"Dekat, bukan berarti saling mencintai."
"Baiklah pemirsa, sepertinya zona Just Friend yang ada di kehidupan kedua remaja ini akan berakhir."
Sebuah kalimat yang keluar dari mulut Danny, membuat Chana dan Dalvin melemparkan tatapan tajam seakan ingin membunuh Danny.
"Kuy kita balik ke kelas, biarkan kakanda dan adindanya C'21 berduaan dulu," ucap Malik.
Tiba-tiba Dimas bersiul seakan sedang menggoda mereka berdua. Sedangkan yang lain hanya senyum-senyum. Satu per satu siswa C'21 mulai meninggalkan UKS. Hingga kini, hanya Jeje yang masih berdiri di samping ranjang UKS.
"Gue tunggu kabar baiknya ya," ucap Jeje.
Jeje berjalan dan meninggalkan Chana dan Dalvin. Namun langkah cewek itu terhenti ketika Chana memanggil namanya.
Chana merubah posisinya dari berbaring menjadi duduk. "Je, maksud lo apaan?Gue gak paham."
Jeje yang mendengar itu hanya tersenyum menggoda. "Nanti lo bakal tau sendiri."
Cewek itu melanjutkan langkahnya kembali. Chana hanya menghela nafas berat ketika punggung Jeje tak terjangkau oleh pandangannya lagi. Dehaman Dalvin membuat Chana menoleh.
"Lo mau ngomong apaan?" tanya Dalvin.
Chana menggigit bibir bawahnya. "Masalah ini menyangkut hidup gue banget Vin."
Dalvin mengernyit bingung, ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Chana. "Emang lo mau ngomong apasih?" tanya Dalvin.
Chana tidak langsung menjawab pertanyaan Dalvin. Cewek itu malah menarik nafas pelan, lalu menghembuskannya dengan pelan juga.
Tingkah dari Chana membuat Dalvin semakin penasaran tentang apa yang akan dibicarakan oleh cewek itu. "Lo mau ngomong apaan sih? Gece, gak usah banyak tingkah."
Raut wajah Chana yang awalnya tenang, kini berubah menjadi bingung. Cewek itu mengulum bibirnya. "Sebenernya gue tuh...."
Dalvin memutar bola matanya malas, ketika Chana merespon dirinya seperti itu. "Sekali lagi lo begitu, gue tinggal," ancam Dalvin yang sudah berancang-ancang untuk pergi.
Namun, Chana mencegahnya dengan memegang pergelangan tangan Dalvin. "Iya iya, maaf udah bikin lo penasaran."
Dalvin melirik tangannya yang masih dipegang oleh Chana. Chana yang sadar akan hal itupun menjadi menarik tangannya kembali.
"Jadi lo mau ngomong apa?" tanya Dalvin seraya memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana Olahraganya.
"Gue tuh sebenernya laper banget Vin."
Ucapan Chana membuat Dalvin menganga lebar. "Jadi ini yang mau lo omongin?"
Chana mengangguk. "Kan tadi pagi, gue gak sempet sarapan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chan(da)
Teen Fiction"Di balik canda dan tawaku ada sebuah keseriusan yang mendalam." Chana dan Dalvin telah menjalin hubungan pertemanan sejak mereka SMP. Tidak sedikit orang yang mengira jika mereka adalah sepasang kekasih. Chana dengan senyumannya yang manis, dan Da...