Bila Alyssa boleh jujur, ia tidak menyangka Rio memiliki sisi yang satu ini. Manis.
Kata-kata itu tulus sekali, tidak pernah Alyssa menerima yang lebih tulus dari ini. Alyssa tersenyum tipis.
Sebelumnya Alyssa tidak pernah tahu rasanya tidak sendirian. Rasanya dapat percaya pada orang lain. Memiliki seseorang seperti Rio mencampurkan segala perasaan yang timbul bersamaan.
Pertanyaannya, mungkinkah salah satu dari mereka adalah cinta?
🌻🌻🌻
Sendiri, pemuda delapan belas tahun tampak sudah rapi dengan setelannya. Pagi-pagi benar, dirinya sudah pergi ke toko terdekat untuk membeli bunga segar.
Semenjak kemarin, satu kata selalu terngiang: terakhir. Kata terakhir selalu berarti banyak untuk seseorang. Akan tetapi, tidak semua yang akan berakhir tidak bisa diusahakan. Dan di sinilah ia, berdiri menunggu seseorang yang amat berarti baginya.
"Sebentar lagi!" Dari dalam, pemilik rumah menjawab panggilannya beberapa saat lalu.
Pintu itu sedikit terbuka, menampakkan seorang gadis yang hanya mengintipkan kepalanya ke arah luar.
"Hai, Yo." Intonasi gugup itu terlalu kentara.
Rio tidak bisa menyembunyikan ekspresinya. Wajahnya bertanya-tanya.
"Kenapa gak keluar, Al?"
Alyssa sedikit meringis. Tidak ada yang salah sebenarnya dengan penampilannya hari ini. Hanya saja Alyssa tidak terlalu percaya diri. Sebagian dirinya masih ingin bersembunyi. Belum siap melihat reaksi pemuda yang menyiapkan setelannya hari ini.
Melihat Alyssa, Rio sepertinya mulai mengerti. Ia terkekeh pelan.
"Tidak apa, Al. Keluarlah. Aku yakin kamu akan terlihat cantik."
Alyssa melebarkan pintunya sedikit demi sedikit. Ia berdiri berhadapan dengan Rio. Pipi Alyssa memerah, ia harap Rio tidak menyadari itu.
Ilustrasi Alyssa dengan yukata (kimono musim panas) dan uchiwa (kipas bulat) pilihan Rio.
Bibirnya mendecak kagum. Terdiam, Rio masih memandangi penampilan Alyssa hari ini. Yukata nuansa biru muda membalut apik tubuh ramping Alyssa. Ditambah tas kecil yang ia gelangkan dan kipas yang Alyssa sematkan bagian punggung obi kuning itu, Alyssa benar-benar tampil memukau dan menenangkan.
"Cantik." Ya, kata itu selalu menjadi kesan pertama setiap melihat Alyssa.
"Terima kasih. Ini berkat kamu juga, yukata ini sangat cantik."
"Ya, semakin cantik jika kamu yang memakainya," Rio mencoba sedikit menggoda Alyssa, "kita berdua serasi sekali, seperti pasangan."
Panas yang menjalari pipinya semakin menjadi, ditambah dengan detak jantungnya yang mulai tidak seirama. Dipalingkannya wajah itu agar tidak melihat Rio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost in Summer | ✔
FanfictionHighest rank #1 jlit (22/10/2021) #1 icl (25/04/2022) #1 idolacilik (24/09/2021) #1 rify (24/01/2022) #2 summer (15/10/2021) #2 relation (19/08/2021) #3 rfm (22/01/2022) #5 budaya (22/01/2022) #6 wattpadromanceid (25/04/2022) #14 ify (29/01/2022) #1...