah setelah bertemu dengan diriku kau ingin lari lagi?, please stop this drama” kata sugar setenganh berbisik ia juga sama shocknya dengan angel. “sugar biarkan aku bebas sekali ini lagi, sungguh ini terlalu cepat untuk diriku, aku mohon” sugar menggeleng dengan tegas

“angel aku juga mohon, aku hampa tanpa dirimu. Duduklah kembali bicara dengan tenang” angel mulai melunak, ia duduk kembali ketempatnya. Tapi tangan sugar masih menggenggam tangan angel. “kita lahir didunia ini sebagai malaikat yang manis dan selalu bersama, jujur aku benci perpecahan ini ” angel menutup matanya lalu menarik napas dalam dalam dan menghembuskannya dengan lembut seakan ingin waktu berhenti sejenak.

“pertama maafkan aku yang selalu menghindarimu, apakah mommy baik baik saja?” kata angel dengan lembut, sugar mengangguk. “kedua maafkan daddy yang terlambat menyadari semua ini” sugar menghembuskan napasnya “kenapa sejak daddy menyesal kau menghindari ku dan mommy, kenapa kau tak kembali bersama kami?” angel menundukkan kepalanya

“maafkan aku sugar, aku tak tahu harus bagaimana sejak daddy masuk penjara aku kehilangan arah. Aku ingin kembali bersama kalian tapi rasanya aku hina sekali aku malu, sugar” angel menangis dan menutupi wajahnya. Sugar memeluknya dan berkata “kau tak perlu malu, aku dan mommy akan selalu bersamamu, kak”

**

Lenta menatap keluar jendela kamarnya, entah mengapa setiap kali melihat hujan ia selalu mengingat sugar. Gadis yang manis seperti gula. Lenta suka melihat wajah sugar. Lenta suka melihat sugar jika membetulkan letak kacamatanya. Lenta suka melihat sugar ketika ia menyibakkan rambutnya kebelakang. Entah ada apa dengan perasaanya saat ini, jujur ia tertarik menjadi bagian hidup sugar.

**

Sugar tengah duduk dikantin ditemani es teh manisnya sambil membaca buku karya Ericka Citra Sejati yang berjudul ‘Ranting, jangan mudah patah’. Dibuku ini sugar mempelajari apa patah hati itu. Apakah seperti patahnya ranting yang diinjak?. Kisah tentang sabilla yang merasakan patah hati karna runo yang menghilang tanpa jejak, tanpa alasan.

Buku ini punya cerita klasik ‘ditinggal kawin’ intinya. Saat sedang meneliti bacaanya sugar merasakan kursi didepannya mempunyai penghuni. Dengan malas sugar melihat siapa orang itu. “hai sugar, masih ingat gue kan?” sugar mengangguk dengan malas dan kembali membaca bukunya. “Lenta kan?” lenta tampak bersemangat “yupp! You’re right, pulang sekolah kosong?” sugar mengangguk dengan malas. Lenta kembali tersenyum saat ingin melanjutkan omonganyaa

Teeettt... teeettt

Sugar segera berdiri dari tempatnya dan sedikit berlari menuju ke kelasnya. Lenta pun berdecak, merasa sugar belum jauh lenta berteriak “sugar, lo kelas berapa?” sugar berhenti berlari ia menengok

“sungguh ada apa dengan lelaki ini?” katanya dalam hati sugar paling tak suka saat ada orang meneriakkan namanya depan umum. Sugar tak menghiraukan pertanyaan lenta dan terus saja berlari kekelasnya. Lenta pun diam ditempat dengan murung. Begitu melihat sekitar ia mendapatkan sesuatu. Sugar melupakan buku catatannya dan disana terdapat alamat kelas sugar ‘XI IPA 2’ lenta berseru dalam hati “bingoo!”.

SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang