"Only me and God know about these feelings."
Chana bernafas dengan tidak stabil. Mulutnya sedikit gatal. Matanya berlinang air mata. Cewek itu terus-terusan menarik nafas lalu menghembuskannya.
Dalvin menatap Chana sekejap, dan kembali fokus ke jalanan. Sialnya, mobil Dalvin terjebak macet di jalan raya. Dalvin memukul kemudi mobilnya. "Ah shit!" umpat Dalvin seraya mengacak rambutnya frustasi.
Chana mengangkat tangan kanannya, dan memegang pundak Dalvin. Cowok beralis tebal itu menoleh. "Kenapa Na? Sabar ya, kita terjebak macet."
Chana menganggukkan kepalanya. Tatapan matanya tiba-tiba meneduh, walaupun masih dilinangi air mata.
Entah mengapa yang awalnya kepala Dalvin serasa pening, dan perasaannya kesal menjadi hilang seketika karena tatapan teduh dari mata bulat Chana. Bak sebuah api yang sedang membara kini jadi hangus terkena air hujan yang sejuk.
Dalvin mengulum bibirnya, cowok itu mengusap puncak kepala Chana. Yang diusap kepalanya hanya tersentak kecil. Bolehkah Chana menjerit karena perlakuan manis Dalvin? Bagaimana kabar jantung Chana sekarang? Seorang Dalvin memang sangat berdampak besar bagi hati dan jantung Chana.
Chana turun dari mobil dituntun oleh Dalvin. Cewek itu menghempaskan badannya di atas sofa dan meletakkan Almamaternya di sandaran sofa. Chana mencoba untuk menstabilkan nafasnya yang tersengal-sengal namun tetap saja dia gagal.
"Chana kenapa?" tanya Nilam yang datang dari dapur.
Dalvin mendudukkan dirinya di sebelah Chana. "Maaf Tante, ini salah aku. Aku gak bisa jagain Chana." Dalvin menunduk, merasa bersalah.
Chana mendelik, mendengar Dalvin menjawab seperti itu. Chana langsung menggelengkan kepalanya. Tangan kanannya masih setia menutupi mulutnya yang membengkak. "Gak Bu, ini bukan salah Dalvin. Ini salah Kakak yang udah ceroboh."
Nilam mengangkat sebelah alisnya. "Maksudnya gimana? Coba jelasin sama Ibu." Dalvin ingin membuka mulut, namun ditahan oleh Chana.
Chana memejamkan matanya sebentar. Tak lama kemudian cewek itu mulai menjelaskan kronologinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chan(da)
Teen Fiction"Di balik canda dan tawaku ada sebuah keseriusan yang mendalam." Chana dan Dalvin telah menjalin hubungan pertemanan sejak mereka SMP. Tidak sedikit orang yang mengira jika mereka adalah sepasang kekasih. Chana dengan senyumannya yang manis, dan Da...