Prolog

2.6K 246 24
                                    

"Kenapa kita masih pertahankan anak-anak cacat kayak mereka berdua? Kamu tau biayanya itu mahal, buang aja ke panti asuhan!" bentak seorang pria paruh baya yang sudah tak mampu membendung emosinya. Begitu pulang kerja tiba-tiba sang istri mengatakan jika salah satu putranya baru saja terjatuh dari tangga saat ingin mengambil minum di lantai bawah.

Well, sepasang suami istri itu memiliki dua putra yang tak sempurna alias cacat. Yang satu tak bisa melihat namun masih ada harapan dengan donor mata sedangkan yang satu tak bisa mendengar ataupun bicara sampai kapan pun dan harus ketergantungan dengan alat.

"Dia anak kita, anak kandung. Enggak sepantasnya kamu ngomong kayak gitu!" balas sang istri yang tak terima saat kedua putranya di hina.

"Faktanya kita punya dua anak yang cacat dan menyusahkan finansial kita, pikir kamu gajiku cukup buat kebutuhan sehari-hari kita? Ngurus anak cacat itu butuh uang besar, aku gak sanggup. Aku nyerah!" pria itu mendengus kasar, dia memijat pelipisnya yang terasa pening.

"Tapi mereka masih bisa sembuh—"

"Cuma Sunoo aja, tapi Taki enggak. Anak itu cacat selamanya, bahkan sampai tua pun akan bisu dan tuli seperti itu, jadi jangan mengharapkan apapun dari anak cacat." Sang istri mengepalkan tangan kuat-kuat, dia kemudian menatap vas bunga di atas meja sejenak sebelum akhirnya ia putuskan untuk menghantamkannya pada kepala sang suami.

Prak!

"Jangan hina anak-anakku, kalau kamu gak sanggup lagi lebih baik kita cerai. Aku lebih baik hidup bertiga tanpa kamu yang perhitungan dengan uang meski untuk anak!" sang istri lantas pergi meninggalkan suaminya yang kesakitan di ruang tengah, kepalanya berdarah dan mungkin saja robek.

Pokoknya hari ini juga dia harus pergi dan tinggal mengajukan gugatan cerai pada sang suami. Ia lebih baik hidup bersama kedua putranya daripada suaminya yang kerap kali menghina dan memukuli putranya sendiri tanpa sebab.

Sementara kedua putranya yang sedari tadi mengurung diri di kamar, hanya bisa menangis mendengar pertikaian kedua orang tuanya. Tentunya mereka tau apa penyebabnya, apalagi Taki yang sangat perasa. Seolah-olah di keluarga ini dia yang selalu di anggap paling rendah, dia cacat permanen, berbeda dengan Sunoo yang buta akibat kecelakaan. Taki itu sudah cacat sejak lahir dan ayahnya sangat membenci dirinya sampai bolak-balik ingin membuangnya dari rumah.

"Taki lo gapapa?" Sunoo berusaha mencari tangan saudaranya untuk di genggam. Sebab dia tak bisa melihat, oleh karena itu dia merasa kesulitan.

"Gak usah dengerin, inget kata Bunda? Kita ini anugerah, harta bunda paling mahal." Sunoo kian mengeratkan genggamannya.

Sunoo yakin 100 persen jika sudaranya Taki berusaha menahan tangisnya dengan tak menciptakan suara apa pun. Meskipun tak bisa melihat secara langsung tapi sunoo bisa merasakannya.

"Kita ini laki-laki, jangan dibiasain nangis. Lo harus kuat, lihat gue. Buktinya selama gue gak bisa lihat gue gak pernah nangis." Taki berusaha untuk mengangguk meski sebenarnya merasa sangat sakit selalu di salahkan. Siapa juga yang ingin terlahir cacat? Tak bisa dengar ataupun bicara? Sangat menyusahkan. Andai bisa request pada yang di atas mungkin Taki lebih pilih tak dilahirkan.

"Taki inget ini, Bunda pernah bilang, gak ada satupun anak cacat yang gak berharga dan gak layak hidup. Dan kita ini spesial di mata Tuhan."

Tapi apa aku ini spesial? Setelah aku di anggap yang paling menyusahkan?

🔸🔸🔸

Ini cerita bakal di rombak gais, di jadiin bahasa sehari " Biar enak dan juga niatnya gua mau panjangin cerita ini ya, ga jadi short story. Do'ain lancar updet nya

 Do'ain lancar updet nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Taki

*Jean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*Jean

*Sunghoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Sunghoon

Setelah sekian lama ku simpan akhirnya ku up lagi hyung. Ini bakal beda, jadi lebih lokal si, sekian dan gomawo.

Oiya mungkin ada perubahan cast kedepannya.

Junior [TAKI]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang