/8/ A Train to Nowhere

402 215 370
                                    

Kali ini Rio benar-benar yakin ada sesuatu yang dirahasiakan Alyssa darinya, atau mungkin dari semua orang. Akan tetapi, Rio masih belum bisa memastikan kebenarannya.

Mungkin untuk mengerti Alyssa adalah suatu hal yang begitu rumit.
Rio dibuat tidak mengerti oleh semesta.

🌻🌻🌻

Sungguh, antara setiap hari yang ia mulai di Jepang, hari ini terasa lebih berbeda.

Rio menguap. Seluruh tubuhnya seperti kaku. Kemarin malam, ia akui tidurnya tidak terlalu nyenyak. Ia terlalu memikirkan berbagai hal ganjil yang terjadi. Termasuk di dalamnya, pesan-pesannya yang diabaikan oleh Alyssa.

Alyssa menyita sebagian waktu tidurnya. Alyssa sakit? Alyssa menghindar? Berhenti mencari tahu tentang Alyssa? Apa maksudnya semua itu?

Rio berdiri seraya merenggangkan tubuhnya. Setidaknya ia masih punya waktu untuk bertanya. Bukan begitu?

Sebagai langkah awalnya Rio memutuskan menjumpai Alyssa dan mengajaknya pergi bersama. Kalaupun nantinya Rio gagal mendapat jawaban dari pertanyaannya, tidak apa juga. Anggap saja membangun suasana yang lebih baik dengan Alyssa.

Rio memastikan segala barang bawaannya sudah siap. Ia pun bergegas mengunci homestay, kemudian beralih mengetuk pintu di sebelahnya.

"Permisi."

Belum ada jawaban. Mungkin Alyssa tidak mendengar suaranya.

"Alyssa? Ini aku, Rio."

Tidak juga ada sahutan. Rio melirik jam tangan kesayangannya. Tak bisa mengelak, ada kemungkinan Alyssa pergi lebih pagi darinya untuk sengaja menghindar. Sialnya hari ini ia kebetulan bangun siang.

Sudahlah, tidak perlu dibahas. Dirinya dan Alyssa akan segera bertemu di camp musim panas hari ini. Ya, pasti bisa seperti itu.

🌻🌻🌻

Rio sampai tepat waktu, dalam hal ini setidaknya sebelum Sensei-nya datang.

Pemuda berdarah Indonesia itu membanting tas begitu saja, menyebabkan sosok yang tengah fokus membaca bukunya sedikit terusik.

"Kamu kenapa?"

Rio mendudukkan dirinya di sandaran kursi. Memejamkan matanya sejenak sebelum melakukan apapun di ruang kelas.

Kepalanya mengitari sekeliling ruangan. Wajahnya tampak gusar. "Alyssa di mana, Ki?"

Akira mengernyitkan dahi.

"Aku hari ini datang dari pagi dan belum lihat dia. Aku kira dia berangkat sama kamu."

Rio menghela pelan. Alyssa tidak ada di sekolah hari ini. Artinya, semakin sulit untuk menemui Alyssa.

"Oh."

Oh? Apa-apaan? Akira mengernyitkan kedua alis matanya.

"Ada masalah sama Alyssa? Tumben kamu cari Alyssa."

Rio tersenyum miring. Tidak tahu apa yang harus ia katakan.

"Gak seperti itu. Hanya ada yang perlu diluruskan, sedikit." Suara Rio memelan di akhir kalimat.

Akira mengendikkan bahunya. Bukan urusannya lagi jika sudah demikian.

"Ya, apapun itu. Tapi jangan terlalu dipikirkan. Fokus ke kegiatan aja dulu."

Rio sedikit banyak setuju dengan yang satu itu. Tujuan belajar dan mencari pengalaman, itu yang terpenting untuk sekarang.

"Oke, oke."

Ghost in Summer | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang