/5/ Tinta, Teh, dan Teka-teki

455 242 406
                                    

Rio menyempatkan diri untuk sedikit tertawa sembari tangannya membuka kunci rumah.
"Terima kasih. Semoga kita bisa jadi teman baik. Semoga juga aku gak buat kamu gak nyaman."

Alyssa mengangguk, "onegai." (Mohon bantuannya.)

Keduanya tersenyum, kembali ke tempat istirahatnya masing-masing

Rio menerka-nerka, menyunggingkan senyum yang semakin melebar. Benar saja, Jepang selalu punya sesuatu yang baru nan menarik!

🌻🌻🌻

Bulan Juni menjadi satu bulan pertama yang benar-benar baru untuk Rio. Memasuki akhir bulan perdananya semenjak pertama ia berkegiatan di Jepang, kegiatan yang ditawarkan semakin menarik.

Contohnya seperti hari ini. Seluruh murid yang mengikuti Ohayou Summer Camp akan belajar tentang dua kesenian khas Negeri Sakura, yaitu kaligrafi Jepang dan upacara teh ala Jepang.

Salah guru yang menangani murid dari Ohayou hari ini duduk di tengah-tengah lingkaran yang mereka buat.

Disampaikan menggunakan bahasa Inggris yang amat lancar, ia memulai penjelasannya.

"Oke. Jadi hari ini kita akan belajar bagaimana cara melukis kaligrafi Jepang, atau disebut juga Shodo. Kaligrafi ini digunakan untuk menulis surat dengan tingkat kepentingan yang tinggi. Jadi saat mempraktekan Shodo, kita harus benar-benar mengerti dasarnya."

Ilustrasi pelajar asing mempelajari kesenian kaligrafi Jepang, Shodo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi pelajar asing mempelajari kesenian kaligrafi Jepang, Shodo.

Ia pun menunjukkan contoh praktikalnya.

"Saat akan menulis dengan kuas dan tinta, posisi kuas harus tegak lurus dengan kertas, bukan membentuk sudut seperti saat menggunakan pena. Jaga posisi punggung agar juga tegap lurus. Tangan kiri digunakan untuk menahan kertas, dan tangan kanan untuk memegang kuas."

Rio yang tidak pernah melakukan kesenian semacam ini sedikit kesulitan. Awalnya, ia ingin bertanya pada Akira, namun tempat duduknya tidak mendukung dikarenakan Akira dan dirinya hari ini tidak duduk berdampingan.

Sementara beberapa peserta Ohayou yang lain sudah berhasil menggoreskan kuas mereka, Rio masih kesulitan menulis dengan kuas khusus tersebut. Maklum, untuk urusan prakarya Rio biasa hanya mengandalkan keberuntungan untuk lulus.

"Ada apa?" Bisikan lembut dari seseorang dengan sopan masuk ke telinga kirinya.

Rio sedikit tersenyum ketika ia sadar siapa yang menanyakan kondisinya, "sedikit masalah sepertinya, Al."

Alyssa, yang memang kebetulan duduk di samping kiri Rio bersamaan dengan tangannya meletakkan kuas, "butuh bantuan?"

"Sepertinya boleh juga." Rio merasa konyol. Mengapa ia tidak sadar Alyssa bisa menjadi sumber bantuannya?

Ghost in Summer | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang