7.Ketemu Mantan

18 9 26
                                    

"Membuka luka lama akan membuat diri tersiksa."


Chana dan Dalvin sedang berjalan beriringan di koridor lantai 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chana dan Dalvin sedang berjalan beriringan di koridor lantai 1. Dengan jahilnya Dalvin malah mengacak rambut Chana yang sudah rapi. Cewek itu menatap Dalvin dengan tatapan tajam, sedangkan yang ditatap hanya tertawa renyah melihat wajah kesal Chana. Chana mendengus kesal, dia mencubit lengan Dalvin dengan kuat.

Dalvin langsung menepis tangan Chana yang masih mencubit lengannya. "Sakit bego."

"Makanya kalo gak mau diganggu, jangan ngeganggu," balas Chana dengan nada suara yang meninggi.

Chana merapikan rambutnya. Tiba-tiba pandangan Chana menangkap seseorang yang tak asing baginya. Seseorang itu sedang berjalan dari lawan arah.

Buru-buru Chana merapikan rambutnya lagi. "Eh Vin, gue udah rapi belom? Gue udah cantik belom?" tanya Chana seraya menyisir rambutnya dengan jemari tangannya sendiri.

Dalvin menatap Chana dari bawah ke atas. "Rapi sih iya, tapi kalo cantik ... kayaknya gak deh."

Wajah Chana yang tadinya mengukir senyuman lebar, kini berubah menjadi masam karena bagian akhir dari  perkataan Dalvin.

"Emang lo kenapa sih? Ada siapa hah? Sampe lo pake nanya penampilan sama gue." Dalvin mengedarkan pandangannya, cowok itu membentuk bibir seperti huruf O. Ternyata yang menjadi penyebab Chana menanyakan penampilan cewek itu adalah Kakak kelas mereka. Siapa lagi kalau bukan Aska.

Aska semakin mendekat.

"Hai Ka—" Kalimat Chana menggantung, Aska hanya melemparkan senyum miring kepada Dalvin. Kakak kelasnya itu seolah tak menganggap keberadaan Chana.

"Gue cariinn, ternyata lo disini." Tidak, itu bukan Chana maupun Dalvin yang membuka suara. Itu adalah suara Aska, yang masih bisa terdengar oleh Chana dan Dalvin.

Chana menoleh ke belakang untuk mengetahui siapa yang menjadi lawan bicara Aska. Ternyata yang menjadi lawan bicaranya Aska adalah seorang cowok yang tak lain adalah Jae, teman Aska.

Chana menghela nafas kecewa. Dalvin memecahkan tawa, saat melihat ekspresi Chana sekarang. Cowok itu merangkul Chana. "Dah lah, mending pacaran sama gue aja," gurau Dalvin.

Chana mengerjapkan kedua matanya. Entah mengapa kedua pipi Chana menghangat karena ucapan Dalvin tadi. Dan di dalam perut Chana seolah-olah ada kupu-kupu yang sedang berterbangan.

Cepat-cepat Chana membuang muka ke arah lain agar Dalvin tak menyadari jika dirinya sedang salah tingkah.

"Kok gue salting sih? Gak mungkinlah kalo gue suka sama sahabat gue sendiri," batin Chana seraya menggelengkan kepalanya.

Chan(da)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang